Mahfud MD Soroti Sertifikat Laut, Desak Menteri Mengusutnya

Rabu, 29 Januari 2025 - 12:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar

Gambar "Mahfud MD Soroti Sertifikat Laut, Desak Menteri Mengusutnya" sumber VOI

Frensia.id – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyoroti kasus kepemilikan sertifikat tanah di laut yang belakangan marak terjadi di Indonesia dan mendesak Menteri terkait untuk mengusut kasus tersebut.

Melalui akun X (dulu Twitter) pada tanggal 27 Januari 2024, Mahfud menegaskan bahwa tanggung jawab pidana dalam kasus ini tidak boleh hanya dibebankan kepada pejabat bawahan, melainkan harus mengungkap aktor intelektual dan pihak yang memiliki niat dalam praktik ilegal tersebut.

Mahfud meminta agar para menteri yang kementeriannya terlibat dalam penerbitan izin serta Hak Guna Usaha (HGU) laut tidak perlu takut, asalkan mereka tidak terlibat langsung dalam skema tersebut.

“Menteri-menteri yang kementeriannya terlibat dalam pembuatan izin dan HGU Laut tak harus takut, yang bertanggung jawab secara pidana adalah aktor intelektual, pelaku, dan peserta yang ada niat,” tulis Mahfud dalam unggahannya.

Baca Juga :  Prestasi Akademik menjadi Penilaian Utama, Ketua DPRD Jember Apresiasi Pelaksanaan SPMB SMA-SMKN 2025/2026

Ia juga menegaskan bahwa pejabat bawahan yang menerima delegasi wewenang harus bertanggung jawab apabila mereka terbukti berkolusi dalam penerbitan sertifikat tanah di laut.

“Yang bertanggungjawab sacara pidana adalah pejabat bawahan yang menerima delegasi wewenang,” tulis mantan calon wakil presiden itu.

Mahfud juga menyarankan kepada Menteri terkait untuk membongkar sindikat kasus tertifikat tahan di beberapa laut Indonesia.

“Jadi, kalau merasa tak terlibat ya bongkar saja, Pak Menteri. Kan banyak kasus yang dihukum hanya dirjen atau pegawai bawahnya yang langsung berkolusi,” lanjutnya.

Dalam cuitan tersebut, Mahfud mendesak agar kasus ini tidak ditutup-tutupi hanya demi menjaga citra institusi.

Ia menekankan pentingnya transparansi dan supremasi hukum dengan menyerahkan bukti-bukti pelanggaran kepada aparat penegak hukum agar dapat diproses secara adil.

“Serahkan mereka yang melanggar hukum hukum bukti-buktinya ke aparat penegak hukum. Tak perlu menutupi kasus dengan alasan demi marwah institusi,” tutup Mahfud.

Baca Juga :  Beda Pilihan Politik Disebut Khawarij? Begini Jawaban Gus Aab di Harlah Rijalul Ansor Jember

Fenomena Sertifikat Tanah di Laut Kasus kepemilikan sertifikat tanah di perairan laut menjadi perhatian publik setelah muncul beberapa temuan bahwa sejumlah wilayah perairan telah memiliki hak kepemilikan yang sah secara administratif.

Hal ini menimbulkan dugaan adanya penyalahgunaan wewenang dan praktik kolusi dalam penerbitan izin.

Pemerintah dan aparat penegak hukum diharapkan dapat segera menindaklanjuti temuan ini demi menegakkan keadilan dan menghindari penyalahgunaan kewenangan yang merugikan masyarakat.

Desakan dari berbagai pihak, termasuk Mahfud MD, semakin menguat agar kasus ini tidak berhenti pada pejabat tingkat bawah saja, melainkan juga menjerat aktor utama yang terlibat dalam praktik ilegal tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari kementerian terkait mengenai pernyataan Mahfud MD.

Namun, publik menanti langkah konkret dari pemerintah untuk menuntaskan permasalahan ini secara transparan dan akuntabel.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Beda Pilihan Politik Disebut Khawarij? Begini Jawaban Gus Aab di Harlah Rijalul Ansor Jember
Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal
Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
PKB Jember Optimis Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Ekonomi Daerah
Komisi C DPRD Jember Genjot Penyelesaian Jalur Gumitir Dipercepat
Komisi C DPRD Jember Pastikan Kesiapan Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Jalur Gumitir Ditutup, Anggota DPRD Jatim: Dampaknya Tidak Seperti Sekarang Jika Pembangunan JLS Selesai
Wabup Mangkir Paripurna, Fraksi Nasdem: Harusnya Hadir Meski Tak Diundang

Baca Lainnya

Selasa, 19 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Beda Pilihan Politik Disebut Khawarij? Begini Jawaban Gus Aab di Harlah Rijalul Ansor Jember

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:20 WIB

Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal

Selasa, 19 Agustus 2025 - 13:52 WIB

Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 10:53 WIB

PKB Jember Optimis Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Ekonomi Daerah

Jumat, 15 Agustus 2025 - 21:11 WIB

Komisi C DPRD Jember Genjot Penyelesaian Jalur Gumitir Dipercepat

TERBARU

ilustrasi Gedung MK yang tampak retak, menggambarkan rapuhnya independensi lembaga penjaga konstitusi di tengah tekanan politik.

Opinia

“Jangan Menghantam DPR”: Retaknya Independensi MK

Jumat, 22 Agu 2025 - 10:40 WIB