Pemeringkatan Kampus Dianggap Oleh Beberapa Peneliti Sebagai “Bisnis Global”

Wednesday, 21 February 2024 - 17:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi sumber: Freepik

Ilustrasi sumber: Freepik

Frensia.id- Menjelang pendaftaran mahasiswa baru di beberapa kampus Indonesia, masyarakat banyak mencari kampus dengan peringkat yang baik. Perankingan kampus mulai banyak beredar di media Massa. Hal demikian dinilai tidak baik oleh beberapa peneliti.

Beberapa diantara peneliti yang fokus masalah ini adalah Sarah S Amsler dan Chris Bolsmann. Mereka menulis penelitian berjudul, “University ranking as social exclusion”. Tulisan ini terbit dalam British journal of sociology of education tahun 2012.

Menurutnya, pada era globalisasi yang semakin meningkat, pemeringkatan universitas di seluruh dunia menjadi lebih relevan. Pemeringkatan ini tidak hanya untuk mengevaluasi kualitas pendidikan tinggi, tetapi juga memengaruhi daya saing institusi pendidikan dalam pasar global. Masalanya apakah hal demikian penting untuk pengembangan pendidikan.

Keduanya menilai, sebenarnya peran kompleks pemeringkatan universitas telah menciptakan kelas kapitalis transnasional baru dan pengucilan sosial yang baru. Praktik pemeringkatan universitas dianggap sebagai instrumen kebijakan politik dan ekonomi yang mempengaruhi tujuan sosial dari pendidikan tinggi itu sendiri. Bahkan, pada akhirnya juga akan mempengaruhi pendanaan nasional untuk pengajaran dan penelitiane yang ujunh-ujunhnya juga membatasi perdebatan publik tentang arti pendidikan.

Baca Juga :  Mewujudkan Kemandirian Ekonomi, PAC GP Ansor Kencong Menanam Pisang Cavendis

Jadi, menurut mereka pemeringkatan universitas dunia dapat dipahami sebagai alat yang mendorong penyelarasan pendidikan tinggi dengan rasionalitas neoliberal. Mengubah pendidika menjadikan jaringan elit modal global dan memindahkan fokus dari perdebatan publik ke arah yang lebih sempit, yakni bisnis global.

Baca Juga :  Legislator PDIP Soroti Ketahanan Pangan, Tekankan Pentingnya Lahan Produktif

Selain riset di atas, dijelaskan juga dalam penelitian berjudul, “The business of university rankings: the case of Times Higher Education” yang disusun oleh   Miguel Antonio Lim pada tahun 2021.

Menurutnya, perangkingan universitas tambah beragama dan rumit. Hal tersebut dijelaskan karena semakin banyaknya intervensi arus neoliberal desain pendidikannya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Di Momen Hari Santri Nasional, Brulantara Grup Gerakkan Santri Bangun Kemandirian Laut
Mewujudkan Kemandirian Ekonomi, PAC GP Ansor Kencong Menanam Pisang Cavendis
Pemkab Jember Warisi Utang Rp 214 M Program J-Keren, Bupati Fawait Cari Solusi
Bupati Fawait Berikan Bonus ke Atlet Jember, Jadi yang Terbesar di Jatim
Kafe di Jember Hadirkan Internet Super Cepat, Jadi Lokasi War Visa Australia
Gus Lilur Dorong Presiden Prabowo Hentikan Ekspor Benih Lobster, Ganti dengan Ekspor Lobster 50 Gram
Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan
Inventarisir Masalah Daerah, PKB Jember Serap Aspirasi dengan Tokoh Masyarakat

Baca Lainnya

Wednesday, 22 October 2025 - 12:49 WIB

Di Momen Hari Santri Nasional, Brulantara Grup Gerakkan Santri Bangun Kemandirian Laut

Wednesday, 22 October 2025 - 11:19 WIB

Mewujudkan Kemandirian Ekonomi, PAC GP Ansor Kencong Menanam Pisang Cavendis

Tuesday, 21 October 2025 - 16:35 WIB

Pemkab Jember Warisi Utang Rp 214 M Program J-Keren, Bupati Fawait Cari Solusi

Monday, 20 October 2025 - 19:02 WIB

Bupati Fawait Berikan Bonus ke Atlet Jember, Jadi yang Terbesar di Jatim

Wednesday, 15 October 2025 - 13:17 WIB

Kafe di Jember Hadirkan Internet Super Cepat, Jadi Lokasi War Visa Australia

TERBARU