Frensia.id- Ahmad Sarwat menjelaskan bahwa ada dua kebahagiaan yang pasti didapatkan orang yang memilih puasa di Bulan Ramadhan. Penjelasannya ini dibahas dalam kitab fiqhul hayat jilid 5.
Dalam pandangannya, orang yang melaksanakan ibadah puasa disebutkan oleh Rasulullah SAW akan merasakan dua jenis kebahagiaan. Dasarnya adalah kelanjutan dari hadits yang disebutkan sebelumnya, di mana Beliau SAW berfirman,
للصائم فرحتان، فرحة عند فطره، وفرحة عند لقاء ربه
“Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya”
Hadits ini menggambarkan bahwa ibadah puasa tidak hanya memberikan kepuasan fisik ketika berbuka, tetapi juga membawa kegembiraan spiritual ketika seseorang merasakan kehadiran dan pertemuan dengan Allah SWT.
Jadi ada dua kebahagiaan yang pasti didapatkan. Pertama, yang terjadi saat berbuka puasa, tidak dapat disamakan dengan jenis kebahagiaan lainnya. Hanya mereka yang sepanjang siang merasakan kesulitan menjalani puasa, menahan lapar, haus, dan menahan nafsu syahwat yang merupakan bagian normal dari kehidupan biologis, yang benar-benar memahami nikmatnya saat waktu berbuka tiba di senja hari.
Kenikmatan tersebut tidak dapat diukur oleh keunikkan menu makanan, restoran bergengsi, keterampilan seorang chef ternama, atau harga yang mahal. Kenikmatannya itu tidak dapat dibandingkan dengan kebahagiaan seorang yang berpuasa.
Kedua, terjadi ketika seseorang bertemu dengan Allah SWT di akhirat. Setelah menjalani kehidupan di dunia ini. Orang yang berpuasa akan mendapatkan balasan dari Allah SWT yang tidak dapat dibandingkan dengan pahala umumnya suatu ibadah.
Kebahagiaan yang kedua ini mencerminkan keistimewaan dan kemurahan Allah dalam memberikan ganjaran bagi orang yang dengan penuh kesabaran dalam melaksanakan ibadah puasa di dunia ini.