Gosip Atau Ghibah, Bolehkah Dilakukan Saat Menjalankan Ibadah Puasa? Berikut Penjelasannya..!

Rabu, 27 Maret 2024 - 21:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi_Sumber: Freepik

Ilustrasi_Sumber: Freepik

Frensia.id- Puasa bukan hanya tidak makan dan minum, namun mencegah dari perbuatan maksiat. Ghibah juga salah satu yang prrlu diajuhi.

Hal ini telah dijelaskan oleh beberapa ulama. Salah satunya, Abdullah bin Muhammad bin As-Shiddiq Al-Ghumari dalam kitabnya yang berjudul, Ghayatul Ihsan fi Fadhli Zakatil Fitri wa Fadhli Ramadhan.

Pada kitab tersebut dijelaskan salah satu riwayat Imam Ahmad, Ibnu Abid Dunya, dan Abu Ya’la dari Ubaid, seorang budak Rasulullah, menceritakan kisah dua wanita yang terlibat dalam gosip selama bulan puasa Ramadhan.

Ada dua perempuan yang sedang berpuasa, dan seseorang datang kepada Rasulullah, berkata, “Wahai Rasulullah! Di sini ada dua perempuan yang berpuasa, keduanya hampir mati karena haus.”

Akhirnya, kedua perempuan itu disuruh menghadap Nabi Muhammad SAW.

Setelah keduanya datang. Rosul mendatangkan dua gelas. Lalu menyuruh mereka muntah digelas tersebut.

Ternyata, muntah keduanya adalah darah, nanah dan nanah.

Kenapa demikian? Semua sahabat tentu terkejut.

Rosulullah bersabda,

إِنَّ هَاتَيْنِ صَامَتَا عَمَّا أَحَلَّ اللَّهُ وَأَفْطَرَتَا عَلَى مَا حَرَّمَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِمَا. جَلَسَتْ إِحْدَاهُمَا إِلَى الْأُخْرَى فَجَعَلَتَا يَأْكُلَانِ لُحُومَ النَّاسِ

Baca Juga :  Legislator Gus Rivqy Dorong Reaktivasi Pengiriman BBM ke Jember Melalui Kereta Api

Sesungguhnya kedua perempuan ini menahan diri dari yang dihalalkan Allah namun berbuka dengan yang diharamkan Allah pada keduanya, salah satu dari keduanya berteman dengan yang lain, keduanya kemudian memakan daging manusia (yakni mengosipkan manusia)

Jadi, kisah dua perempuan yang terlibat dalam gosip selama bulan puasa Ramadhan, sebagaimana diceritakan dalam di atas, menyoroti pentingnya menjaga perilaku dan perkataan selama menjalani ibadah puasa.

Riwayat ini menegaskan bahwa puasa Ramadhan tidak sekadar tentang meninggalkan makan dan minum, tetapi juga mencakup menjauhi segala bentuk perilaku yang diharamkan oleh agama, seperti berbohong, mengumpat, mencaci maki, dan menggosip.

Kisah tersebut menggambarkan betapa seriusnya pelanggaran terhadap aturan-aturan moral yang ditetapkan oleh agama Islam, terutama selama bulan suci Ramadhan. Tindakan kedua perempuan yang terlibat dalam gosip berujung pada hukuman yang keras, yaitu memakan daging manusia sebagai akibat dari pelanggaran mereka.

Ini menjadi pelajaran bagi umat Muslim bahwa menjaga perilaku dan perkataan adalah bagian integral dari menjalani ibadah puasa dengan benar.

Lebih dari sekadar kewajiban saat menjalani puasa Ramadhan, menjaga lisan dari segala perilaku yang diharamkan adalah prinsip yang harus diterapkan sepanjang waktu.

Baca Juga :  Bupati Jember Apresiasi Usulan Raperda DPRD Jember

Hal ini sebagaimanan yang dijelaskan dalam kitab I’anatut Tholibin karangan Syekh Bakri Syatha berikut,

قوله: ومما يتأكد للصائم الخ أي من حيث الصوم، فلا ينافي ذلك وجوب الكف عن ذلك من حيثية أخرى، فإذا كف لسانه عن ذلك يثاب عليه ثوابين: واجبا – من حيث وجوب صون اللسان عن المحرمات – ومندوبا – من حيث الصوم   

“Ungkapan Mushanif: “Dan sesuatu yang ditekankan bagi orang yang berpuasa,” yakni dari segi puasa. Hal itu tidak menafikan kewajiban untuk menjaga lisan dari sisi yang lain. Maka jika seseorang menjaga lisannya dari sesuatu yang haram, ia mendapat pahala”.

Dengan demikian, ummat Muslim diharapkan untuk selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip moral agama mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Penjelasan di atas adalah dasar pengingat bahwa puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang membersihkan hati dan perilaku dari segala yang tidak sesuai dengan ajaran agama.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Beda Pilihan Politik Disebut Khawarij? Begini Jawaban Gus Aab di Harlah Rijalul Ansor Jember
Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal
Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
PKB Jember Optimis Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Ekonomi Daerah
Komisi C DPRD Jember Genjot Penyelesaian Jalur Gumitir Dipercepat
Komisi C DPRD Jember Pastikan Kesiapan Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Jalur Gumitir Ditutup, Anggota DPRD Jatim: Dampaknya Tidak Seperti Sekarang Jika Pembangunan JLS Selesai
Wabup Mangkir Paripurna, Fraksi Nasdem: Harusnya Hadir Meski Tak Diundang

Baca Lainnya

Selasa, 19 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Beda Pilihan Politik Disebut Khawarij? Begini Jawaban Gus Aab di Harlah Rijalul Ansor Jember

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:20 WIB

Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal

Selasa, 19 Agustus 2025 - 13:52 WIB

Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 10:53 WIB

PKB Jember Optimis Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Ekonomi Daerah

Jumat, 15 Agustus 2025 - 21:11 WIB

Komisi C DPRD Jember Genjot Penyelesaian Jalur Gumitir Dipercepat

TERBARU

Ilustrasi Bulan Safar

Educatia

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agu 2025 - 06:14 WIB