Memang Baik, Tapi Haji Juga Disebut Lahirkan Kesenjangan Sosial

Jumat, 24 Mei 2024 - 15:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Memang Baik, Tapi Haji Juga Disebut Lahirkan Kesenjangan Sosial (Sumber; Pixels @Yousef)

Gambar Memang Baik, Tapi Haji Juga Disebut Lahirkan Kesenjangan Sosial (Sumber; Pixels @Yousef)

Frensia.id- Haji selain sebagai kewajiban bagi Ummat muslim yang mampu, juga telah menjadi tradisi di Indonesia. Sebagai tradisi ada yang menyebutnya baik dan ada yang tidak. Pasalnya, beberapa penelitian menyebut keberadaannya juga melahirkan kesenjangan sosial di masyarakat.

Siti Muawanah dan Mustolehudin adalah dua orang peneliti yang pernah mengurai negasi tradisi di Indonesia yang dinilai baik. Risetnya keduanya berjudul,“ Pilgrimage, Tradition, and Social Status: The Ritual of Hajj as an Identity for Moslems Community in Gresik”.

Temuannya dipublikasi dalam bentuk jurnal. Telah terbit di Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang pada tahun 2020 kemarin.

Dalam benak kedua peneliti tersebut, ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang paling berat, sebab memerlukan tiga kemampuan utama yakni fisik, mental, dan finansial. Akibatnya, kewajiban ini tidak dapat dilaksanakan oleh seluruh Ummat Muslim. Hanya muslim yang mampu secara ekonomi dapat melaksanakannya.

Baca Juga :  Menyambut Rabiul Awal: Bulan Cinta dan Kebajikan

Selain itu, haji adalah proses ibadah yang sangat panjang dan kompleks, sehingga memunculkan banyak tradisi. Dalam pandangan keduanya, sebagai tradisi sebenarnya dalam satu sisi bisa dianggap baik.

Ada berbagai tradisi yang dilakukan oleh masyarakat saat menunaikan ibadah haji. Tradisi-tradisi tersebut meliputi pamitan haji (upacara perpisahan), sejarah haji (menceritakan pengalaman haji terdahulu), walimatussafar (perjamuan sebelum berangkat), dulkadiran (doa bersama di malam sebelum keberangkatan), nuzulan (perayaan turunnya Al-Qur’an), khatmil Qur’an (penutupan pembacaan Al-Qur’an), dan tasyakuran (syukuran setelah kembali dari haji).

Tradisi-tradisi demikian bisa disebut sangat penting, khususnya bagi mereka yang telah mampu menunaikan haji. Selain sebagai bentuk dukungan sosial, juga merupakan ekspresi keagamaan yang tentu mendalam dan dapat dihayati sebagai kekayaan luhur tradisi nusantara.

Baca Juga :  Ribuan Jamaah Perempuan Nahdliyah Padati Pengajian Ustadzah Halimah Alaydrus

Na’asnya, ada beberapa aspek dari tradisi tersebut malah dapat menyebabkan hal-hal yang negatif. Misalnya, segi sosial ekonomi.  

Pelaksanaan tradisi-tradisi haji dianggap oleh kedua peneliti ini telah menimbulkan kesenjangan sosial di antara masyarakat. Bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, anggaran haji  dapat menjadi beban yang amat berat dan tak mungkin mampu dipenuhi.

Biaya tradisi-tradisi tambahannya, bahkan seringkali setara dengan atau bahkan melebihi biaya perjalanan haji itu sendiri. Tentunya hal tersebut dianggap merupakan beban moral dan finansial bagi mereka  yang tidak berkecupan melaksanakannya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Ribuan Jamaah Perempuan Nahdliyah Padati Pengajian Ustadzah Halimah Alaydrus
Wakil Ketua PCNU Jember Sebut Aspirasi Rakyat Harus Didengar Tanpa Ada Anarkisme
Kapolres Apresiasi Aksi Solidaritas Kemanusiaan Driver Ojol Jember
Maulid Nabi dan Ironi Demokrasi Kita
Menyambut Rabiul Awal: Bulan Cinta dan Kebajikan
Diadakan di Baitul Amin, Peringatan Harlah Rijalul Ansor Jember Kuatkan Gerakan Berbasis Masjid
Bersama KUA Kaliwates, UIN KHAS Jember Tegaskan Aksi Nyata Moderasi Lintas Agama
Ragam Tradisi Muharram di Berbagai Negara

Baca Lainnya

Sabtu, 6 September 2025 - 14:48 WIB

Ribuan Jamaah Perempuan Nahdliyah Padati Pengajian Ustadzah Halimah Alaydrus

Senin, 1 September 2025 - 22:49 WIB

Wakil Ketua PCNU Jember Sebut Aspirasi Rakyat Harus Didengar Tanpa Ada Anarkisme

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 10:48 WIB

Kapolres Apresiasi Aksi Solidaritas Kemanusiaan Driver Ojol Jember

Selasa, 26 Agustus 2025 - 22:55 WIB

Maulid Nabi dan Ironi Demokrasi Kita

Senin, 25 Agustus 2025 - 15:28 WIB

Menyambut Rabiul Awal: Bulan Cinta dan Kebajikan

TERBARU

Regionalia

Dinkes Jember Terjunkan Ratusan Medis di Acara MTQ XXXI Jatim

Jumat, 12 Sep 2025 - 13:22 WIB

Gambar Jember Jadi Tuan Rumah MTQ XXXI Jawa Timur, Targetkan Tiga Besar (Sumber: Gita Pamuji)

Regionalia

Jember Jadi Tuan Rumah MTQ XXXI Jawa Timur, Targetkan Tiga Besar

Kamis, 11 Sep 2025 - 16:22 WIB