Frensia.Id- Motor Honda CB, jenis motor yang sangat banyak diminati masyarakat pada era 90-an. Bahkan, produk motor sport pabrikan Jepang yang diketahui hanyalah CB.
Sangat jarang ada yang tahu motor CG series. Hal ini bukanlah tanpa sebab, sekilas dipandang, memang hampir tidak ada perbedaan dari Honda CB dan Honda CG.
Varian motor CB lebih terkenal, sehingga motor CG pun juga dianggap motor CB. Dari segi tampang, motor Honda CB 100 dan CB 125 tampak persis dengan Honda CG 110 dan CG 125.
Jarang diketahui, ternyata kedua seri motor tersebut sangat berbeda dari segi konstruksi mesinnya. Honda CB-series memiliki konstruksi mesin Overhead Camshaft (OHC) yang sampai sekarang banyak diikuti oleh jenis-jenis motor lainnya, dengan cirinya yang memakai rantai keteng,
Jika mesin Honda CG 110 atau CG 125 dibongkar, rantai keteng tidak akan ditemukan. Hal ini yang membedakan keduanya, mesin Honda CG-series menggunakan sistem Overhead Valve (OHV) yang pakai push rod.
Pada mesn Honda CG-series, camshaft alias noken as posisinya berada di area silinder, bukan pada head silinder seperti motor-motor pada umunya yang berkonstruksi OHC, baik SOHC maupun DOHC.
Mesin dengan sistem OHV ini diciptakan bukan tanpa alasan. Motor CG-series memang didesain untuk negara berkembang yang menggunakan motor tetap bisa awet meskipun jarang ganti oli.
Berbeda dengan motor CB-series yang menggunakan mesin OHC, motor ini akan gampang oblak bearing pada noken as nya kalau sering telat ganti oli.
Di Indonesia, popularitas Honda CG-series memang berada di bawah Honda CB-series. Honda CB-series sangat laku pada masanya.