Riset Ilmiah Jelaskan Mengapa Tradisi Kawin Colong Masyarakat Osing Banyuwangi Tetap Lestari

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 20:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi prosesi Kawin Colong - Suku Osing, Kemiren, Banyuwangi.

Ilustrasi prosesi Kawin Colong - Suku Osing, Kemiren, Banyuwangi.

Frensia.id – Kawin Colong adalah salah satu ritual pra pernikahan yang sudah menjadi tradisi masyarakat Osing, Banyuwangi, Jawa Timur.

Kawin Colong merupakan bagian dari rentetan tiga ritual pernikahan masyarakat Osing, yang terdiri dari angkat-angkatan, kawin colong, dan ngleboni.

Masyarakat Osing sendiri menilai bahwa tradisi demikian adalah bentuk penghormatan terhadap sakralnya ritual pernikahan.

Sejumlah riset ilmiah pun telah banyak menjelaskan mengapa ritual demikian masih tetap lestari.

Seperti penelitian Maryulianto yang bertajuk ‘Kosmologi Perkawinan Dalam Pandangan Suku Osing (Studi di Desa Kemiren Banyuwangi)’ menjelaskan bahwa kawin colong tetap lestari lantaran tidak pernah merugikan pihak tertentu.

“Menurut masyarakat di Desa Kemiren Banyuwangi, selama melakukan perkawinan colong, dimulai dari nenek moyang sampai saat ini belum ada atau masih jarang ditemukan, dalam hal yang menimbulkan suatu akibat hukum yang merugikan salah satu pihak,” tulis Maryulianto pada risetnya dalam Jurnal Aliansi Januari 2024 lalu. 

Baca Juga :  Pembukaan MTQ XXXI: Gus Fawait Sebut Khofifah Sukses Tingkatkan Ekonomi Di Atas Rata-Rata Nasional

Maryulianto menyebutkan bahwa awal mula perkawinan colong ini terjadi adalah restu orang tua yang tak segera didapatkan. Seringkali hal tersebut terjadi dari pihak orang tua perempuan, yang biasanya sudah memiliki pilihan jodoh untuk anaknya. 

Dalam situasi itulah pihak laki-laki harus menculik kekasihnya yang ia cintai, dan membawanya ke rumah untuk tinggal sementara di sana.

“Pada tradisi kawin colong diharuskan adanya kesepakan antara kedua belah pihak yang terlibat, dan tidak boleh dilakukan tanpa adanya persetujuan dari salah satu pihak saja,” tulis Maryulianto.

Baca Juga :  Kejari Periksa Wakil Ketua DPRD Jember Dugaan Kasus Korupsi Sosperda Rp 5,6 M

Tradisi kawin colong ini pun mengaharuskan pihak laki-laki mengirimkan seorang Colok, yang bertugas untuk menyampaikan terhadap orang tua perempuan, bahwa putrinya sedang dalam prosesi kawin colong.

Seorang Colok dalam tradisi ini hanya berkewajiban menyampaikan, dan selanjutnya merupakan tanggungjawab dari kedua pihak keluarga yang sedang terlibat.

Hingga kini, belum pernah ada keluarga perempuan yang mengadu terhadap pihak berwajib. Hal demikian adalah bukti  bahwa kesadaran masyarakat Osing masih lestari akan adatnya sendiri.

“…apabila dalam lingkuan tersebut ada yang melakukan perkawinan colong, warga masyarakat sekitar menanggapinya dengan sikap saling menghargai ataupun saling membantu,” tegas Maryulianto dalam penelitiannya. (*)

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Peduli Infrastruktur Lapangan Basket, Ketua Perbasi Jatim Bagikan Ring di Kediri
Di Hadapan Aliansi Santri Jember, Gus Fawait Menyebut Bangsa ini Berhutang pada Pesantren, Kyai dan Santri
Santri Jember Geruduk Transmart, Tuntut Trans7 Minta Maaf 7 Hari Berturut-turut di Medianya Sendiri
Ketua Perbasi Jatim Serahkan Satu Ring Basket untuk Lapangan Serba Guna Probolinggo
Ketua Perbasi Jatim Sumbang Ring Basket ke Ponpes di Sidoarjo
Kafe di Jember Hadirkan Internet Super Cepat, Jadi Lokasi War Visa Australia
Ketua Perbasi Jember Sebut Sinergisitas Bisa Tingkatkan Kualitas-Prestasi Cabor Bola Basket  di Seluruh Ajang Kompetisi
Tekan Kenakalan Remaja di Jember, Ketua Umum Perbasi Jatim Serahkan Ring Basket

Baca Lainnya

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 14:16 WIB

Peduli Infrastruktur Lapangan Basket, Ketua Perbasi Jatim Bagikan Ring di Kediri

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:34 WIB

Di Hadapan Aliansi Santri Jember, Gus Fawait Menyebut Bangsa ini Berhutang pada Pesantren, Kyai dan Santri

Rabu, 15 Oktober 2025 - 18:23 WIB

Ketua Perbasi Jatim Serahkan Satu Ring Basket untuk Lapangan Serba Guna Probolinggo

Rabu, 15 Oktober 2025 - 17:37 WIB

Ketua Perbasi Jatim Sumbang Ring Basket ke Ponpes di Sidoarjo

Rabu, 15 Oktober 2025 - 13:17 WIB

Kafe di Jember Hadirkan Internet Super Cepat, Jadi Lokasi War Visa Australia

TERBARU

Ilustrasi Kiai dalam cover Buku 99 Kiai Kharismatik Indonesia 2 Karya KH. A. Aziz Masyhuri Terbitan Diva Press

Kolomiah

Kiai, Amplop dan Keikhlasan Tak Terhitung

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:59 WIB

Kolomiah

Sesat Nalar Netizen atas Pesantren

Jumat, 17 Okt 2025 - 15:37 WIB