Frensia.id- Barcelona kembali dihadapkan pada cobaan berat. Dani Olmo, gelandang serang yang diharapkan menjadi motor permainan, kini harus menepi akibat cedera serius yang dideritanya.
Pemain asal Spanyol itu mengalami cedera otot betis usai tampil sebagai pengganti dalam laga melawan Getafe di LaLiga akhir pekan lalu.
Olmo, yang sebelumnya tampil gemilang melawan Real Betis di Copa del Rey, dipastikan absen saat Barcelona menghadapi Benfica di laga penting Liga Champions.
Cedera ini menjadi pukulan telak bagi tim asuhan Hansi Flick, yang saat ini tertinggal lima poin dari pemuncak klasemen LaLiga, Atletico Madrid.
Situasi ini makin memperparah nasib buruk Olmo sejak bergabung dengan Barcelona. Sebelumnya, ia sempat terkendala oleh aturan Financial Fair Play (FFP) yang diterapkan oleh LaLiga.
Bersama Pau Victor, Olmo hanya didaftarkan untuk paruh pertama musim karena Barcelona gagal memenuhi batasan gaji yang ditetapkan.
Keputusan tersebut sempat memicu polemik besar. Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) dan LaLiga menolak upaya Barcelona untuk mendaftarkan keduanya di paruh kedua musim.
Dalam keadaan terjepit, Barcelona mengajukan banding ke Dewan Olahraga Nasional Spanyol (CSD), yang akhirnya memberikan izin sementara pada awal Januari.
Namun, izin tersebut tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah. Hingga saat ini, pendaftaran permanen Olmo masih menggantung, menunggu hasil banding yang belum diputuskan.
Situasi ini membuat Olmo seolah berada di tengah badai, terombang-ambing di antara ketidakpastian administrasi dan kebutuhan tim yang mendesak.
Cedera yang dialaminya menambah daftar panjang penderitaan Barcelona musim ini. Klub yang dulu menjadi raksasa Eropa kini tengah berjuang untuk keluar dari bayang-bayang krisis finansial dan performa yang tidak konsisten.
Dengan hasil yang kurang memuaskan dalam tiga laga terakhir LaLiga, harapan besar tertumpu pada kompetisi Liga Champions untuk memberikan sedikit cahaya di tengah kegelapan.
Hansi Flick, pelatih Barcelona, diperkirakan akan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kondisi Olmo dalam konferensi pers jelang laga melawan Benfica.
Namun, absennya Olmo membuat Flick harus memutar otak untuk mencari solusi. Padahal, pemain berusia 25 tahun itu digadang-gadang sebagai kunci dalam strategi permainan yang baru dirancang.
Kehilangan Olmo juga memunculkan kembali perdebatan tentang pentingnya manajemen finansial yang sehat di sepak bola modern.
Barcelona, yang dikenal dengan filosofi permainan atraktifnya, kini harus menghadapi kenyataan pahit akibat kesalahan manajemen masa lalu.