UIN KHAS Jember Gelar Sosialisasi Fatwa KUPI: Lindungi Perempuan dari Praktik Sunat yang Membahayakan

Thursday, 23 October 2025 - 22:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frensia.id– Kampus UIN KHAS Jember menjadi tuan rumah kegiatan Sosialisasi dan Advokasi Hasil Fatwa KUPI tentang perlindungan perempuan dari P2GP (Pemotongan/Perlukaan Genitalia Perempuan) yang membahayakan tanpa alasan medis. Kegiatan ini diselenggarakan oleh ALIMAT (Gerakan Kesetaraan dan Keadilan Keluarga Indonesia Perspektif Islam) dan KUPI (Kongres Ulama Perempuan Indonesia), bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) serta didukung oleh UNFPA.

Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (23/10) di gedung rektorat lantai I UIN KHAS Jember tersebut dihadiri oleh para akademisi perguruan tinggi Islam se Jember, aktivis perempuan, organisasi mahasiswa, dan lembaga keagamaan di Kabupaten Jember. Tujuan utama sosialisasi ini adalah memperkuat pemahaman masyarakat tentang bahaya praktik sunat perempuan. Selain itu, membangun strategi bersama dalam upaya pencegahan dan penghapusan praktik P2GP di Indonesia.

Dalam paparannya, Dr. Ade Jubaedah, Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia, menjelaskan bahwa sunat perempuan menimbulkan dampak serius bagi kesehatan.

“Sunat perempuan menimbulkan bahaya serius — mulai dari nyeri, perdarahan, dan infeksi jangka pendek, hingga kerusakan jaringan, gangguan seksual, dan trauma psikologis jangka panjang.” Paparnya

Baca Juga :  Jelang Nataru, KNKT Lakukan Inpeksi ke KAI Daop 9-Pantau Titik Rawan

Namun, praktik ini masih banyak dilakukan karena adanya tekanan budaya dan tingginya permintaan masyarakat.

“Sayangnya, praktik ini masih banyak dilakukan karena tingginya permintaan masyarakat” Imbuhnya

Sementara itu, Dr. Iklilah dari SKSG UI mengungkapkan data mengejutkan: Indonesia menempati posisi ketiga jumlah kasus female genital mutilation (FGM) terbanyak di dunia setelah Mesir dan Etiopia. Ia ini juga menyoroti adanya kasus sunat perempuan massal di salah satu pesantren di Jawa Timur.

“Indonesia menempati peringkat ketiga jumlah kasus female genital mutilation (FGM) terbanyak di dunia, setelah Mesir dan Etiopia. Bahkan di salah satu pesantren di Jawa Timur pernah dilakukan sunat perempuan massal dengan kuota fantastis mencapai 250 orang, dan yang lebih mengejutkan, pendaftarnya justru melebihi kuota—termasuk pesertanya yang sudah lanjut usia.” Paparnya

Ketua ALIMAT (Gerakan Kesetaraan dan Keadilan Keluarga Indonesia) ini menegaskan maraknya praktik sunat perempuan di Indonesia tidak lepas dari pemahaman agama, budaya, dan seksualitas yang belum utuh dan berkeadilan.

Baca Juga :  Demi Literasi Kelompok Perempuan! Fatayat NU Jember Kuatkan Publikasi Digital

“Ini disebabkan pemahaman tentang agama, budaya, dan seksualitas masih perlu diluruskan,” tegasnya.

Dari perspektif keagamaan, Dr. KH. Imam Nahe’i, M.H.I. dari Ma’had Aly Sukorejo Situbondo sekaligus anggota jaringan KUPI menegaskan bahwa praktik sunat perempuan tidak memiliki dasar kuat dalam ajaran Islam.

“Rasulullah SAW tidak pernah menyunat anak-anak perempuannya. Para ulama fikih memang berbeda pendapat, namun para mufti kontemporer seperti Syekh Ali Jum’ah dan Imam Besar Mahmud Syaltut menyatakan bahwa sunat perempuan hanyalah tradisi, bukan ajaran agama,” ujarnya.

KH Imam menambahkan, fakta bahwa Nabi sendiri tidak menyunat putri-putrinya adalah bukti kuat bahwa Islam menolak praktik yang membahayakan tubuh dan martabat perempuan.

Melalui kegiatan ini, KUPI dan ALIMAT berharap masyarakat — khususnya lembaga pendidikan dan keagamaan — dapat berperan aktif dalam mengakhiri praktik P2GP yang membahayakan. Sosialisasi ini sekaligus menjadi langkah penting dalam memperkuat komitmen bersama untuk melindungi hak dan kesehatan perempuan sesuai dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Warga Jember Dipenjara Gegara Gadaikan Motor Kredit
Jelang Nataru, Hiswana Migas Pastikan Stok BBM di Jember Aman
Jelang Nataru, KNKT Lakukan Inpeksi ke KAI Daop 9-Pantau Titik Rawan
Satlantas Polres Jember Menindak 1.945 Pelanggar Selama Operasi Zebra Semeru 2025
Viral di Medsos Sopir Mobil di Bawah Umur Alami Laka di Jember
25 Advokat Datangi Polres Jember, Minta Audiensi-Mediasi dengan Pelapor Rekannya
Keren! Program Lost and Found KAI, Amankan Barang Penumpang Hingga Mencapai 1,4 Miliar
Perempuan di Jember Muntah Darah Hingga Tewas
Tag :

Baca Lainnya

Thursday, 4 December 2025 - 18:02 WIB

Warga Jember Dipenjara Gegara Gadaikan Motor Kredit

Thursday, 4 December 2025 - 17:47 WIB

Jelang Nataru, Hiswana Migas Pastikan Stok BBM di Jember Aman

Thursday, 4 December 2025 - 15:08 WIB

Jelang Nataru, KNKT Lakukan Inpeksi ke KAI Daop 9-Pantau Titik Rawan

Wednesday, 3 December 2025 - 12:28 WIB

Satlantas Polres Jember Menindak 1.945 Pelanggar Selama Operasi Zebra Semeru 2025

Monday, 1 December 2025 - 12:38 WIB

25 Advokat Datangi Polres Jember, Minta Audiensi-Mediasi dengan Pelapor Rekannya

TERBARU

Suasana depan kantor FIF GROUP (Foto: Istimewa).

Regionalia

Warga Jember Dipenjara Gegara Gadaikan Motor Kredit

Thursday, 4 Dec 2025 - 18:02 WIB

Suasana di salah satu SPBU Jember. (Foto: Frensia/Sigit)

Regionalia

Jelang Nataru, Hiswana Migas Pastikan Stok BBM di Jember Aman

Thursday, 4 Dec 2025 - 17:47 WIB