Frensia.id- Alas Bayur merupakan salah satu yang disebut-sebut sebagai puncak kabupaten Situbondo. Walau masih belum ditetapkan sebagai desa wisata, namun mengunjunginya, setiap orang akan menyaksikan betang alam yang eksotis.
Para pengagum wisata alam, hanya mengenal Situbondo sebagai kota yang menawarkan bentang laut pasir putihnya. Kalau tidak, mungkin juga hanya mengenal wisata hutan satwanya, Baluran.
Padahal alam Situbondo, setiap sisinya memiliki eksotis yang dapat dianggap mengagumkan. Ada banyak daerah yang sebenarnya memiliki potensi dan dapat memberikan daya tarik bagi para pengagum indahnya alam.
Daerah Alas Bayur, salah satu diantara wilayah yang cukup menarik untuk dikunjungi. Daerah ini merupakan desa yang berada di bawah yurisdiksi pemerintah kecamatan Mlandingan.
Seluruh daratan Alas Bayur cukup unik, daratannya hanya terdiri dari lereng dan pegunungan. Jadi nyaris tak ada, daratan yang datar.
Tidak mengherankan, jika dalam data statistik terakhir tercatat masyarakat paling sedikit dalam kepemilikan motor dibanding desa lainnya. Bahkan juga tercatat karena akses yang berada di pedalaman, listrik baru sekitar tahun 2018 didistribusikan secara merata.
Pun tidak mengherankan, jika dalam data disebutkan juga bahwa keluarga yang menggunakan listrik di Alas Bayur paling rendah se Mlandingan. Terdata hanya 621 keluarga, pada di desa lain telah melebih ribuan.
Walaupun demikian, dilansir dari banyak sumber, ada banyak tempat yang sudah sering dikunjungi oleh para penyuka wisata pegunungan. Yang muncul ke publik, berdasar pantauan Frensia.id masih ada dua, yakni air terjun dan sebuah jembatan layang yang digadang-gadang sebagai yang terpanjang di kabupaten Situbondo.
Untuk air terjunnya terletak di sebelah barat desa. Dapat diakses melalui jalur utama kecamatan Mlandingan dan melewati desa sumber anyar. Air terjunnya tidak begitu tinggi, namun cukup eksotis bagi para petualang pegunungan.
Sedangkan jembatan layangnya, berada berlokasi di bagian timur desa. Untuk menuju ke jembatan ini, aksesnya dapat melalui dua jalur, yakni melalui jalan induk kecamatan Mlandingan melawati desa Sumber Anyar dusun olo.
Sebenarnya, yang eksotis tidak hanya dua objek alam di atas. Frensia.id menelusuri sendi perbukitan desa melihat lokasi yang menawarkan eksotisnya bentangan alam Situbondo.
Ibu kota Alas Bayur sebenarnya tidak dekat pada dua objek yang telah dikenal luas sebelumnya. Pusat pemerintahannya berada di puncak gunung. Wilayah ini dikenal sebagai daerah “Perengan”.
Dapat dikatakan untuk berkunjung ke pusat pemerintahannya, perlu dipersiapkan dengan matang. Utamanya berkaitan dengan alat transportasinya.
Pasalnya, walaupun kondisi jalannya telah di aspal dan sebagian di paving, namun tidak semua motor disarankan melewati jalan tersebut. Medannya lebih curam dari arak-arak Bondowoso dan Kumitir Banyuwangi, sehingga motor jenis matic tidak mampu beradaptasi pada kemiringan jalan yang ekstrem ini.
Dianjurkan motor yang dipakai lebih kuat dalam soal rim dan gearnya. Gear yang kuat untuk dapat memacu kendaraan saat naik, dan kondisi rim kuat, agar tidak mengalami blong saat turun.
Walaupun medannya cukup menantang, para pengunjung desa akan ditawarkan bentang keindahan alam yang eksotis. Saat mencapai puncak, para pengunjung akan melihat perpaduan indahnya gunung dan laut. Seantero alam Situbondo akan jelas terlihat.
Mulai dari pemandangan persawahan, perumahan masyarakat di pesisir hingga keindahan gunung Rengganis akan terlihat jelas. Dari pantauan Frensia.id, sungguh benar-benar eksotis. (*)