Frensia.id – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan Gerakan Pemuda Ansor dalam membangun desa sebagai fondasi pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
Hal itu disampaikannya dalam acara Inaugurasi dan Pelantikan PW Ansor Jawa Timur serta Syawal Feast sekaligus Halal Bihalal Akbar bertajuk “Navigator Ansor Masa Depan” di Gedung Jatim Expo, Surabaya, Minggu (13/4/2025).
Dalam pidatonya, Yandri menyatakan komitmennya untuk segera merealisasikan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Desa dan Pemuda Ansor.
Ia menegaskan bahwa sebelum Hari Lahir (Harlah) Ansor di Banyumas, pihaknya akan menandatangani MoU kerja sama sebagai langkah konkret dalam memperkuat pembangunan desa.
“Sebelum Hari Lahir (Harlah) Ansor di Banyumas, kita akan tandatangani MoU kerjasama. Banyak yang ingin kita lakukan bersama, karena membangun desa berarti membangun Indonesia,” ujarnya.
Yandri mengingatkan ancaman urbanisasi masif yang dapat menggerus kemandirian desa, seperti yang terjadi di Jepang.
Ia menjelaskan bahwa sekitar 9,3% penduduk Jepang telah meninggalkan desa, menyebabkan desa-desa kosong, pertumbuhan ekonomi minus 2%, hingga krisis pangan.
Menurutnya, Indonesia harus belajar dari hal tersebut dan tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama.
“Kita tidak ingin tragedi Jepang terjadi di sini. Membangun desa berarti membangun Indonesia,” tegasnya di hadapan ribuan kader Ansor, pada Minggu (13/04).

Ia menekankan bahwa Kementerian Desa tidak bisa bekerja sendiri dan membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Ansor yang memiliki jaringan kuat hingga tingkat ranting.
Menteri yang akrab disapa Yandri ini juga memaparkan sejumlah program prioritas yang bisa digarap bersama Ansor, seperti Desa Ekspor, Desa Wisata, Koperasi Merah Putih, dan penguatan BUMDes.
Ia menyebut bahwa kader-kader Ansor memiliki potensi besar untuk menjadi pelaku ekonomi desa, baik dalam sektor ekspor maupun pariwisata.
“Jika kolaborasi ini dipatenkan, kalau kolaborasi ini kita wujudkan secara sungguh-sungguh, saya yakin indonesia emas tahun 2045 insyaallah akan menjadi kenyataan,” ujarnya.
Yandri juga menyampaikan kedekatan pribadinya dengan NU, mengungkapkan bahwa istri nya aktif di Muslimat NU Banten dan keluarganya mengelola pesantren berbasis NU.
Hal ini semakin memperkuat komitmennya untuk bersinergi dengan ormas-ormas Islam seperti Ansor.
Acara ini turut dihadiri oleh pengurus PW NU Jatim, pemerintah provinsi, Pangdam V Brawijaya dan Perwakilan Polda Jatim, menandakan keseriusan sinergi trisentra (pemerintah, ormas, dan militer) dalam pembangunan desa.
Yandri menutup pidatonya dengan pesan persatuan, menegaskan bahwa gerak bersama antara Kementerian Desa dan Ansor harus seirama demi kemajuan NKRI.
MoU yang akan segera ditandatangani diharapkan menjadi model kolaborasi nasional untuk mempercepat pembangunan desa sebagai tulang punggung ketahanan ekonomi Indonesia.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.