Kolaborasi Akademisi Jepang-Indonesia, Temukan Bahaya Merkuri Industri Tambang

Kamis, 7 November 2024 - 16:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kolaborasi Akademisi Jepang-Indonesia, Temukan Bahaya Merkuri Industri Tambang (Sumber: Canva)

Kolaborasi Akademisi Jepang-Indonesia, Temukan Bahaya Merkuri Industri Tambang (Sumber: Canva)

Frensia.id- Kolaborasi riset antara para peneliti Indonesia dan Jepang telah menemukan ancaman besar dari paparan merkuri di Indonesia. Tim peneliti yang terdiri dari Syafran Arrazy, Pyae Sone Soe, Randy Novirsa, Bambang Wispriyono, Tetsuro Agusa, Yasuhiro Ishibashi, dan Jun Kobayashi mempublikasikan hasil temuan mereka di J Stage, Jepang, pada tahun 2024.

Penelitian ini menggambarkan kadar merkuri total (THg) di lingkungan—termasuk udara, tanah, air, sedimen—serta dalam makanan dan rambut masyarakat Indonesia.

Merkuri (Hg) merupakan logam berat berbahaya yang banyak dilepaskan dari aktivitas manusia seperti penambangan emas skala kecil (PESK), pembakaran batu bara, serta limbah industri. Sekali dilepas, merkuri bisa bertahan lama di lingkungan dan terakumulasi di rantai makanan. Hal ini berisiko besar bagi kesehatan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di daerah yang terpapar tinggi.

Studi ini didasarkan pada tinjauan 1.051 penelitian dari berbagai sumber seperti PubMed, Scopus, dan database lokal. Dari jumlah tersebut, 54 studi dipilih karena memenuhi syarat—dilakukan di Indonesia, tersedia dalam bahasa Inggris atau Indonesia, serta berasal dari jurnal terpercaya.

Baca Juga :  Istimewa! DPC PKB Jember Gelar Sarasehan-Sosialisasi Beasiswa Pendidikan untuk Santri

Hasilnya? Konsentrasi merkuri tinggi ditemukan di beberapa wilayah dengan aktivitas PESK dan industri semen. Di banyak tempat, kadar merkuri jauh melampaui ambang batas aman. Peneliti menyerukan tindakan segera untuk mengatasi kontaminasi ini, terutama di daerah PESK, guna melindungi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Dampak Serius Merkuri bagi Kesehatan

Penelitian ini mengingatkan bahwa paparan merkuri bukanlah hal sepele. Logam ini bisa merusak berbagai organ tubuh, seperti ginjal, otak, paru-paru, mata, dan kulit. Bahkan, paparan jangka panjang dapat memicu kanker dan mengganggu sistem kekebalan tubuh. Selain itu, tanah dan tanaman yang tercemar merkuri dapat membawa racun ini ke dalam tubuh manusia saat dikonsumsi, meningkatkan risiko paparan lebih lanjut.

Di berbagai wilayah PESK, paparan merkuri menjadi sangat berbahaya karena teknologi penambangan yang masih tradisional dan kurang memperhatikan dampak lingkungan. Merkuri juga mencemari udara, tanah, air, dan sedimen, menjadikannya ancaman serius yang harus diatasi segera.

Baca Juga :  Pasca RDP dengan Komisi B DPRD Jember, Pemilik Kandang Ayam di Semboro Siap Lengkapi Seluruh Izin

Langkah Nyata untuk Masa Depan

Para peneliti berharap temuan ini bisa menjadi panduan bagi pembuat kebijakan di Indonesia untuk mengambil tindakan nyata dalam mengurangi paparan merkuri. Pengendalian ketat terhadap emisi merkuri dari aktivitas manusia, terutama di sektor penambangan emas skala kecil dan industri besar, sangat diperlukan. Kerja sama antara peneliti, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci untuk mencari solusi yang berkelanjutan.

Kolaborasi antara akademisi Jepang dan Indonesia menunjukkan bahwa kerja lintas negara dapat memberikan dampak besar bagi penanganan masalah lingkungan. Penelitian lanjutan juga perlu dilakukan untuk memahami seberapa luas dampak merkuri ini dan bagaimana cara terbaik untuk melindungi ekosistem serta kesehatan masyarakat di Indonesia.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Sapa Warga Jember, Legislator Gus Rivqy Pastikan Bantuan PIP Tanpa Potongan
Gubernur Khofifah Komitmen Pantau Kelancaran Distribusi BBM ke Jember
Jalur Gumitir Ditutup, Ketua DPC PKB Jember: Perputaran Ekonomi juga Terganggu
Bupati Gus Fawait Keluarkan SE Anak Sekolah Belajar Secara WFH
SPMB 2025 Selesai Digelar, Ini Masukan dari Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jember
Ketua Fraksi PDIP DPRD Jember Soroti Pelaksanaan MPLS di Salah Satu SMP
Bupati Jember Minta Ribuan Mahasiswa KKN Kolaboratif Bersinergi untuk Mengentaskan Kemiskinan
Jember Lakukan Evaluasi Menyeluruh Pasca Porprov ke-IX Jatim

Baca Lainnya

Senin, 4 Agustus 2025 - 14:49 WIB

Sapa Warga Jember, Legislator Gus Rivqy Pastikan Bantuan PIP Tanpa Potongan

Kamis, 31 Juli 2025 - 15:21 WIB

Gubernur Khofifah Komitmen Pantau Kelancaran Distribusi BBM ke Jember

Kamis, 31 Juli 2025 - 14:44 WIB

Jalur Gumitir Ditutup, Ketua DPC PKB Jember: Perputaran Ekonomi juga Terganggu

Selasa, 29 Juli 2025 - 08:00 WIB

Bupati Gus Fawait Keluarkan SE Anak Sekolah Belajar Secara WFH

Selasa, 22 Juli 2025 - 00:48 WIB

SPMB 2025 Selesai Digelar, Ini Masukan dari Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jember

TERBARU

Pengusaha asal Situbondo HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy (pakai topi koboi) saat mengunjungi pabrik beras di Vietnam (Sumber foto: Istimewa)

Regionalia

Pengusaha Situbondo Jajaki Penjualan Beras Premium Asal Vietnam

Jumat, 1 Agu 2025 - 13:08 WIB