Death Wish, Film Aksi Adaptasi dari Novel Karya Brian Garfield

Selasa, 16 Juli 2024 - 17:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi gambar film Death Wish sumber tangkapan layar

Ilustrasi gambar film Death Wish sumber tangkapan layar

Frensia.id – Death Wish, sebuah film aksi yang diadaptasi dari novel karya Brian Garfield, dengan skenario yang ditulis oleh Joe Eszterhas.

Film ini disutradarai oleh Michael Winner dan dibintangi oleh Charles Bronson sebagai karakter utamanya, Paul Kersey.

Film pertama dalam seri Death Wish dirilis pada tahun 1974, dan sejak itu telah menginspirasi beberapa sekuel dan remake. Berikut adalah review singkat tentang film aslinya, Death Wish (1974).

Paul Kersey bekerja di sebuah rumah sakit yang berada di pinggiran kota Chicago, Amerika Serikat. Paul hidup bersama istrinya bernama Lucy (diperankan Elisabeth Shue), serta putri semata wayangnya, Jordan (Camila Morrone) dengan nyaman dan damai.

Sesuatu malam ketika Paul pergi ke rumah sakit, rumahnya didatangi tiga penjahat bersenjata. Hal ini menyebabkan istrinya terbunuh, sementara Jordan anaknya mengalami luka parah dalam kondisi koma.

Kejadian ini membuat Paul frustrasi, ditambah dengan tidak adanya kemajuan polisi dalam menangani kasus ini.

Baca Juga :  “Menulis Kreatif dan Berpikir Filosofis”, Buku Panduan Bagi Penulis Pemula

Paul Kersey memutuskan untuk membalas dendam dengan membunuh semua penjahat yang ada di jalanan.

Aksi Paul ini membuat kehebohan seisi kota dalam pemberantasan kejahatan, dan memberinya julukan “Grim Reaper”.

Banyak yang berpendapat bahwa Death Wish” merupakan film yang kontroversial karena tema dan pesan moralnya yang kompleks.

Film ini menggambarkan kekerasan sebagai bentuk pembalasan yang dibenarkan, dan hal ini telah mendapatkan kritik karena dianggap merangsang pemikiran vigilantisme.

Namun, film ini juga bisa dilihat sebagai refleksi kritis terhadap ketidakmampuan sistem hukum untuk melindungi masyarakat dari kejahatan.

Charles Bronson memberikan performa yang kaku namun efektif sebagai Paul Kersey, seorang pria yang dipaksa oleh keadaan untuk menjadi pembunuh.

Kekuatan film terletak pada karakterisasi Kersey yang perlahan berubah dari seorang warga negara yang patuh hukum menjadi seorang pembunuh yang tidak terkendali.

Baca Juga :  Ngenest, Film yang Menceritakan Perasaan Traumatis Sebagai Keturunan Tionghoa

Secara visual, Death Wish menggunakan New York City sebagai latar belakang yang efektif untuk menunjukkan suasana gelap dan penuh ancaman.

Cinematografi yang tajam dan penggunaan lokasi nyata membantu membangun suasana ketegangan dan ketakutan yang meliputi kota.

Dari segi plot, film ini mungkin terasa sederhana dan terkadang berlebihan dalam kekerasannya.

Namun, Death Wish tetap memiliki daya tarik yang kuat karena mampu memicu diskusi tentang hukum, keadilan, dan bagaimana masyarakat harus merespons kejahatan.

Pada akhirnya, Death Wish adalah sebuah film yang menarik perhatian karena kontroversinya dan karena mampu menggambarkan isu-isu sosial yang kompleks.

Meskipun tidak semua orang setuju dengan pesan moral yang disampaikan, film ini tetap memiliki nilai sebagai sebuah karya yang membuat penonton berpikir tentang bagaimana masyarakat harus membalas terhadap kejahatan

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Petualangan Don Quixote, Novel Besar yang Bercerita tentang Orang Gila
The Architecture of Love, Film Romance yang Menghadirkan Pertarungan Eksistensial Dalam Diri
Dag Solstad, Sastrawan Terbesar Norwegia Tutup Usia
AMRM Tuntut Perbaikan Layanan Mudik di Pelabuhan Jangkar
Jobin, Novel Terbaru Pidi Baiq di Awal Tahun 2025
Ekspedisi Alexander yang Agung, Berjumpa dengan Manusia-Kuda
“Menulis Kreatif dan Berpikir Filosofis”, Buku Panduan Bagi Penulis Pemula
Strategi Bertahan Warung Mie Nyonyor Rest Jubung-Jember, Pernah Dikaji Akademisi

Baca Lainnya

Selasa, 1 April 2025 - 23:23 WIB

Petualangan Don Quixote, Novel Besar yang Bercerita tentang Orang Gila

Senin, 31 Maret 2025 - 19:20 WIB

The Architecture of Love, Film Romance yang Menghadirkan Pertarungan Eksistensial Dalam Diri

Senin, 17 Maret 2025 - 22:14 WIB

Dag Solstad, Sastrawan Terbesar Norwegia Tutup Usia

Senin, 17 Maret 2025 - 15:13 WIB

AMRM Tuntut Perbaikan Layanan Mudik di Pelabuhan Jangkar

Sabtu, 15 Maret 2025 - 15:07 WIB

Jobin, Novel Terbaru Pidi Baiq di Awal Tahun 2025

TERBARU

Ilustrasi Silaturahim Saat Lebaran (Sumber: Generated AI)

Educatia

Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran

Selasa, 1 Apr 2025 - 08:23 WIB

Kolomiah

Takbir Melawan Korupsi

Senin, 31 Mar 2025 - 10:50 WIB