Frensia.id – Inter Milan memastikan langkah ke final Liga Champions UEFA setelah mengalahkan Barcelona dengan skor 4-3 melalui perpanjangan waktu di San Siro, menghasilkan agregat akhir 7-6.
Kemenangan dramatis ini membangkitkan kembali memori kejayaan tahun 2010, ketika Inter menyingkirkan Barcelona di semifinal dan akhirnya meraih treble winners dengan menaklukkan Bayern Munich di final.
Laga berlangsung penuh ketegangan. Barcelona sempat unggul, namun Inter menunjukkan daya juang luar biasa. Francesco Acerbi mencetak gol penyeimbang di masa injury time, memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak tambahan. Di momen krusial, Davide Frattesi muncul sebagai penentu kemenangan.
Menariknya, ini adalah kali kedua Frattesi mencetak gol penentu di fase gugur, setelah sebelumnya mencetak gol krusial saat melawan Bayern Munich di perempat final.
Pelatih Inter, Simone Inzaghi, mengapresiasi perjuangan skuadnya:
“Saya sangat bangga menjadi pelatih para pemain ini. Mereka memberikan segalanya di lapangan dan menunjukkan kekuatan mental yang luar biasa,” ujarnya, dikutip dari laman Diario AS.
Inzaghi juga menyoroti kontribusi para pemain yang tetap tampil meski tidak dalam kondisi terbaik:
“Beberapa pemain seperti Lautaro dan Thuram bermain meski tidak sepenuhnya fit. Itu menunjukkan pengorbanan dan semangat luar biasa,” tambahnya.
Di pihak lawan, pelatih Barcelona Hansi Flick mengakui keunggulan Inter:
“Kami menghadapi tim yang sangat kuat dan harus belajar dari pengalaman ini untuk kembali lebih baik musim depan,” ujar Flick.
Kemenangan ini membawa Inter ke final Liga Champions untuk ketujuh kalinya dalam sejarah klub, dan yang kedua di era Simone Inzaghi. Mereka akan menghadapi pemenang antara Paris Saint-Germain dan Arsenal di final yang akan digelar di Munich pada dini hari (8/5/2025) nanti.
Dengan performa impresif ini, pertanyaan pun mencuat: Akankah Inter Milan mengulang kejayaan tahun 2010?
Meski demikian, harapan Inter untuk mengulang treble seperti di era José Mourinho telah pupus. Mereka tersingkir dari semifinal Coppa Italia oleh rival sekota, AC Milan.
Sementara di Serie A, Inter kini berada di peringkat kedua klasemen, terpaut tiga poin dari Lazio di puncak. Dengan performa konsisten, peluang meraih gelar domestik masih terbuka lebar.
Inter Milan memang telah kehilangan satu kesempatan meraih trofi musim ini. Namun tiket final Liga Champions dan peluang juara Serie A masih menjaga asa mereka menciptakan musim yang tak kalah bersejarah.