PDIP dan Rocky Gerung Sebut Anies Dukung Pramono-Rano Karena Korban Kepentingan Jokowi

Sunday, 17 November 2024 - 15:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar PDIP dan Rocky Gerung Sebut Anies Dukung Pramono-Rano Karena Korban Kepentingan Jokowi (Sumber: Grafis/Imam)

Gambar PDIP dan Rocky Gerung Sebut Anies Dukung Pramono-Rano Karena Korban Kepentingan Jokowi (Sumber: Grafis/Imam)

Frensia.id- PDI Perjuangan memberikan tanggapan terhadap langkah Anies Baswedan yang menyatakan dukungan kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno.

Beitupun tokoh pengamat sekaligus akademisi, Rocky Gerung, juga mengomentari fenomena ini dengan mengaitkan situasi tersebut pada dinamika kekuasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, menyampaikan apresiasi atas langkah yang diambil Anies.

“Kami sangat menghargai dan mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Mas Anies Baswedan beserta timnya,” ujar Basarah dalam pernyataannya kepada media pada Minggu (17/11/2024).

Basarah menilai dukungan ini menunjukkan adanya solidaritas yang timbul akibat pengalaman politik yang serupa. Ia mengacu pada pengalaman Anies yang sempat diganjal saat mencalonkan diri kembali dalam Pilkada Jakarta, yang menurutnya, diwarnai oleh ambisi Jokowi untuk memperpanjang masa kekuasaannya.

“Kami merasa senasib, sama-sama menjadi korban upaya kekuasaan yang tak ingin berhenti. Ini menjadi bukti bahwa kami yang memiliki misi menjaga demokrasi, harus bersatu,” kata Basarah.

“Gerakan rakyat yang bersatu tidak boleh dikalahkan oleh siapapun yang ingin menghancurkan tatanan demokrasi yang telah diperjuangkan dengan susah payah sejak era Reformasi,” tabahnya.

Baca Juga :  Ijazah Palsu dan Misteri Dunia Kerja

Tanggapan dari PDIP tersebut memperlihatkan posisi politik yang mengkritisi pengaruh Jokowi, dengan menekankan bahwa mereka akan terus melawan segala upaya yang dianggap merusak sistem demokrasi. Narasi politik Anies dan PDIP diangkat sebagai simbol perjuangan menghadapi kepentingan kekuasaan yang dinilai mengancam demokrasi.

Di sisi lain, Rocky Gerung menyampaikan analisisnya mengenai langkah politik Anies. Menurut Rocky, keputusan Anies yang tidak memberikan dukungan kepada Ridwan Kamil, pesaing politik yang juga diusung, berhubungan erat dengan posisi Ridwan Kamil yang disebut-sebut masih terkait dengan kepentingan politik Jokowi.

Kata Rocky, Anies sudah memikirkan langkah ini dengan matang. Ia tidak mendukung Ridwan Kamil karena dinilai masih dalam pengaruh kekuasaan Jokowi.

Rocky menambahkan bahwa gerakan politik Ridwan Kamil, yang dihubungkan dengan kelompok pendukung Jokowi, membuatnya berada dalam posisi yang sulit untuk meraih simpati dari kubu yang berseberangan.

“Ridwan Kamil tetap dikondisikan dan terkondisikan oleh kepentingan Presiden Jokowi,” tegas Rocky.

Dalam analisisnya, Rocky juga menyampaikan sindiran tajam terkait hubungan antara Ridwan Kamil dan Jokowi dengan menyebutkan istilah “KIM Plus”. Kalau Ridwan Kamil ingin menjelaskan posisinya, sebaiknya ia mengatakan bahwa ia adalah bagian dari KIM (Koalisi Indonesia Maju).

Baca Juga :  Legislator DPRD Jatim Satib Salurkan Bantuan Motor Roda Tiga, Jadikan Sampah Bernilai Ekonomi

“Tapi bukan KIM Plus, melainkan KIM Minus – artinya tanpa Jokowi dan tanpa Gibran,” ujar Rocky dengan nada sarkastik.

Pernyataan Rocky menggambarkan pandangannya tentang dinamika politik yang terjadi, sekaligus menunjukkan skeptisisme terhadap pengaruh kekuasaan dalam menentukan dukungan politik. Ia memandang bahwa sikap politik Anies adalah upaya untuk mengambil jarak dari kekuatan yang selama ini diasosiasikan dengan Jokowi.

Secara keseluruhan, dukungan Anies kepada Pramono-Rano menjadi sorotan dalam percaturan politik Indonesia.

PDIP melihatnya sebagai momen penguatan solidaritas melawan pengaruh kekuasaan yang dianggap membelenggu demokrasi, sementara Rocky Gerung melihatnya sebagai langkah strategis untuk menyeimbangkan kepentingan politik dan menjaga jarak dari pengaruh pemerintahan Jokowi. Pertarungan politik ini pun semakin memanas, memperlihatkan sisi-sisi yang saling tarik ulur dalam mempertahankan nilai dan kekuasaan di tengah era reformasi yang terus berkembang.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Pemkab Jember Warisi Utang Rp 214 M Program J-Keren, Bupati Fawait Cari Solusi
Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan
Inventarisir Masalah Daerah, PKB Jember Serap Aspirasi dengan Tokoh Masyarakat
Ketua DPRD Jember Sebut Pemda Dituntut Kreatif Hadapi Pemangkasan Transfer Dana Pusat
Gus Rivqy Intruksikan Pasukan Panji Bangsa Bergerak Cepat Bantu Korban Pondok Roboh Sidoarjo
Terlibat Skandal! PBNU Gagal Jaga Marwah Jam’iyyah, Saatnya Lengser
Friksi Bupati–Wabup: Potret Buram Tata Kelola Daerah Kita
Merasa Dipermainkan! PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Haji

Baca Lainnya

Tuesday, 21 October 2025 - 16:35 WIB

Pemkab Jember Warisi Utang Rp 214 M Program J-Keren, Bupati Fawait Cari Solusi

Thursday, 9 October 2025 - 23:16 WIB

Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan

Thursday, 9 October 2025 - 16:49 WIB

Inventarisir Masalah Daerah, PKB Jember Serap Aspirasi dengan Tokoh Masyarakat

Tuesday, 7 October 2025 - 16:25 WIB

Ketua DPRD Jember Sebut Pemda Dituntut Kreatif Hadapi Pemangkasan Transfer Dana Pusat

Monday, 29 September 2025 - 21:37 WIB

Gus Rivqy Intruksikan Pasukan Panji Bangsa Bergerak Cepat Bantu Korban Pondok Roboh Sidoarjo

TERBARU