Frensia.id – Automated Analytics, perusahaan software analitik asal Inggris, membantah klaim artificial intelligence (AI) akan menyebabkan hilangnya pekerjaan secara besar-besaran.
Mereka justru menyatakan teknologi kecerdasan buatan bisa menguntungkan bagi bisnis.
“AI tidak menggantikan pekerjaan, AI meningkatkan produktivitas dan menciptakan peluang baru. Whitepaper kami memberikan contoh nyata bagaimana AI dapat mendorong pertumbuhan, efisiensi, dan daya saing,” ujar CEO Automated Analytics Mark Taylor.
Whitepaper tersebut melibatkan beragam klien, termasuk Restaurant Management Group, British Gas Dyno-Rod, Fourth, Europcar, hingga KFC. Hasilnya, adopsi AI menghasilkan penghematan biaya sebesar £33,4 juta atau Rp674 miliar bagi kliennya pada tahun 2023.
Penghematan tersebut termasuk pengurangan panggilan layanan pelanggan 27%, penurunan biaya per akuisisi Google Ads 48,2%, peningkatan perekrutan 32%, dan pengurangan biaya perekrutan 58%.
Riset ini berbanding terbalik dengan laporan Goldman Sachs yang menyatakan AI dapat menggantikan 300 juta pekerjaan.
Menurut data Nexford University, pekerjaan yang berisiko tergantikan tersebut yakni sales, resepsionis, akuntan, customer service, dan sebagainya. (*)