Frensia.id- Sholahudin Al-Ayyubi melakukan pengepungan terhadap Yerussalem mulai dari tanggal 20 September 1187 hingga kota itu diserahkan oleh Balian dari Ibelin, seorang bangsawan Kristen terkemuka, pada 2 Oktober 1187.
Selama pengepungan pasukan umat Islam dibawah komando Sholahudin Al-Ayyubi tidak henti-hentinya melempari anak panah, setelah pengintaian singkat di depan menara Daud dan gerbang Damskus.
Beberapa upaya dilakukan, sebagai langkah antisipatif pada tanggal 26 September, Sholahudin memindahkan kampnya ke bagian kota yang berbeda, di gunung Zaitun dimana tidak ada gerbang pasukan Salib yang kiranya bisa melakukan serangan balik.
Serangan-serangan yang dilancarkan baru membuahkan hasil setelah 9 hari masa pengepungan, ditandai dengan runtuhnya tembok. Dalam kondisi kalut semacam ini tentara Salib tidak bisa melakukan apa-apa untuk menghalau serangan pasukan Islam.
Di lain sisi, sebagaimana lazimnya situasi perang, masyarakat sipil mulai resah dan berputus asa. Hal tersebut tidak bisa dipungkiri, setiap tragedi perangpenduduk setempat selalu menjadi korban yang bersifat pelampiasan dari amukan serdadu.
Hal tersebut juga terjadi manakala kota Yerussalem diduduki oleh tentara Salib, umat Islam tidak bisa terhindar dari kemarahan dan pembantaian yang sangat mengerikan.
Begitu pula dengan umat Kristen, mereka mengira bahwa upaya balas dendam juga akan dilancarkan oleh umat Islam, sehingga mereka akan menjadi mangsa setelah Yerussalem ditaklukkan oleh Sholahudin Al-Ayyubi.
Balian selaku bangsawan dan tokoh terkemuka pasukan Salib tidak pernah mengira bahwa lawannya justru melakukan hal yang sebaliknya. Dalam percakapannya dengan Sholahudin ia memberikan sinyal akan sesuatu yang hendak diperbuat, sebelum benar-benar kalah.
“Sebelum aku kehilangannya akan kubumihanguskan dengan tanah, tempat sucimu, tempat suci kami. Setiap hal di Yerussalem yang membuat orang jadi gila”, sebagaimana yang diucapkan oleh Balian dalam film Kingdom of Heaven.
Mendengar perkataan tersebut Sholahudin membalas dengan kalimat yang tidak pernah diduga sebelumnya.
“Aku akan memberikan semua orang pengawalan kembali ke tanah orang nasrani, setiap orang. Wanita, anak anak, orang tua dan semua ksatria serta pasukanmu, juga ratumu. Rajamu, orang seperti dia, kuserahkan padamu dan terserah tuhan akan berbuat apa untuknya. Takkan ada yang dilukai. Aku bersumpah pada tuhan”, ujarnya.
“orang Nasrani membantai setiap Muslim didalam kota saat mereka menguasai kota”, jawab Balian.
“aku bukanlah orang itu, aku adalah Sholahudin. Sholahudin” tegasnya sekali lagi.
Memang benar apa yang diucapkan oleh komandan besar umat Islam. Ia menepati janji yang diucapkannya itu. Seluruh umat Kristen dikawal secara aman untuk keluar dari kota Yerussalem tanpa ada pertumpahan darah sebagai bentuk balas dendam.