Frensia.Id- Pengusaha perikanan asal Situbondo, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, yang akrab disapa Gus Lilur, mendorong Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto untuk menghentikan ekspor benih bening lobster (BBL) dan menggantinya dengan ekspor lobster berukuran 50 gram.
“Sebagai pembudidaya lobster saya ingin mengusulkan kepada Presiden Republik Indonesia untuk menghentikan ekspor benih bening lobster, dan menggantinya dengan ekspor lobster 50 gram,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Minggu, 12 Oktober 2025.
Menurut Owner Bandar Laut Dunia Grup (Balad Grup) itu, kebijakan ekspor lobster 50 gram akan menjadi langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan budidaya lobster di dalam negeri. “Kalau Perpres-nya diganti, pasti budidaya lobster akan menjamur di Indonesia. Karena para pengekspor BBL harus berbudidaya BBL sampai menjadi lobster dengan berat 50 gram,” tegasnya.
Gus Lilur juga menilai, penghentian ekspor benih bening lobster tidak akan mengganggu hubungan dagang dengan negara lain, termasuk Vietnam. “Meskipun ekspor benih bening lobster dihentikan, hubungan dengan Vietnam akan tetap terjaga baik. Sebab, Indonesia tetap mengekspor lobster 50 gram,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan rencananya untuk secara resmi mengirim surat elektronik kepada Presiden Prabowo Subianto berisi usulan tersebut. “Secara khusus saya akan berkirim surat elektronik kepada Presiden Republik Indonesia. Isi surat elektronik itu, saya mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan ekspor benih bening lobster dan menggantinya dengan ekspor lobster 50 gram,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Lilur juga menyinggung keunggulan lobster Indonesia di kawasan Asia. “Indonesia dengan anugerah geografis istimewa dengan posisi berada di tengah garis khatulistiwa memperoleh banyak keajaiban, salah satunya adalah anugerah lobster. Nah di Asia, lobster hanya ada di Indonesia dan Filipina, kualitas lobster Indonesia jauh lebih unggul dari Filipina,” ungkapnya.
Sebagai bentuk komitmennya terhadap sektor perikanan budidaya, Balad Grup akan memperluas kegiatan usaha di Gugusan Teluk Kangean, Kabupaten Sumenep. “Prioritas utama perikanan budidaya yang akan dilanjutkan besar-besaran oleh kami ada lima usaha budidaya, yakni budidaya rumput laut, budidaya lobster, budidaya teripang, budidaya kerapu, dan budidaya kerang,” pungkasnya.