Frensia.id- Walaupun KH. Abdurahman Wahid atu Gus Dur telah wafat, tapi pikiran dan perjuangannya tetap tumbuh hingga saat ini. Kemarin (16-17 Maret 2024), beberapa organisasi yang memiliki kecintaan terhadapnya, bertemu menyatukan visi dan agenda kerja bersama.
Mereka yang datang umumnya dikenal sebagai Gusdurian. Gusdurian merupakan jaringan komunitas dan individu pengagum pemikiran Presiden Keempat Republik Indonesia, Gus Dur.
Acara pertemuan tersebut diinisiasi oleh Sekretariat Nasional Jaringan Gusdurian. Nama agendanya, “Komunitas Meeting”.
Kegiatan yang berlangsung selama tanggal 16 hingga 17 Maret 2024, bertempat di Sekretariat Komunitas Tanoker, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember.
Selain dihadiri oleh beberapa jaringan Gusdurian seperti penggerak komunitas Gusdurian Jember dan Koordinator Wilayah Gusdurian Jawa Timur, juga dihadiri beberapa perwakilan lembaga yang menjadi mitra komunitas Gusdurian Jember.
Komunitas Meeting yang diadakan selama dua hari ini, menghasilkan sejumlah isu strategis yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah daerah.
Farha Cicik, Pendiri Komunitas Tanoker dan sekaligu penggerak senior Komunitas Gusdurian Jember, menyatakan bahwa kondisi bangsa ini, khususnya Kabupaten Jember sedang tidak baik-baik saja.
Hal senada juga disampaikan oleh Koordinator Komunitas Gusdurian Jember, Bayu Wicaksono. Menurutnya, untuk merealisasikan visi Gusdurian, harus fokus pada satu lokus. Jaringan Gusdurian Jember, tentu pada masalah lokalnya sendiri.
“Visi Gusdurian adalah menciptakan perubahan sosial, mewujudkan masyarakat yang mandiri dan berkelanjutan. Sehingga, perlu kita rumuskan isu-isu yang akan menjadi fokus dari advokasi yang akan kita lakukan,” terang Bayu.
Adapun isu-isu lokal strategis yang perlu segera diselesaikan oleh semua pihak utamanya, Pemerintah Kabupaten Jember, ada empat. Sebagaimana rilis resminya, adalah sebagaimana berikut:
Pertama, Keadilan hakiki perempuan, keluarga, dan anak.
Kedua, peguatan hukum, keadilan dan HAM.
Ketiga, Penguatan toleransi dan perdamaian.
Keempat, Pendidikan berkualitas dan membebaskan.
Keempat poin di atas, tampak telah ditanggapi oleh Sekretaris Nasional Jaringan Gusdurian, Ubai Rouf.
“Kami dari sekretariat nasional Jaringan Gusdurian mengapresiasi setinggi-tingginya dengan terselenggaranya kegiatan komunitas meeting ini. Kami juga akan memberikan atensi penuh terhadap persoalan atau isu strategis yang sudah dibahas dan disepakati dalam kegiatan komunitas meeting tersebut”, ucapnya tegas.