Jokowi Berideologi Politik Pragmatik, Gaya Progresifnya Disebut Hanya Untuk Perpanjang Kekuasaan

Selasa, 30 April 2024 - 08:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Jokowi Berideoloi Politik Pragmatik (sumber Background: Freepik)

Gambar Jokowi Berideoloi Politik Pragmatik (sumber Background: Freepik)

Frensia.id. Gaya politik Joko Widodo (Joko Widodo) memang unik. Penuh kontroversi namun tetap banyak mencintai. Bagaimana sebenarnya ideologi politiknya? Progresf atau pragmatik yang hanya bertujuan memperpanjang kekuasaan?

Sebuah penelitian terpublish baru-baru ini. Penulisnya, Muhamad Nadzri dan Jamaie Hj Hamil.

Keduanya mengangkat tema dengan pertanyaaan mendasar terkiat dengan bagaimana gaya kepempinan Jokowi? Progresif atau pragamtis? Karya tersebut diterbitkan dalam EBSCO pada tahun ini, 2024.

Hal yang melatar belakangi riset tersebut adalah pemikiran politik yang menginspirasi gaya dan kebijakan seorang pemimpin dapat menjadi landasan yang sangat penting dalam membentuk arah negara.

Ketika Jokowi muncul sebagai lambang dari kemenangan gerakan masyarakat sipil, hal itu menandai telah ada titik pergeseran dalam politik Indonesia menuju populisme.

Uniknya, Jokowi terlihat tidak terikat pada tradisi otoriter Orde Baru atau terpaku pada ideologi tertentu yang dominan. Jadi secara nalar, sebenarnya tidak sedang mewakili kelompok tertentu.

Baca Juga :  DPC PKB Jember Sarankan Simpang Tiga Depan Hotel Bandung Permai Ditutup

Untuk kedua akademisi tersebut melalui penelitiannya mengupayakan penggalian lebih dalam tentang pandangan politik dan ideologi yang mempengaruhi langkah-langkah dan kebijakan yang diambil oleh Jokowi. Tentunya, selama masa jabatannya sebagai presiden Indonesia.

Setelah kedua penulis menggabungkan dan menganalisis sejumlah data, akhirnya adanya tiga hal penting yang ada pada gaya politik Jokowi. Ketiga hal demikian yang tentu telah menjawa pertanya mendasar mereka di awal penelitian.

Bagi mereka, strategi utama Jokowi adalah Pertama, memakai pendekatan inklusif yang merangkul berbagai kepentingan sosial-politik di Indonesia.

Hal tersebut dianggap memungkinkan Jokowi untuk menjadi figur pragmatis  dalam konteks memajukan pembangunan negara yang diyakininya progresif. Namun denga tetap memelihara identitas nasional yang statis.

Baca Juga :  Masyarakat Pertanyakan Wabup Mangkir Paripurna, Ini Kata Fraksi PKB DPRD Jember!

Kedua, gaya kepemimpinan karismatik Jokowi yang terinspirasi oleh nilai-nilai budaya Jawa. Hal demikian adalah sisi han memberinya daya tarik kuat untuk manancapkan hagemonik budaya di masyatakat.

Meskipun kadang-kadang dihadapkan pada kritik. Namun sebagian masyarakat tetap memilih tunduk walau menyadari itu tak masuk akal.

Ketiga, kebijakan dan perilaku Jokowi tercermin dalam pendekatan ortodoksinya. Ia berhasil dan mampu mencampur adukkan budaya agama dan tradisi Jawa.

Meskipun retorikanya cenderung progresif dan demokratis, itu tidak dapat menghapus ortodoksinya. Sebab sebenarnya komitmen ideologis populisnya lemah.

Ideologi Jokowi cenderung tidak konsisten. Yang terlihat, tujuan utamanya tampaknya lebih terfokus pada memperpanjang masa kekuasaannya. Ia lakukan itu, tanpa mempertimbangkan metode digunakan untuk mencapainya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Beda Pilihan Politik Disebut Khawarij? Begini Jawaban Gus Aab di Harlah Rijalul Ansor Jember
Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal
Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
PKB Jember Optimis Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Ekonomi Daerah
Komisi C DPRD Jember Genjot Penyelesaian Jalur Gumitir Dipercepat
Komisi C DPRD Jember Pastikan Kesiapan Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Jalur Gumitir Ditutup, Anggota DPRD Jatim: Dampaknya Tidak Seperti Sekarang Jika Pembangunan JLS Selesai
Wabup Mangkir Paripurna, Fraksi Nasdem: Harusnya Hadir Meski Tak Diundang

Baca Lainnya

Selasa, 19 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Beda Pilihan Politik Disebut Khawarij? Begini Jawaban Gus Aab di Harlah Rijalul Ansor Jember

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:20 WIB

Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal

Selasa, 19 Agustus 2025 - 13:52 WIB

Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 10:53 WIB

PKB Jember Optimis Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Ekonomi Daerah

Jumat, 15 Agustus 2025 - 21:11 WIB

Komisi C DPRD Jember Genjot Penyelesaian Jalur Gumitir Dipercepat

TERBARU

Ilustrasi Bulan Safar

Educatia

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agu 2025 - 06:14 WIB