Frensia.Id– Antrean panjang kendaraan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Biosolar bersubsidi kembali terlihat di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jember memasuki bulan November ini. Namun, Pertamina memastikan stok Biosolar secara keseluruhan tersedia, hanya saja penjualannya diatur ketat menyesuaikan sisa kuota tahunan.
Sales Brand Manager Pertamina, Hendra Saputra, menjelaskan bahwa BBM subsidi, termasuk Biosolar dan Pertalite, memiliki kuota tahunan yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Kuota tersebut kemudian diturunkan ke tingkat provinsi, kota/kabupaten, hingga per SPBU.
“Jadi untuk Pertamina melayani BBM subsidi ya, kita punya BBM subsidi ada dua yaitu Biosolar dan Pertalite. Nah, dalam pelayanan bahan bakar subsidi kita memiliki kuota. Kuota tahunan dan kuota per SPBU,” katanya, Jum’at (7/11/2025).
Hendra menegaskan bahwa secara stok, BBM bersubsidi tersedia baik di SPBU maupun di depot. Namun, antrean yang terjadi merupakan dampak dari penyesuaian penjualan harian. Penyesuaian ini dilakukan agar sisa kuota yang ada saat ini dapat mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun 2025.
“Jadi di lapangan secara stok itu tersedia di SPBU ataupun di depot. Namun penjualan di lapangan disesuaikan dengan kuota yang ada. Sehingga kuotanya bisa cukup sampai akhir tahun. Sekarang kita sudah bulan November, November, Desember kita atur supaya perharinya cukup bisa sampai ke akhir tahun 2025,” ujarnya.
Menurut Hendra, saat ini secara rata-rata kuota Biosolar di Jember sudah terserap sekitar 80 persen. Pembatasan penjualan ini adalah upaya Pertamina untuk menjalankan penugasan dari pemerintah. Hendra menambahkan, kuota yang ditetapkan BPH Migas diatur agar cukup selama 365 hari.
“Makanya yang teman-teman suka lihat di SPBU ini antri, SPBU lain enggak antri gitu ya. Karena masing-masing kuotanya berbeda. Tapi rata-rata sekarang sudah bulan November kita sudah di 80-an persen teman-teman secara kota kabupaten di Jember,” paparnya.
Hendra menambahkan, perhitungan Pertamina menunjukkan bahwa sisa kuota saat ini akan cukup hingga akhir tahun jika diatur sesuai skema yang berlaku.
“Hitungan saya sampai akhir tahun itu akan cukup kalau mengikuti kuota sekarang. Tapi nanti jika dirasa ada kekurangan, kita akan koordinasi dengan Pemkab Jember atau ke BPH Migas,” tandasnya.








