Kiat Perempuan Haid dan Pemudik Memperoleh Kemuliaan Lailatul Qadar

Senin, 1 April 2024 - 14:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frensia.id – Lailatul Qadar, sebagai bagian dari bulan ramadhan kemuliannya sudah diproklamasikan dalam al-Qur’an . Sebagaimana terekam dalam al-Qur’an  melalui surah al-Qadr, surat ke 97 dan tergolong  makkiyah.

Setidaknya kemulian lailatul qadar ini yang masyhur dikalangan masyarakat adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Jika dibulatkan menjadi hitungan tahun menjadi 84 tahun kurang 8 bulan atau masyhur disebut 83 tahun 4 bulan. Tentu siapapun ingin menghidupkan dan memperoleh kemulian malam lailatul qadar ini.

Lalu bagaimana dengan perempuan haid atau orang yang sedang melakukan perjalanan mudik dimalam hari khususnya dimalam ganjil? Bisakah mereka memperolehnya dan bagaimana cara mereka menghidupkan dan memperoleh lailatul qadar?

Perempuan haid, nifas dan orang yang mudik bisakah meraih memperoleh lailatul qadar?

Dalam Lathaiful Ma’arif, Ibn Rajab al-Hambali menguraikan bahwa ada seorang bernama Jubair bertanya kepada Imam ad-Dhahak terkait fatwa atau pendapat seorang perempuan yang sedang menstruasi (haid), nifas, atau orang yang sedang dalam perjalanan musafir (saat ini orang yang sedang mudik) dan orang yang tidur. Apakah orang-orang tersebut masih ada harapan mendapatkan bagian dari kemulian malam lailatul qadar?

Baca Juga :  Kapolres Apresiasi Aksi Solidaritas Kemanusiaan Driver Ojol Jember

Imam ad-Dhahak kemudian memberikan jawaban mengenai persoalan tersebut, menurutnya dalam keterangan Lathaiful Ma’arif  perempuan yang sedang menstruasi (haid), nifas dan orang-orang yang tengah dalam perjalanan (mudik konteks Indonesia) masih bisa memperoleh bagian lailatul qadar. Setiap orang yang diterima amalnya, maka Allah memberikan bagiannya dari Lailatul qadar.

Kiat perempuan haid, nifas dan orang yang mudik memperoleh lailatul qadar

Kiat atau cara perempuan haid atau orang yang sedang mudik untuk bisa menghidupkan malam lailatul qadar agar memperoleh kemuliaan didalamnya dengan merujuk pendapat Imam Nawawi al-Bantani.

Muhammad bin Umar Nawawi Al-Bantani dalam Nihayatuz Zain fi Irsyadil Mubtadiin, menjelaskan terdapat tiga tingkatan dalam menghidupkan Lailatul qadar yaitu tingkatan tertinggi (Hig), sedang (Middle/Mid) dan rendah (Low).

Pertama tingkatan tertinggi (Hig), cara menghidupkan lailatul qadar dengan melakukan shalat. Kedua tingkatan sedang (Middle/Mid) menghidupkan lailatul qadar dengan dzikir. Ketiga tingkatan rendah (Low) dengan mengisi lailatul qadar dengan melaksanakan shalat isya dan subuh berjamaah.

Baca Juga :  Maulid Nabi dan Ironi Demokrasi Kita

Melakukan hal tersebut pada malam lailatul qadar baik ketimbang malam lainnya selama 1000 bulan dan orang yang melakukannya akan memperoleh keutamaan walaupun tidak menyaksikan lailatul qadar menurut pendapat mu’tamad.

Dari uraian diatas  perempuan yang sedang menstruasi, atau seseorang sedang perjalanan mudik di malam hari khususnya di malam-malam ganjil masih bisa menghidupkan dan berkesempatan memperoleh lailatul qadar dengan cara banyak berdzikir seperti tasbih, tahmid, takbir, hauqalah atau dzikir lainnya.

Mengisi dengan membaca doa malam lailatul qadar sebagaimana riwayat Imam At-Tirmidzi berupa :

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ  تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Ribuan Jamaah Perempuan Nahdliyah Padati Pengajian Ustadzah Halimah Alaydrus
Wakil Ketua PCNU Jember Sebut Aspirasi Rakyat Harus Didengar Tanpa Ada Anarkisme
Kapolres Apresiasi Aksi Solidaritas Kemanusiaan Driver Ojol Jember
Maulid Nabi dan Ironi Demokrasi Kita
Menyambut Rabiul Awal: Bulan Cinta dan Kebajikan
Diadakan di Baitul Amin, Peringatan Harlah Rijalul Ansor Jember Kuatkan Gerakan Berbasis Masjid
Bersama KUA Kaliwates, UIN KHAS Jember Tegaskan Aksi Nyata Moderasi Lintas Agama
Ragam Tradisi Muharram di Berbagai Negara

Baca Lainnya

Sabtu, 6 September 2025 - 14:48 WIB

Ribuan Jamaah Perempuan Nahdliyah Padati Pengajian Ustadzah Halimah Alaydrus

Senin, 1 September 2025 - 22:49 WIB

Wakil Ketua PCNU Jember Sebut Aspirasi Rakyat Harus Didengar Tanpa Ada Anarkisme

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 10:48 WIB

Kapolres Apresiasi Aksi Solidaritas Kemanusiaan Driver Ojol Jember

Selasa, 26 Agustus 2025 - 22:55 WIB

Maulid Nabi dan Ironi Demokrasi Kita

Senin, 25 Agustus 2025 - 15:28 WIB

Menyambut Rabiul Awal: Bulan Cinta dan Kebajikan

TERBARU