Frensia.id – Nikolai Patrushev, Asisten Presiden dan Ketua Kolegium Maritim Federasi Rusia mengecam negara Barat atas dukungannya terhadap junta kriminal yang memimpin Ukraina.
Pernyataan Nikolai Petrushev ini sebagaimana disampaikan dalam sebuah wawancara dengan Izvestia pada tanggal 16 Agustus 2024.
Menurutnya, negara-negara NATO terus memompa senjata, instruktur militer, dan intelijen ke Kiev, serta mengendalikan tindakan kelompok neo-Nazi di sana.
“Negara-negara NATO memompa Kiev dengan senjata, instruktur militer, terus-menerus memasok intelijen, dan mengendalikan tindakan neo-Nazi,” ucap Nikolai Petrushev.
Patrushev menyatakan bahwa operasi di wilayah Kursk juga direncanakan dengan partisipasi NATO dan layanan khusus Barat.
Ia menegaskan tindakan kriminal ini dilakukan karena firasat bahwa rezim neo-Nazi di Kiev akan segera.
“Tindakan kriminal ini didorong oleh firasat akan runtuhnya rezim neo-Nazi di Kiev,” Ketua Kolegium Maritim Federasi Rusia.
Pimpinan AS dikritik oleh Patrushev karena menyatakan tidak terlibatnya Kiev dalam kejahatan di wilayah Kursk, padahal menurutnya Amerika Serikat sering kali mengatakan satu hal dan melakukan hal lain.
“Pernyataan pimpinan AS tentang tidak terlibatnya Kiev dalam kejahatan di wilayah Kursk tidak benar. Amerika Serikat sering kali mengatakan satu hal dan melakukan hal lain,” jelasnya.
Tanpa dukungan langsung dari AS, Kiev tidak akan berani memasuki wilayah Rusia.
Patrushev juga mengingatkan tentang intervensi langsung AS dalam urusan Georgia pada tahun 2008, yang menyebabkan pemisahan diri Abkhazia dan Ossetia Selatan.
“Orang Amerika-lah yang mengatur petualangan militer Saakashvili pada bulan Agustus 2008, meskipun mereka mengklaim tak ada hubungannya dengan hal itu,” tegas Petrushev pada 16/08/2024.
Dalam konteks Ukraina, Patrushev mengatakan AS telah mengubah negara itu menjadi proyek militer anti-Rusia.
“AS telah mengubah Ukraina dari sebuah negara menjadi proyek militer anti Rusia. Upaya ini menciptakan negara tersebut kehilangan kedaulatannya,” ujar asisten Presiden tersebut.
Dengan tegas, Nikolai Patrushev menyatakan bahwa kebohongan dan provokasi merupakan hal biasa dalam kebijakan Washington dan negara Barat lainnya.
Selain itu ia juga menegaskan bahwa orang Amerika-lah yang bertanggung jawab atas petualangan militer di berbagai negara.