Perempuan Berdaya, Masa Depan Cerah: Tim Lokal P3PD Lakpesdam PCNU Lumajang Gelar Pelatihan di Desa Kertowono

Rabu, 1 Januari 2025 - 01:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lakpesdam PCNU Lumajang berdayakan perempuan di Desa Kertowono

Lakpesdam PCNU Lumajang berdayakan perempuan di Desa Kertowono

Frensa.id – Lakpesdam PCNU Lumajang menggelar pelatihan kepemimpinan perempuan dan pencegahan pernikahan dini di Desa Kertowono, Kecamatan Guacialit.

Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 30 peserta yang terdiri dari remaja putri, ibu-ibu, dan tokoh masyarakat setempat. Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran mereka dalam masyarakat, serta memberikan pemahaman tentang dampak negatif dari pernikahan dini yang masih menjadi isu krusial di banyak daerah.

Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Tim Lokal P3PD Lakpesdam PCNU Lumajang, Moh. Farid, yang menekankan bahwa perempuan memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dan kesempatan yang sama dalam berbagai aspek kehidupan.

Dalam sambutannya, beliau juga menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk memberdayakan perempuan agar dapat berkontribusi lebih dalam pembangunan komunitas.

“Kita perlu menciptakan lingkungan yang mendukung perempuan untuk berkembang dan mengambil peran aktif dalam masyarakat,” sambutnya.

Pelatihan ini menghadirkan sejumlah narasumber yang berpengalaman di bidangnya, termasuk aktivis perempuan, psikolog, dan tenaga kesehatan. Mereka memberikan materi yang beragam, mulai dari kepemimpinan, kesehatan reproduksi, hingga strategi pencegahan pernikahan dini.

Sebagai narasumber, Akhmad Afnan Fajarudin, menjelaskan bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencegah pernikahan dini. Ia menekankan pentingnya memberikan informasi yang tepat kepada remaja putri tentang hak-hak mereka dan konsekuensi dari pernikahan dini.

Baca Juga :  Menghadiri Kegiatan Jambore Keris 2025, Menteri Kebudayaan Berharap Terdapat Empu Perempuan

“Pendidikan yang baik akan membuka banyak peluang dan membantu perempuan untuk membuat keputusan yang lebih baik tentang masa depan mereka,” katanya.

Sesi diskusi interaktif menjadi salah satu bagian yang paling dinanti oleh peserta. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk berbagi pengalaman dan pandangan mereka mengenai tantangan yang dihadapi perempuan di desa mereka.

Diskusi ini tidak hanya memberikan ruang bagi peserta untuk bersuara, tetapi juga menciptakan solidaritas di antara mereka. Banyak peserta yang mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang pernikahan dini yang masih marak terjadi, serta harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selain diskusi, pelatihan ini juga dilengkapi dengan berbagai aktivitas praktis, seperti simulasi kepemimpinan dan permainan peran.

Melalui aktivitas ini, peserta diajarkan bagaimana cara berkomunikasi dengan baik, mengambil keputusan, dan memimpin kelompok. Aktivitas ini dirancang untuk membangun rasa percaya diri peserta dan mempersiapkan mereka untuk mengambil peran aktif dalam masyarakat.

Baca Juga :  Istimewa! Peringati Bulan Bung Karno, DPC PDI Perjuangan Jember Gelar Fun Run

“Kami ingin peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Afnan. Di akhir pelatihan, peserta diberikan sertifikat sebagai tanda partisipasi mereka. Banyak dari mereka yang merasa terinspirasi dan berharap agar kegiatan serupa dapat diadakan secara rutin.

Mereka menyadari bahwa untuk mengubah pandangan masyarakat tentang pernikahan dini dan meningkatkan peran perempuan, diperlukan upaya yang berkelanjutan dan kolaboratif. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Kertowono.

Lakpesdam PCNU Lumajang berkomitmen untuk terus melaksanakan program-program yang mendukung pemberdayaan perempuan dan pencegahan pernikahan dini. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan perempuan di Desa Kertowono dapat lebih berdaya, memiliki pengetahuan yang cukup, dan mampu berkontribusi dalam pembangunan sosial dan ekonomi di komunitas mereka.

Kegiatan ini merupakan langkah awal yang penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara, di mana perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi. Dengan dukungan dari semua pihak, diharapkan angka pernikahan dini dapat berkurang dan perempuan dapat mengambil peran yang lebih signifikan dalam pembangunan masyarakat. (*)

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Parodi Anak SD Manggul Ghulu’en: Cerita dan Asa Tembakau Madura
Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda
Harjabo 206: Jalanan Bondowoso Disulap Jadi Panggung Budaya Pelajar
Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal
Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi
DPC PDI Perjuangan Banyuwangi Upacara Bendera HUT Ke 80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
PKB Jember Optimis Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Ekonomi Daerah

Baca Lainnya

Rabu, 20 Agustus 2025 - 05:32 WIB

Parodi Anak SD Manggul Ghulu’en: Cerita dan Asa Tembakau Madura

Selasa, 19 Agustus 2025 - 21:33 WIB

Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:20 WIB

Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal

Selasa, 19 Agustus 2025 - 13:52 WIB

Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro

Selasa, 19 Agustus 2025 - 10:24 WIB

Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi

TERBARU

Ilustrasi Bulan Safar

Educatia

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agu 2025 - 06:14 WIB

(Sumber foto: Istimewa)

Regionalia

Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda

Selasa, 19 Agu 2025 - 21:33 WIB