PBNU tidak Netral, Benarkah? ini Kata Gus Nadir

Wednesday, 24 January 2024 - 14:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frensia.id Sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan Nahdlatul Ulama secara tegas melalui muktamar ke 27 tahun 1984 di Situbondo tidak terlibat dalam politik praktis. Namun ketidakterlibatan NU pada politik praktis 2024 ini masih dalam bayang-bayang pertanyaan, diragukan bahkan dinilai meresahkan oleh kalangan tokoh NU karena dianggapnya melanggar khitah 1926. Salah satu tokoh NU itu adalah Gus Nadir.

Tulisan ini mengurai terkait unggahan Gus Nadir sapaan akrab Prof. KH. Nadirsyah Hosen dilaman akun IGnya (nadirsyahhosen_official). Dalam Postingannya Gus Nadir menulis PBNU tidak netral : prasangka atau fakta? Akademisi Indonesia yang mengajar du difakultas hukum Universitas Monas ini dalam unggah ignya meyuguhkan ayat Al-Qur’an mengenai larangan berparasanka seperti dalam surah al-Hujurat “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa” (Q.S Al-Hujurat : 12).

Ajakan pertama dari unggahan ini adalah hendak mengingatkan pada kita bahwa berprasangka adalah hal yang tidak baik bahkan dosa sehingga sedapat mungkin harus dinegasikan. Apalagi prasangka kepada kyai-kyai sepuh yang memiliki keilmuan, ahlak dan pengabdian yang besar bagi NU, sebut saja kyai da ulama di tubuh PBNU. Nampaknya tidak pantas, suul adab begitu istilah pesantrennya. Namun Bagaimana jika itu benar-benar terjadi sebagaia sebuah fakta, haruskah tetap mengingkarinya.

Baca Juga :  Pemkab Jember Warisi Utang Rp 214 M Program J-Keren, Bupati Fawait Cari Solusi

Menurut kyai yang sejak 2005 menjadi Ra’is Syuriah PCI Australia dan Selandia Baru ini jika sudah fakta kita tidak boleh mengingkarinya.

“Tapi jika itu sebuah fakta, kita dilarang mengingkarinya dengan dusta. Apalagi sebagai pemimin umat tidak boleh melakukan kebohongan publik” tulis Gus Nadir. Ia mengutip Al-Qur’an surh Shafir ayat 28 bahwa Sesunguhnya Allah tidak memberi petunujuk kepada orang-orang yang melampuai batas lagi pendusta.

Lalu bagaimana dengan netralitas PBNU di pilres 2014? apakah isu tersebut sebegai prasangka yang mustinya kita jauhi karena prasangka ini tak ubahnya kecurigaan yang tak mendasar? atau justru isu PBNU tidak netral sudah menjadi fakta yang tidak bisa diingkari.

Menurut Gus Nadir PBNU dalam hal ini Rais Am dan ketua umumnya tidak netral lagi mengenai pilpres 2024. Hal itu sebagaimana ulasan secara tuntas dengan bukti dan narasumber yang mengahdiri pengarahan dari kedua pimpinan PBNU tersebut seperti yang dirilis koran Tempo.

“Koran Tempo sudah mengulas tuntas dengan bukti dan narasuber yang mengahdiri pengarahan Rais Am dan Ketum PBNU soal dukugan kepada Paslon 02” imbuhnya. Selian itu ia juga sampaikan dalam cara Gaslpol! Ft. Gus Nadir (Kompas.com/20/01/2023). Gus Nadir menyampaikan “beberapa waktu lalu itu PBNU mengumpulkan pengurus wilayah, cabang, Rois Syuriah dan Tanfidiyah di surabaya dan memang bukan di kantor PBNU serta tidak ada keputusan resmi, tapi yang jelas yang dikumpulkan adalah pengurus sehingga kemudian secara masif struktur itu diperintahkan untuk mendukunng 02”. Tutur Gus Nadir

Baca Juga :  Terlibat Skandal! PBNU Gagal Jaga Marwah Jam’iyyah, Saatnya Lengser

Dalam unggahan ignya, Gus Nadir memposting majalah Tempo dengan judul manuver PBNU buat Prabowo. Isi majalah tempo tersebut menyebutkan bahwa Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat mengumpulkan Rais Syuriah dan ketua pengurus Cabang Nu se-Jabar. Perkumpulan tersebut berisi arahan untuk memenangkan Prabowo Gibran.

Hal tersebut bagi Gus Nadir meresahkan karena dalam penilaannya melanggar khittah 1926. Ia mengajak untuk menjaga marwah NU agar tidak terlibat dalam wilayah politik kekuasaan.

“Ini tentu meresahkan karena melanggar Khittah 1926. Mari yuk jita jaga marwah Nu agar tidak masuk ke wilayah politik kekuasaan. Jangan sampai retorika netral hanya dimulut tapi berbeda kenyataannya di lapangan” Tulis Gus Nadir mengkahiri tulisannya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Kejari Tahan Tersangka Dugaan Korupsi Sosraperda yang Sempat Mangkir dari Panggilan
Sapa Masyarakat, Bupati Ajak Warga Panti Jember Jalan Sehat-Sosialisasikan Program Kesehatan
PKB Jember Gelar Pendidikan Kader Loyalis, Perkuat Loyalitas Generasi Muda Partai
DPRD akan Panggil 3 RSD Terkait Tunggakan Utang Ratusan M Buntut Program J-Keren
Pemkab Jember Warisi Utang Rp 214 M Program J-Keren, Bupati Fawait Cari Solusi
Bupati Fawait Berikan Bonus ke Atlet Jember, Jadi yang Terbesar di Jatim
Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan
Inventarisir Masalah Daerah, PKB Jember Serap Aspirasi dengan Tokoh Masyarakat

Baca Lainnya

Wednesday, 29 October 2025 - 21:08 WIB

Kejari Tahan Tersangka Dugaan Korupsi Sosraperda yang Sempat Mangkir dari Panggilan

Sunday, 26 October 2025 - 11:39 WIB

Sapa Masyarakat, Bupati Ajak Warga Panti Jember Jalan Sehat-Sosialisasikan Program Kesehatan

Saturday, 25 October 2025 - 12:32 WIB

PKB Jember Gelar Pendidikan Kader Loyalis, Perkuat Loyalitas Generasi Muda Partai

Thursday, 23 October 2025 - 17:24 WIB

DPRD akan Panggil 3 RSD Terkait Tunggakan Utang Ratusan M Buntut Program J-Keren

Tuesday, 21 October 2025 - 16:35 WIB

Pemkab Jember Warisi Utang Rp 214 M Program J-Keren, Bupati Fawait Cari Solusi

TERBARU

Polisi saat mengamankan prean yang diduga buat onar. (Sumber foto: istimewa)

Criminalia

Polisi Jember Amankan Preman Gegara Buat Onar

Wednesday, 12 Nov 2025 - 14:59 WIB

Mohammad HarisTaufiqur Rahman, S.H., M.H.
(Akademisi Fakultas Hukum Universitas Bondowoso & Reviewers Jurnal Iqtishaduna UIN Alauddin Makasar)

Opinia

Menyemai Semangat Pahlawan di Tanah Tani Nusantara

Monday, 10 Nov 2025 - 14:38 WIB