Alumnus Pesantren dan Sarjana Pendidikan Bahasa Arab, Menekuni Ilmu Baru: Budidaya Burung Puyuh

Kamis, 1 Agustus 2024 - 13:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto budidaya burung puyuh Alfin Wahid

foto budidaya burung puyuh Alfin Wahid

Frensia.id- Kehidupan memang sebuah kejutan yang sulit untuk diprediksi hasil akhirnya. Takdir yang membawa Alfin Wahid, ternyata berbeda sekali dengan keilmuan yang ia tekuni. Sebagai seorang alumnus Pesantren dan mahasiswa pendidikan bahasa Arab, ternyata rezeqi yang dianugerahkan Tuhan berasal dari keahlian baru yang ia dalami sambil lalu.

Dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari  sebagai guru, bapak dari seorang putri yang beralamat di desa Pondok Joyo kecamatan Semboro ini juga menelateni ilmu peternakan. Ia memilih budidaya burung puyuh, untuk diambil telurnya.

Sebagaimana pengakuannya, alasan memilih budidaya telur burung yang dinilai dalam kandungan gizinya mengandung protein tinggi ini, dikarenakan mempunyai resiko minimalis daripada ayam petelur.

“selain itu telur puyuh dilihat dari sektor penjualan juga mempunyai pasaran yang bagus, sampai hari ini dari peternak per-kilonya 32.000” imbuhnya.

Baca Juga :  Sedot Air Muara Sungai Tanpa Ijin, DPRD Tinjau Dua Tambak di Pantai Payangan Jember

Selain itu, harga pakan cukup menguntungkan bagi peternak dimana perkarungnya mencapai 365.000 per-Agustus 2024, berbeda sekali dengan beberapa bulan yang lalu sampai menginjak angka 400.000.

Menurutnya hal tersebut terjadi akibat dari bahan baku pembuatan, salah satunya yaitu jagung, yang juga melambung tinggi mempunyai akibat yang cukup signifikan pada tingginya harga kosentrat.

Dengan demikian sebagai peternak, ia mesti siap akan naik turunnya harga pakan dimana juga tidak memberi jaminan secara baik terhadap stabilitas penjualan telur puyuh.

Ditengah-tengah naik-turunnya pakan kosentrat yang tidak menentu ia telah membudidaya sekitar 2000 ekor burung puyuh.

Berdasarkan hitung-hitungan dagang yang ia pelajari selama menjadi peternak puyuh, satu karung kosentrat mampu menghasilkan sekitar 20 kg telur puyuh.

Sehingga, apabila harga telur puyuh sekitar 32.000 per-kg, maka pendapatan kotor yang ia peroleh sudah mencapai 640.000 rupiah. Oleh karena itu, angka keuntungan bisa saja meningkat bahkan menurun, sangat menggantungkan dengan harga pakan. Sebagai satu-satunya titik tolak dari keberlanjutan budidaya burung puyuh.

Baca Juga :  Dari Mustahik ke Miliarder Kecil, Riset Berikut Ungkap Rahasia Program Zakat di Malaysia yang Sukses Raih RM12.000 per Bulan

Beberapa hal lain yang dirinya dan peternak lain hadapi adalah berkaitan dengan kondisi psikologi dari burung tersebut, dimana mempunyai kerawanan ditimpa stress dengan kemungkinan yang relatif tinggi. Hal tersebut berpengaruh pada angka kematian.

Untuk menghadapi situasi tersebut, alternatif yang digunakan oleh Alfin Wahid ini adalah dengan memutar suara-suara, semisal radio secara nonstop selama 24 jam.

Menghadapi tantangan yang demikian kompleks dan tidak menentu tersebut, harapan yang mempunyai peluang dan lebih dimungkinkan, menurutnya adalah stabilitas dari harga pakan. Demikian ujarnya.   

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Driver Ojol Demo dengan Delapan Tuntutan, Pemkab Jember akan Segera Penuhi Tuntutan Lokal
Sedot Air Muara Sungai Tanpa Ijin, DPRD Tinjau Dua Tambak di Pantai Payangan Jember
Tembus 103 Persen dalam Sebulan, Serapan Gabah dan Beras Bulog Jember Tertinggi se-Jawa Timur
Kabar Gembira Bagi Pengguna Motor Listrik, United E-Motor Hadir di Jember
Jadi Tempat Penyelenggara Table Top East JAT4, Java Lotus Hotel Jember Sajikan Fasilitas Terbaiknya
Balad Grup Jalin Kerja Sama Perikanan Budidaya dengan Tiga Negara, Buka 500 Ribu Lapangan Kerja
Dari Mustahik ke Miliarder Kecil, Riset Berikut Ungkap Rahasia Program Zakat di Malaysia yang Sukses Raih RM12.000 per Bulan
Kunjungan ke Bazar UMKM, Wabup Jember: Penggerak Ekonomi Bukan Hanya dari APBD

Baca Lainnya

Selasa, 20 Mei 2025 - 15:00 WIB

Driver Ojol Demo dengan Delapan Tuntutan, Pemkab Jember akan Segera Penuhi Tuntutan Lokal

Minggu, 18 Mei 2025 - 17:56 WIB

Sedot Air Muara Sungai Tanpa Ijin, DPRD Tinjau Dua Tambak di Pantai Payangan Jember

Minggu, 4 Mei 2025 - 16:54 WIB

Tembus 103 Persen dalam Sebulan, Serapan Gabah dan Beras Bulog Jember Tertinggi se-Jawa Timur

Sabtu, 3 Mei 2025 - 19:00 WIB

Kabar Gembira Bagi Pengguna Motor Listrik, United E-Motor Hadir di Jember

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:41 WIB

Jadi Tempat Penyelenggara Table Top East JAT4, Java Lotus Hotel Jember Sajikan Fasilitas Terbaiknya

TERBARU

Kolomiah

Ekoteologi Dan Iman Yang membumi

Selasa, 20 Mei 2025 - 20:22 WIB