Tegas! PBAK UIN KHAS 2024 Kritisi 3 Kasus Diskriminasi Lokal, Nasional Hingga Internasional

Selasa, 27 Agustus 2024 - 00:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar Tegas! PBAK UIN KHAS 2024 Kritisi 3 Kasus Diskriminasi Lokal, Nasional Hingga Internasional (Ilustrasi: Frensia/Imam)

Gambar Tegas! PBAK UIN KHAS 2024 Kritisi 3 Kasus Diskriminasi Lokal, Nasional Hingga Internasional (Ilustrasi: Frensia/Imam)

Frensia.id- Tegas! Sivitas Universitae Islam Negeri Kiai Haji Ahmad Shiddiq (UIN KHAS) Jember kritisi 3 kasus besar yang terjadi ditingkat lokal, nasional hingga internasional. Mereka secara tegas menentang diskriminasi dan pelanggaran kemanusiaan.

Tak tanggung-tanggu, pernyataan tegas tersebut secara terbuka dilakukan bersama mahasiswa baru dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) kemarin, 26/08/2024. Bahkan digebyarkan dengan atraksi flashmob.

Berdasar pada pantauan Frensia.id, setidaknya ada 3 kasus yang mereka respons.

Diskriminasi Petani Pakel

Konflik agraria petani desa Pakel, Banyuwangi telah menjadi isu nasional. Yang terakhir, kasus penangkapan Muhriyono, seorang petani di Desa tersebut, yang merupakan buntut dari konflik agraria yang terjadi antara warga setempat dengan PT Bumisari Maju Sukses, perusahaan perkebunan.

Penangkapan Muhriyono terjadi pada 9 Juni kemarin. Tindakan ini merupakan pelanggaran hukum yang dianggap dilakukan sewenang dengan alasan merespons situasi yang memanas. Beberapa pihak menduga ada pelanggaran hak-hak petani desa. Apalagi, Muhriyono hingga saat ini tidak jelas keberadaannya.

Baca Juga :  Istimewa! DPC PKB Jember Gelar Sarasehan-Sosialisasi Beasiswa Pendidikan untuk Santri

Merespons hal demikian, panitia PBAK UIN KHAS secara tegas berposisi sebagai pembela hak-hak petani. Baginya, masalah desa Pakel yang telah lama terjadi ini adalah konflik sipil dan kekuasaan.

“Muhriyono, korban persengkataan lahan Pakel. Petani Versus Penguasa. Kami mahasiswa UIN KHAS bersikap atas tindakan represif kepada petani oleh penguasa”, ujar pemimpin Flasmob, badan eksekutif mahasiswa UIN KHAS dan kemudian diikuti oleh munculnya bacaan “bebaskan petani pakel” dari tampilan kamera drone.

Pelanggaran HAM Rakyat Palestina

Sebagaimana dipahami bersama, konflik Palestina-Israel hingga saat ini belum selesai. Konflik kedua negera telah menjadi isu krisis kemanusiaan tingkat internasional.

Baca Juga :  SPMB 2025 Selesai Digelar, Ini Masukan dari Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jember

Kabar terakhir yang menyita perhatian adalah kematian Isma’il Haniyeh, pemimpin perlawanan Hamas sebulan yang lalu. Peristiwa ini membuat konflik semakin memanas.

Pantia PBAK juga mengangkat kasus ini. Mereka melakukan flasmod dengan memunculkan karikatur Haniyeh dan menganggapnya sebagai pejuang kemanusiaan.

“Genjatan senjata, melawan genosida. Pejuang kemanusiaan, Isma’il Haniyeh”, ungkap pemandu Flashmob lalu mengajak mahasiswa baru untuk berteriak bersama, “Free Palestina”.

Pengrusakan Alam Kabupaten Jember

Kasus terakhir yang diangkatnya adalah pengrusakan atau diskriminasi yang dilakukan pada alam kebupaten Jember. Masalah ini masuk skala lokal.

Julukan “seribu gumuk” pada kabupaten Jember, bagi mereka hanya tinggal nama. Gumuk telah rusak. 

“Jember, kota seribu gumuk, yang hanya tinggal nama. Menjadi ancaman nyata bagi kita semua. Selamatkan alam demi masa depan generasi bangsa”, tambahnya.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah
Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia
Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi
WASPADA! Peneliti Ungkap “Satu Benda” Paling Berbahaya Pemicu Kecelakaan Ojek Online di Jember
Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media
Direktur Politeknik Negeri Jember Dukung Penuh Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso Tegaskan Perkawinan Anak Akar Kemiskinan Struktural
Rektor UIN KHAS Baca Trilogi Ikrar Moderasi Beragama, Begini Isinya!

Baca Lainnya

Rabu, 20 Agustus 2025 - 06:14 WIB

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:16 WIB

Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia

Selasa, 19 Agustus 2025 - 10:24 WIB

Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi

Senin, 18 Agustus 2025 - 16:49 WIB

WASPADA! Peneliti Ungkap “Satu Benda” Paling Berbahaya Pemicu Kecelakaan Ojek Online di Jember

Minggu, 17 Agustus 2025 - 12:18 WIB

Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media

TERBARU

Ilustrasi Bulan Safar

Educatia

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agu 2025 - 06:14 WIB