Berbeda Dengan Dirty Vote, Prof. Jimly Asshiddiqie Bepikir Semua Bukan Ulah Jokowi

Selasa, 13 Februari 2024 - 04:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tangkapan Layar @Katadata Indonesia

Tangkapan Layar @Katadata Indonesia

Frensia.id- Prof. Jimly Asshiddiqie mantan ketua Mahkamah Konstitusi RI dan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum menjelaskan hal yang berbeda dengan film Dirty Vote. Pada acara Poadcasts dalam akun di akun Youtube @katadata Indonesia, sekitar satu hari sebelum film dipublish, ia menyampaikan bahwa gerakan politik Jokowi tidak sebagaimana yang masyarakat tafsirkan.

Ia tidak percaya Presiden RI yang merupakan dalang gerakan politik Capres-Cawapres 02. Ia lebih memandang Jokowi sebagai yang memiliki strategi politik yang biasa-biasa saja. “Jokowi tidak ngapa- ngapain, tapi orang menafsir sendiri”, tuturnya.

Dirinya mengaku tidak menemukan bukti pelanggaran yang dilakukan oleh Jokowi. Tidak ada cawe-cawe yang dilakukan oleh Jokowi. Itu semua adalah Post Truth, yakni tafsir dari media dan masyarakat. Bahkan, sebenarnya pada mulanya, Jokowi tidak pernah berniat untuk memajukan Gibran Rakabumi, anaknya sendiri sebagai calon presiden.

Baca Juga :  Masyarakat Jember Against Corruption Gelar Aksi Damai di DPRD dan Kejari

Tafsirnya, Gibran Rakabumi maju karena proses politik yang sederhana. Ia menceritakan, kronologinya bersumber dari negosiasi masuknya Prabowo sebagai Menhan pada kabinet Jokowi periode kedua. Ia masuk atas janji Jokowi yang akan mendukung Prabowo sebagai presiden penggantinya.

Setelah Probawo masuk, Jokowi mengajaknya bertemu dengan Ganjar di sawah. Tujuannya adalah mendekatkan kedua calon ini sebagai Capres-Cawapres. “Prabowo jadi Capres dan Ganjar jadi Wapres”, tuturnya.

Niat ini kemudian digagalkan oleh Megawati. Sebagai ketua PDI, ia tidak berkenan jika Jokowi yang mengatur masalah Calon preseden penggantinya. PDI sebagai partai terbesar, ia ditafsirkan tidak berkenan kadernya sebagai Wapres.

Menanggapi hal ini Jokowi Tentu kebingungan. Dilain sisi, Prabowo juga kesulitan mencari wakil. Terlalu banyak figur dalam Partai Koalisasinya. Akhirnya dipilihlah Gibran sebagai Cawapres yang akan mendampingi. Semua partai akhirnya dapat menerimanya. Seluruhnya dianggap terjadi bukan karena Jokowi.

Baca Juga :  Merasa Dipermainkan! PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Haji

Setelah disepakati, baru kemudian diusahakan di MK. Pada proses demikian ini disebutnya ada pelanggaran. Pamannya Jokowi terbukti melanggar etik berat.

Dia aktif sekali untuk mempengaruhi dan sebagainya, intinya tidak mungkin dibuka keluar, intinya kesimpulan kami bertiga sama. Ini pelanggaran etik berat”, tuturnya tegas.

Namun jika dikatakan hal tersebut adalah intervensi Jokowi, Prof Jimly tidak membenarkan. Apalagi diceritakan kalau ada uang sekarung, ia menegaskan itu keliru sebab tidak ada buktinya.

Penjelasan ini tentu sangat berbeda dengan konten film Dirty Vote yang menganalisis bahwa gerakan politik Jokowi telah direncanakan sejak awal.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan
Inventarisir Masalah Daerah, PKB Jember Serap Aspirasi dengan Tokoh Masyarakat
Ketua DPRD Jember Sebut Pemda Dituntut Kreatif Hadapi Pemangkasan Transfer Dana Pusat
Gus Rivqy Intruksikan Pasukan Panji Bangsa Bergerak Cepat Bantu Korban Pondok Roboh Sidoarjo
Terlibat Skandal! PBNU Gagal Jaga Marwah Jam’iyyah, Saatnya Lengser
Friksi Bupati–Wabup: Potret Buram Tata Kelola Daerah Kita
Merasa Dipermainkan! PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Haji
Legislator DPRD Jatim Satib Salurkan Bantuan Motor Roda Tiga, Jadikan Sampah Bernilai Ekonomi

Baca Lainnya

Kamis, 9 Oktober 2025 - 23:16 WIB

Gus Rivqy Instruksikan Panji Bangsa Proaktif Data Pesantren Rawan Bangunan

Kamis, 9 Oktober 2025 - 16:49 WIB

Inventarisir Masalah Daerah, PKB Jember Serap Aspirasi dengan Tokoh Masyarakat

Selasa, 7 Oktober 2025 - 16:25 WIB

Ketua DPRD Jember Sebut Pemda Dituntut Kreatif Hadapi Pemangkasan Transfer Dana Pusat

Senin, 29 September 2025 - 21:37 WIB

Gus Rivqy Intruksikan Pasukan Panji Bangsa Bergerak Cepat Bantu Korban Pondok Roboh Sidoarjo

Rabu, 24 September 2025 - 07:15 WIB

Terlibat Skandal! PBNU Gagal Jaga Marwah Jam’iyyah, Saatnya Lengser

TERBARU

Pelaku saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Jember (Sumber foto: istimewa)

Criminalia

Pria Jember Dipolisikan Gegara Cabuli Anak di Bawah Umur

Senin, 13 Okt 2025 - 11:51 WIB