Bill Gates Sebut Kerusakan Hutan Di Indonesia Sebangai Tanda-tanda Kiamat

Senin, 8 April 2024 - 15:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Frensia' Bill Gates (sumber: Freepik)

Ilustrasi Frensia' Bill Gates (sumber: Freepik)

Frensia.id-  Bill Gates, pendiri Microsoft, baru-baru ini menyoroti Indonesia dalam diskusinya tentang perubahan iklim yang disebabkan oleh gas rumah kaca.

Baginya, pemanasan Global adalah salah satu tanda-tanda kiamat telah dekat. Artinya, semakin terjadi kerusakan hutan, semakin akan mendekatkan kiamat akan terjadi.

Dalam blog pribadinya, Gates mengungkapkan bahwa aktivitas manusia di seluruh dunia menghasilkan sekitar 51 miliar ton gas rumah kaca setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 7% berasal dari produksi lemak dan minyak dari tumbuhan serta hewan.

Hal ini menunjukkan pentingnya untuk mengurangi jejak karbon dari sektor pertanian dan kehutanan, termasuk di Indonesia. Tujuannya tentu untuk mengatasi dampak perubahan iklim secara global.

“Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol,”ungkapnya 06/05/2024.

Baca Juga :  Tembus 103 Persen dalam Sebulan, Serapan Gabah dan Beras Bulog Jember Tertinggi se-Jawa Timur

Dalam tulisannya, Gates menyoroti dampak besar minyak sawit terhadap lingkungan. Dia menyatakan bahwa minyak sawit adalah lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia, digunakan baik sebagai bahan makanan maupun bahan bakar.

Ia menegaskan bahwa minyak sawit saat ini merupakan lemak nabati yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Minyak sawit ini sebagian besar digunakan dalam berbagai produk konsumen sehari-hari, termasuk kue, mie instan, krim kopi, makanan beku, makeup, sabun mandi, pasta gigi, deterjen, deodoran, makanan untuk hewan peliharaan, dan bahkan formula bayi.

“minyak sawit juga digunakan untuk biofuel dan mesin diesel” tambahnya.

Ia berpandangan bahwa bahwa masalah minyak sawit bukan hanya terkait dengan penggunaannya, tetapi lebih pada proses produksinya. Kebanyakan jenis pohon kelapa sawit asli dari Afrika Barat dan Tengah tidak dapat tumbuh di banyak wilayah, hanya subur di sepanjang garis khatulistiwa.

“Hal ini mengakibatkan deforestasi di daerah-daerah khatulistiwa untuk mengonversinya menjadi perkebunan kelapa sawit,” ungkap Gates.

Proses ini memiliki dampak negatif terhadap keragaman hayati dan berkontribusi pada perubahan iklim yang merugikan. Pembakaran hutan menghasilkan emisi besar ke atmosfer dan menyebabkan peningkatan suhu global.

Baca Juga :  Sedot Air Muara Sungai Tanpa Ijin, DPRD Tinjau Dua Tambak di Pantai Payangan Jember

Salah satu negara melakukan pembakaran hutan terparah, menurutnya adalah Indonesia.

“Pada 2018, kehancuran yang terjadi di Malaysia dan Indonesia saja sudah cukup parah hingga menyumbang 1,4 perseb emisi global. Angka itu lebih besar dari seluruh negara bagian California dan hampir sama besarnya dengan industri penerbangan di seluruh dunia” ungkapnya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Driver Ojol Demo dengan Delapan Tuntutan, Pemkab Jember akan Segera Penuhi Tuntutan Lokal
Sedot Air Muara Sungai Tanpa Ijin, DPRD Tinjau Dua Tambak di Pantai Payangan Jember
Tembus 103 Persen dalam Sebulan, Serapan Gabah dan Beras Bulog Jember Tertinggi se-Jawa Timur
Kabar Gembira Bagi Pengguna Motor Listrik, United E-Motor Hadir di Jember
Jadi Tempat Penyelenggara Table Top East JAT4, Java Lotus Hotel Jember Sajikan Fasilitas Terbaiknya
Balad Grup Jalin Kerja Sama Perikanan Budidaya dengan Tiga Negara, Buka 500 Ribu Lapangan Kerja
Dari Mustahik ke Miliarder Kecil, Riset Berikut Ungkap Rahasia Program Zakat di Malaysia yang Sukses Raih RM12.000 per Bulan
Kunjungan ke Bazar UMKM, Wabup Jember: Penggerak Ekonomi Bukan Hanya dari APBD
Tag :

Baca Lainnya

Selasa, 20 Mei 2025 - 15:00 WIB

Driver Ojol Demo dengan Delapan Tuntutan, Pemkab Jember akan Segera Penuhi Tuntutan Lokal

Minggu, 18 Mei 2025 - 17:56 WIB

Sedot Air Muara Sungai Tanpa Ijin, DPRD Tinjau Dua Tambak di Pantai Payangan Jember

Minggu, 4 Mei 2025 - 16:54 WIB

Tembus 103 Persen dalam Sebulan, Serapan Gabah dan Beras Bulog Jember Tertinggi se-Jawa Timur

Sabtu, 3 Mei 2025 - 19:00 WIB

Kabar Gembira Bagi Pengguna Motor Listrik, United E-Motor Hadir di Jember

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:41 WIB

Jadi Tempat Penyelenggara Table Top East JAT4, Java Lotus Hotel Jember Sajikan Fasilitas Terbaiknya

TERBARU

Educatia

KH. M. Nazaruddin Umar Sebut PMII Berada di Persimpangan

Sabtu, 24 Mei 2025 - 19:47 WIB

Bupati Jember Gus Fawait saat diwawancarai (Sumber foto: Sigit)

Politia

Pemkab Jember Resmi Gratiskan Parkir Jalan Wewenang Dishub.

Kamis, 22 Mei 2025 - 09:45 WIB