PKC PMII Jatim Meradang Tolak Program Tapera

Saturday, 1 June 2024 - 11:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frensia.id- Kebijakan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) tampak dianggap semakin mencekik perekonomian rakyat. Itu sebabnya, Pergerakan Mahasiswa islam indonesia Jawa Timur (PKC PMII Jatim) meredang. 

Pasalnya, gaji pekerja swasta dan buruh lepas, akan dipotong sebagai bagian dari iuran. Apalagi dikabarkan pemerintah mendorong program ini terealisasi paling lambat dimulai 2027 mendatang.

Hal demikian tentu mendapat Penolakan oleh PKC PMII Jatim.

Potongan yang dibebankan dalam program Tapera mencapai 3 persen. Jumlah ini dengan rincian iuran yang dibebankan 2,5 persen kepada pekerja dan 0,5 persen pemberi kerja dari upah pekerja sebulan. Hampir seluruh asosiasi serikat buruh menolak kebijakan ini. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KASPI) mengkritik program ini dan menilai kebijakan ini akan membebani buruh serta masyarakat ekonomi menengah dan bawah“, Ucap Lutfi Wakil Ketua bidang Gerakan PKC PMII Jawa Timur

Baca Juga :  Jember Jadi Tuan Rumah MTQ XXXI Jawa Timur, Targetkan Tiga Besar

Sebagaimana diketahui Kebijakan Tapera tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang perubahan atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) pada 20 Mei 2024.

Nasib kelas menengah dan bawah di Indonesia semakin berat di tengah kondisi ekonomi nasional yang penuh tekanan dan ketidakpastian“, tambah Lutfi kepada Frensia.id

Bahkan ia juga menggambarkan rata-rata UMK di Jawa Timur yang masih rendah. Baginya, tak masuk akal jika masih dipotong.

Sebagai gambaran rata-rata UMK di jawa timur sekitar 2,5 juta rupiah apabila ini dipotong iuran BPJS dan ditambah tapera maka kemungkinan hanya tersisa 2 juta rupiah untuk bertahan hidup selama satu bulan, tentu ini sangat tidak cukup dan memprihatinkan ditambah dengan makin melambungnya harga-harga bahan pokok maka semakin tercekik hidup masyarakat miskin di indonesia“, tambahnya.

Baca Juga :  Sapa Masyarakat, Bupati Ajak Warga Panti Jember Jalan Sehat-Sosialisasikan Program Kesehatan

Dengan mempertimbangkan berbagai aspek kalkulasi ekonomi dan jerat kemiskinan yang semakin ekstrem tersebut, dalam pres rilis resmi yang diedarkan, maka  PKC PMII Jatim dengan tegas menolak kebijakan secara menyeluruh dan tanpa terkecuali.

Bahkan juga tercatat, PMII Jawa Timur dikabarkan akan melakukan konsolidasi pengawalan serius. Apabila kebijakan Tapera ini dipaksakan maka PKC PMII Jatim akan melakukan aksi demonstrasi yang masif guna membatalkan kebijakan sepihak pemerintah tersebut.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Kejari Tahan Tersangka Dugaan Korupsi Sosraperda yang Sempat Mangkir dari Panggilan
Sapa Masyarakat, Bupati Ajak Warga Panti Jember Jalan Sehat-Sosialisasikan Program Kesehatan
PKB Jember Gelar Pendidikan Kader Loyalis, Perkuat Loyalitas Generasi Muda Partai
DPRD akan Panggil 3 RSD Terkait Tunggakan Utang Ratusan M Buntut Program J-Keren
Pemkab Jember Warisi Utang Rp 214 M Program J-Keren, Bupati Fawait Cari Solusi
Bupati Fawait Berikan Bonus ke Atlet Jember, Jadi yang Terbesar di Jatim
Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan
Inventarisir Masalah Daerah, PKB Jember Serap Aspirasi dengan Tokoh Masyarakat

Baca Lainnya

Wednesday, 29 October 2025 - 21:08 WIB

Kejari Tahan Tersangka Dugaan Korupsi Sosraperda yang Sempat Mangkir dari Panggilan

Sunday, 26 October 2025 - 11:39 WIB

Sapa Masyarakat, Bupati Ajak Warga Panti Jember Jalan Sehat-Sosialisasikan Program Kesehatan

Saturday, 25 October 2025 - 12:32 WIB

PKB Jember Gelar Pendidikan Kader Loyalis, Perkuat Loyalitas Generasi Muda Partai

Thursday, 23 October 2025 - 17:24 WIB

DPRD akan Panggil 3 RSD Terkait Tunggakan Utang Ratusan M Buntut Program J-Keren

Tuesday, 21 October 2025 - 16:35 WIB

Pemkab Jember Warisi Utang Rp 214 M Program J-Keren, Bupati Fawait Cari Solusi

TERBARU