FRENSIA.ID – Akademisi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Ahmad Shiddiq (UIN KHAS) Jember terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transformasi tata kelola lembaga pendidikan Islam.
Salah satunya dengan mendatangi Pesantren Nurul Wafa yang berlokasi di Desa Demung, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, pada Jumat (11/10).
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya mendorong penguatan struktur birokrasi pesantren pasca lahirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Para akademisi UIN KHAS Jember menilai, pesantren kini tidak hanya menjadi lembaga pendidikan tradisional, tetapi juga institusi sosial-keagamaan yang memerlukan sistem tata kelola modern agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.
Salah satu akademisi yang hadir, Dr. Machfudz, dosen sekaligus lulusan program doktoral UIN KHAS Jember, menegaskan pentingnya kemitraan antara perguruan tinggi dan pesantren.
Menurutnya, pesantren perlu mengembangkan birokrasi yang terstruktur agar visi pendidikan dan dakwahnya dapat berjalan lebih efektif.
“Kita hadir di sini bukan hanya untuk berdiskusi, tapi juga menjadi partner bagi pengurus pesantren dalam memperkuat tata struktur organisasinya,” ujarnya.
Mashur Imam, alumni UIN KHAS Jember yang kini aktif sebagai Penyuluh Agama Islam di Kementerian Agama Kabupaten Jember, turut mendampingi kegiatan tersebut. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini dilandasi oleh semangat untuk mengimplementasikan UU Pesantren secara nyata.
“Banyak pesantren yang masih belum maksimal dalam mengadaptasi sistem manajerial dan birokrasi sesuai amanat undang-undang. Karena itu, kami memilih Pesantren Nurul Wafa Situbondo yang memiliki potensi besar dan kesiapan untuk mengembangkan secara baik,” ungkapnya.
Menurut Imam, birokrasi pesantren bukan sekadar soal administrasi, tetapi juga mencakup tata nilai, etika kelembagaan, dan sistem pengambilan keputusan yang lebih profesional.
“Ketika struktur birokrasi berjalan baik, maka seluruh aktivitas pendidikan, sosial, hingga ekonomi pesantren akan lebih terarah dan terukur,” tambahnya.
Sementara itu, Abdul Fatah, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Ahmad Sibawayhie (STAIAS) Situbondo sekaligus keluarga besar Yayasan Pesantren Nurul Wafa, menyampaikan apresiasi atas kehadiran akademisi UIN KHAS Jember.
Ia menilai kegiatan tersebut memberikan dampak positif bagi pengembangan kelembagaan pesantren.
“Terima kasih kepada Doktor Machfudz dan tim dari UIN KHAS Jember. Semoga langkah ini membawa keberkahan dan manfaat besar bagi pesantren, terutama dalam memperkuat sistem tata kelola dan peningkatan kualitas SDM,” tutupnya.