Dmitry Medvedev: Barat Tak Pernah Serius Pertimbangkan Rusia Gabung dengan NATO

Tuesday, 23 July 2024 - 18:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi gambar Dmitry Medvedev Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia sumber edit by elriyadh

Ilustrasi gambar Dmitry Medvedev Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia sumber edit by elriyadh

Frensia.id – Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia, Dmitry Medvedev, mengungkapkan bahwa Barat tidak pernah secara serius mempertimbangkan kemungkinan Rusia bergabung dengan NATO.

Hal ini sebagaimana ia menjawab pertanyaan dalam wawancara dengan Argumenty i Fakty pada tanggal 17 Juli 2024.

Medvedev menyatakan bahwa setelah runtuhnya Uni Soviet, Rusia berupaya mendekatkan hubungan dengan Barat dan masuk ke dalam NATO pernah menjadi salah satu skenario yang mungkin terjadi.

“Setelah runtuhnya Uni Soviet, Rusia berupaya melakukan pemulihan hubungan dengan Barat”, ungkap Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia.

Namun, peluang tersebut terlewatkan setelah peristiwa di Yugoslavia dan pemboman di Beograd yang merupakan pelanggaran terhadap norma hukum internasional.

Baca Juga :  PKB Jember Gelar Pendidikan Kader Loyalis, Perkuat Loyalitas Generasi Muda Partai

Medvedev juga menyebutkan bahwa pada tahun 1990-an, sebagai penerus Uni Soviet, Rusia tidak akan diterima dalam aliansi tersebut karena dianggap terlalu menakutkan dan berbahaya.

Medvedev menegaskan bahwa Barat tidak akan menerima Rusia dalam NATO kecuali Rusia terpecah menjadi tujuh atau delapan bagian dan menghentikan senjata nuklirnya.

“Tetapi jika Rusia terpecah menjadi tujuh atau delapan bagian dan juga menghentikan senjata nuklirnya, maka kami akan diterima dengan senang hati” jelas Dmitry Medvedev.

Ia juga menyinggung pertemuan antara Presiden Rusia pada tahun 2000 dengan Bill Clinton, dimana awalnya Amerika menyatakan dukungannya terhadap gagasan Rusia bergabung dengan NATO.

Baca Juga :  Inventarisir Masalah Daerah, PKB Jember Serap Aspirasi dengan Tokoh Masyarakat

Namun kemudian NATO menarik kembali kata-katanya setelah berkonsultasi dengan timnya.

Menurut Medvedev, penolakan NATO terhadap Rusia dapat diartikan sebagai konspirasi elit Barat melawan Rusia.

“Dalam penolakan NATO terhadap kami, orang dapat melihat apapun yang mereka inginkan, konspirasi elit Barat melawan Rusia atau pandangan masa depan rakyat kami” ucapnya.

Ia secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Clinton karena telah mendengarkan para penasihat dari deep state.

“Jadi, terima kasih khusus kepada Clinton karena telah mendengarkan para penasihat dari deep state” ucap Dmitry Medvedev pada 17/07/2024.

Dengan demikian, Medvedev menegaskan bahwa proses pemulihan hubungan antara Rusia dan Barat tidak pernah dimulai.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Kejari Tahan Tersangka Dugaan Korupsi Sosraperda yang Sempat Mangkir dari Panggilan
Sapa Masyarakat, Bupati Ajak Warga Panti Jember Jalan Sehat-Sosialisasikan Program Kesehatan
PKB Jember Gelar Pendidikan Kader Loyalis, Perkuat Loyalitas Generasi Muda Partai
DPRD akan Panggil 3 RSD Terkait Tunggakan Utang Ratusan M Buntut Program J-Keren
Pemkab Jember Warisi Utang Rp 214 M Program J-Keren, Bupati Fawait Cari Solusi
Bupati Fawait Berikan Bonus ke Atlet Jember, Jadi yang Terbesar di Jatim
Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan
Inventarisir Masalah Daerah, PKB Jember Serap Aspirasi dengan Tokoh Masyarakat

Baca Lainnya

Wednesday, 29 October 2025 - 21:08 WIB

Kejari Tahan Tersangka Dugaan Korupsi Sosraperda yang Sempat Mangkir dari Panggilan

Sunday, 26 October 2025 - 11:39 WIB

Sapa Masyarakat, Bupati Ajak Warga Panti Jember Jalan Sehat-Sosialisasikan Program Kesehatan

Saturday, 25 October 2025 - 12:32 WIB

PKB Jember Gelar Pendidikan Kader Loyalis, Perkuat Loyalitas Generasi Muda Partai

Thursday, 23 October 2025 - 17:24 WIB

DPRD akan Panggil 3 RSD Terkait Tunggakan Utang Ratusan M Buntut Program J-Keren

Tuesday, 21 October 2025 - 16:35 WIB

Pemkab Jember Warisi Utang Rp 214 M Program J-Keren, Bupati Fawait Cari Solusi

TERBARU