Frensia.id – UNISYA atau Universitas Islam Syarifuddin Lumajang belum genap sebulan menerima Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Agama tentang alih bentuk yang semula institut menjadi universitas.
UNISYA Lumajang baru saja menerima secara resmi peralihan bentuk pada Sabtu, 7 Desember berdasarkan pada SK Kementerian Agama Nomor 1030 Tahun 2024.
Sekalipun begitu, universitas Islam yang beralamat di Wonorejo, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang telah meraih prestasi bergengsi bertaraf internasional.
Pasalnya, beberapa penghargaan oleh mahasiswa dan dosennya pada acara Perma Pendis Award 2024 dan International Writing Competition di Universitas Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo.
“Kami bersyukur, dari 9 mahasiswa yang dikirim. Ada satu mahasiswa yang masuk dalam kategori karya tulis terbaik. Selain itu, kita ini dua dari 10 presenter terbaik,” ujar Dr. Ahmad Ihwanul Muttaqin, M.Pd.I, Kepala Prodi Pendidikan Agama Islam Pascasarjana UNISYA.
Karya tulis terbaik diraih oleh Imron Nur Syafaat, sedangkan presenter terbaik diraih oleh Nur Faidatul H dan Rizki Dwi Lestari mahasiswa Pascasarjana.
Dalam rangkaian acara International Conference bertajuk The Struggle on Alternative Future: Navigating Global Challenges and Reimagining Societies itu pada Sabtu (14/12), Judul artikel penelitian Nur Faidatul H ialah “The Role of Technology in Digital Era Learning: Opportunities dan Challenges”.
Sementara artikel penelitian Rizki Dwi Lestari berjudul, “The Tripolar Typology of Religion: Fostering Moderation, Harmony and Resilience in The Globalization Era”.
Selain itu, Dr. Ahmad Ihwanul Muttaqin, M.Pd.I., juga mendapatkan penghargaan Perma Pendis Award 2024 dalam kategori Kaprodi Pendorong Penelitian dan Pengembangan Akademik.
Dikutip dari laman resmi universitas penyelenggara, UNUJA, penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Perma Pendis Indonesia, Prof. Dr. H. Badrudin, M.Ag., CIIQA, CEAM.
Dalam sambutannya, Prof. Badrudin menekankan pentingnya penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap tokoh-tokoh pendidikan yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam dunia pendidikan Islam, serta menginspirasi banyak pihak dalam menghadapi tantangan pendidikan global.
“Penghargaan ini adalah bentuk pengakuan terhadap peran aktif para pendidik dalam mendorong kemajuan pendidikan Islam, dan kami berharap ini menjadi pemacu semangat untuk terus berinovasi dalam dunia pendidikan,” ujar Prof. Badrudin.