Disayangkan! Sejumlah Peneliti Ungkap Tambang Lumajang Berdampak Buruk Pada Kesehatan dan Lingkungan

Sunday, 5 January 2025 - 04:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Disayangkan! Sejumlah Peneliti Ungkap Tambang Lumajang Berdampak Buruk Pada Kesehatan dan Lingkungan (Sumber: Frensia Grafis/Canva Mojo)

Ilustrasi Disayangkan! Sejumlah Peneliti Ungkap Tambang Lumajang Berdampak Buruk Pada Kesehatan dan Lingkungan (Sumber: Frensia Grafis/Canva Mojo)

Frensia.id – Disayangkan! sebuah penelitian pernah mengungkapkan dampak buruk dari aktivitas pertambangan yang dilakukan PT Indo Modern Mining Sejahtera (IMMS) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Peneliti dari Universitas Islam Malang (UNISMA), seperti Adinda Novalia Retnaning Putri dan Dimas Aulia Rifqi, menganalisis reaksi penolakan masyarakat terhadap kegiatan tambang ini dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial pada 2021.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi literatur dan dokumentasi untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber berita terpercaya.

Beberapa situs yang dijadikan referensi antara lain Detik.com, Mongabay, dan Tempo.co, yang menyoroti dampak buruk aktivitas pertambangan yang diduga merusak lingkungan serta menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat sekitar.

Teknik dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori Paul Otlet yang menjelaskan proses pengumpulan dan pengolahan data dari berbagai sumber untuk disajikan dalam bentuk analisis yang mendalam.

Penelitian ini menemukan bahwa masyarakat Lumajang, khususnya yang tinggal di sekitar area pertambangan, merasakan dampak yang signifikan dari aktivitas tersebut.

Baca Juga :  Inovasi Cold Storage Berbasis Gas Etilen dari Petani Milenial Lumajang Warnai Lomba Hortikultura Jawa Timur 2025

Selain kerusakan alam seperti rusaknya lahan dan pencemaran lingkungan akibat limbah pertambangan, polusi udara yang dihasilkan juga menyebabkan peningkatan kasus penyakit pernapasan (ISPA) di kalangan warga. Hal ini memicu penolakan keras dari warga yang merasa kesehatan dan keselamatan mereka terancam.

Tidak hanya itu, penolakan tersebut juga berujung pada kekerasan fisik terhadap mereka yang menentang tambang, yang diduga dilakukan oleh preman-preman yang disewa oleh pihak perusahaan.

Konflik sosial yang terjadi di Kabupaten Lumajang ini digambarkan sebagai konflik vertikal, yang merupakan salah satu konsep yang dikemukakan oleh Karl Marx. Menurut Marx, konflik vertikal ini terjadi antara dua pihak yang memiliki kedudukan sosial yang sangat berbeda, dalam hal ini antara masyarakat dengan perusahaan tambang.

Masyarakat yang berada di posisi lebih rendah merasa terpinggirkan, sementara perusahaan yang memiliki kekuatan ekonomi dan politik lebih besar justru cenderung mengabaikan dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan.

Baca Juga :  Viral di Medsos Sopir Mobil di Bawah Umur Alami Laka di Jember

Penelitian ini juga menyoroti bagaimana pemerintah harus turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini dengan lebih serius. Masyarakat berharap agar pemerintah dapat segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi konflik ini, mengingat dampak yang ditimbulkan tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan warga.

Keberadaan pertambangan yang tidak terkelola dengan baik ini berpotensi menimbulkan kerugian yang lebih besar jika tidak segera ditangani.

Dalam konteks yang lebih luas, penelitian ini menegaskan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana. Aktivitas pertambangan yang dilakukan tanpa memperhatikan aspek lingkungan dan kesehatan masyarakat dapat berakibat fatal, baik bagi kesejahteraan rakyat maupun kelestarian alam.

Oleh karena itu, perusahaan tambang dan pemerintah harus lebih mengutamakan keberlanjutan dan kesehatan dalam setiap keputusan yang diambil, agar tidak menambah beban sosial yang sudah cukup berat.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Gala Sapa Pelanggan Tahun Ketiga: Perumdam Tirta Pandalungan Komitmen Perkuat Pelayanan di Tengah Tantangan
Salah Paham Berujung Pemobil Dikejar Debt Collector di Jember
Tabrakan Beruntun Libatkan 3 Kendaraan di Jember, Pengendara Motor Luka
Viral di Medsos, Dua Bocah Nyaris Tenggelam di Pantai Payangan Jember
Akademisi UNIB Situbondo Sebut Ulama Sebagai ‘Endorsement Moral’ dalam Politik
Demi Penguatan Wisata! Akademisi UIN KHAS Temui Kelompok Perempuan Desa Klatakan
Agen LPG Siapkan Strategi Khusus, Antisipasi Lonjakan Permintaan Gas Subsidi Jelang Nataru
Alasan Lion Air Mendukung dan Melayani Penerbangan Jember-Denpasar

Baca Lainnya

Saturday, 13 December 2025 - 15:44 WIB

Gala Sapa Pelanggan Tahun Ketiga: Perumdam Tirta Pandalungan Komitmen Perkuat Pelayanan di Tengah Tantangan

Saturday, 13 December 2025 - 12:00 WIB

Salah Paham Berujung Pemobil Dikejar Debt Collector di Jember

Friday, 12 December 2025 - 22:50 WIB

Tabrakan Beruntun Libatkan 3 Kendaraan di Jember, Pengendara Motor Luka

Tuesday, 9 December 2025 - 13:55 WIB

Viral di Medsos, Dua Bocah Nyaris Tenggelam di Pantai Payangan Jember

Monday, 8 December 2025 - 18:29 WIB

Akademisi UNIB Situbondo Sebut Ulama Sebagai ‘Endorsement Moral’ dalam Politik

TERBARU

Foto: Frensia/Tangkapan layar.

Regionalia

Salah Paham Berujung Pemobil Dikejar Debt Collector di Jember

Saturday, 13 Dec 2025 - 12:00 WIB