?>  Buku Panduan Kampanye Tertua, Cetak Ulang dengan Mendistorsi Penulisnya - Frensia

Buku Panduan Kampanye Tertua, Cetak Ulang dengan Mendistorsi Penulisnya

Friday, 30 August 2024 - 20:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

buku cara memenangkan hati orang lain (Ilustrasi/Arif)

buku cara memenangkan hati orang lain (Ilustrasi/Arif)

Frensia.id- Marcus Tullius Cicero merupakan salah satu sosok besar dibalik mazhab Stoa. Selain dikenal sebagai filsuf, Kepakarannya dibidang retorika, kepenulisan menjadikan dirinya tidak lekang oleh perputaran zaman.

Cicero, sebagaimana ia lebih pupuler dikenal, lahir pada tanggal 3 Januari 106 SM di Arpinum Republik Romawi.

Tema pemikiran yang ia geluti diantaranya, politik, hukum, filsafat dan retorika. Gagasannya mengenai tata negara banyak dirujuk oleh cendekiawan di era sesudahnya, salah satunya adalah pemikir penting asal Skotlandia, David Hume.

Dari kepiawaiannya untuk beretorika di hadapan orang banyak menjadi modal utama bagi dirinya untuk terjun ke dunia politik.

Marcus Tullius Cicero yang dikenal memiliki kemampuan untuk berorasi dengan sangat memukau di daerah Romawi, pada tahun 64 SM berinisiatif untuk mencalonkan dirinya sebagai konsul, jabatan tertinggi di Republik Romawi.

Sekalipun anugerah retorika yang dimiliki dan kecemerlangannya setelah memperoleh pendidikan terbaik di Yunani, tetap saja medan politik buka perkara siapa yang memiliki kapasitas paling mumpuni, yang nantinya akan memperoleh prestasi dan karir prestisius, lebih dari itu. Terdapat hal-hal yang juga perlu dipertimbangkan dan dikendalikan agar sesuai keinginan.

Baca Juga :  Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo

Oleh karena itu, adik Cicero memutuskan bahwa sang kakak ditengah ambisinya untuk memperoleh sebuah jabatan paling bergengsi dan berpengaruh di Republik Romawi kala itu, membutuhkan sebuah nasihat, yang berfungsi untuk memenangkan pemilihan sebagai konsul.

Nasihat-nasihat tersebut lantas dihimpun menjadi sebuah buku, uniknya teks-teks tersebut berhasil lolos dari kemungkinan hilangnya ditelan peredaran zaman, setelah berkutat selama berabad-abad. Dalam bahasa Latin disebut dengan Commentariolum Petitionis.

Selanjutnya teks nasihat tersebut dalam bahasa Inggris diberi judul dengan “How to Win an Election: An Ancient Guide for Modern Politicians”, kemudian dari bahasa Inggrisnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul “Cara Memenangkan Hati Orang Lain”.

Berdasarkan dari terjemahan bahasa Indonesia buku ini hanya memiliki empat bab dengan total 56 halaman. Dimulai dengan pendahuluan, cara memenangkan hati orang lain, hati yang dimenangkan dan daftar istilah.

Baca Juga :  Gus Udin Harap Kiai Sepuh NU Bersikap Soal Dugaan Skandal Haji

Sekalipoun buku ini termasuk kategori tipis, tetapi sebagai teori yang berorientasi praktis memiliki bukti yang tidak terbantahkan. Bahwa nasihat Quintus, selaku adik Cicero membuahkan hasil. Ia menang dan menduduki jabatan sebagai konsul sedangkan Quintus sendiri terpilih sebagai pretor, hakim Romawi nomor dua setelah konsul.

Nasihat yang disampaikan layaknya sebuah maxim, kata-kata pendek yang mana seluruhnya berjumlah 58 dalam konteks yang berbeda-beda. Mulai dari cara membangun basis dari lingkungan keluarga sampai masyarakat luas dan beberapa strategi-strategi dalam ranah riil politik.

Dalam terjemahan bahasa Indonesia, buku panduan kampanye tertua ini, cukup disesalkan, sebab melakukan distorsi terhadap penulis aslinya, yaitu Quintus dan digantikan dengan nama kakanya Cicero, seolah ia yang mengarang. Sebagaimana yang tertera pada sampul halaman depan dan catatan dari penerbit.

Hal semacam ini jelas terlihat sekali motif yang dilakukan, sebab para pembaca lebih-lebih dari kalangan peminat filsafat dan politik akan lebih populer dengan nama besar Marcus Tullius Cicero daripada Quintus sendiri.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Menarik! Dialog Lintas Agama UIN KHAS Jember Rekomendasikan Pengembangan Listrik Tenaga Sampah
Bedah Buku Dibanjiri Ratusan Ummat Antar Agama, UIN KHAS Siapkan Rekomendasi Penguatan Moderasi Eco-Theology
Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo
Kuatkan Good Governance, UIN KHAS Jember Dorong ORMAWA Jadi Motor Budaya Akademik
Ribuan Mahasiswa Universitas Ibrahimy Resmi Diwisuda, Dua Mahasiswa dan Satu Dosen Raih Hadiah Umrah
Gus Udin Harap Kiai Sepuh NU Bersikap Soal Dugaan Skandal Haji
Digelar Kejari dan Dispendik, Siswa Jember Antusias Ikut Lomba Video Kreatif Restorative Justice
Bakal Calon Ketua DPD dan DPC Periode 2025-2030 Dijaring! PAC PDI Perjuangan Se-Banyuwangi Gelar Rapat Serentak

Baca Lainnya

Wednesday, 29 October 2025 - 17:21 WIB

Menarik! Dialog Lintas Agama UIN KHAS Jember Rekomendasikan Pengembangan Listrik Tenaga Sampah

Wednesday, 29 October 2025 - 12:13 WIB

Bedah Buku Dibanjiri Ratusan Ummat Antar Agama, UIN KHAS Siapkan Rekomendasi Penguatan Moderasi Eco-Theology

Saturday, 11 October 2025 - 19:55 WIB

Demi Mutu Tata Birokrasi Pesantren, Akademisi UIN KHAS Gelar Diskusi Di Nurul Wafa-Situbondo

Friday, 26 September 2025 - 16:24 WIB

Kuatkan Good Governance, UIN KHAS Jember Dorong ORMAWA Jadi Motor Budaya Akademik

Wednesday, 17 September 2025 - 16:54 WIB

Ribuan Mahasiswa Universitas Ibrahimy Resmi Diwisuda, Dua Mahasiswa dan Satu Dosen Raih Hadiah Umrah

TERBARU