Hari Kavaleri Indonesia Mestinya Bukan Hanya Diperingati Angkatan Bersenjata

Jumat, 9 Februari 2024 - 09:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Sumber, Freepik

Ilustrasi, Sumber, Freepik

Frensia.id- Hari Kavaleri Jatuh pada bulan Februari, tempatnya adalah pada 9 Februari. Mestinya yang memperingati bukan hanya angkatan bersenjata, namun semua masyarakat Indonesia. Pasalnya, hari tersebut juga merupakan gerak strategi perlawanan pertama yang dilakukan oleh pahlawan untuk menghadapi penjajah.

Kavaleri memiliki akar kata dari bahasa Latin, yakni “caballus,” dan dalam bahasa Perancis, dikenal sebagai “chevalier,” yang berarti kuda atau pasukan yang menggunakan kuda dalam pertempuran sambil membawa senjata. Meskipun awalnya mengacu pada prajurit berkuda, konsep kavaleri telah berkembang seiring waktu.

Pada era perkembanganya, istilah kavaleri juga mencakup pasukan militer yang menggunakan kendaraan lapis baja atau tank. Dengan demikian, kavaleri dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni kavaleri berkuda dan kavaleri lapis baja.

Satuan lapis baja terbentuk pada tanggal 9 Februari 1950 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat nomor 5/KSAD/PNPT/50. Peristiwa ini telah diperingati sejak waktu tersebut hingga saat ini.

Baca Juga :  Bupati Gus Fawait Keluarkan SE Anak Sekolah Belajar Secara WFH

Kavaleri, semula merupakan pasukan berkuda dalam pertempuran, kini telah mengalami perkembangan dengan dilengkapi kendaraan tempur seperti tank dan panser.

Konsep kavaleri muncul dari tekad untuk mempertahankan kemerdekaan, terutama pada masa pertempuran melawan tentara sekutu di Surabaya pada November 1945. Pada saat itu, beberapa kendaraan tempur hasil rampasan dari Jepang, Belanda, dan Inggris digunakan oleh pemuda Indonesia.

Sebagaimana dipahami bersama, bahwa pada tahun ini seluruh masyarakat berbondong-bondong melakukan perlawanan pada Belanda. Termasuk di dalamnya adalah para santri dan masyarakat sipil lain.

Kendaraan tempur hasil rampasan ini tidak hanya digunakan dalam pertempuran di Surabaya, tetapi juga di berbagai daerah lainnya, seperti Palembang pada akhir Desember 1949, Pulau Jawa, dan Medan pada awal tahun 1950.

Meskipun hanya dengan alat yang terbatas, seluruh masyarakat memiliki semangat, tekad, dan cita-cita kuat mempertahankan kemerdekaan. Para pemuda menggabungkan kendaraan tempur hasil rampasan perang dan membentuk organisasi satuan berlapis baja, yang dikenal sebagai Kavaleri.

Baca Juga :  Komisi C DPRD Jember Genjot Penyelesaian Jalur Gumitir Dipercepat

Salah satu tokoh yang ikut dalam pertempuran tersebut adalah Subiantoro, yang kemudian menjabat sebagai Danpussenkav. Pembinaan Kesatuan Kavaleri ini, saat ini menjadi tanggung jawab Pussenkav Kodiklat TNI AD.

Tugasnya, meliputi pembinaan fungsi kesenjataan kavaleri, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, serta pengembangbiakan kuda militer di lingkungan Angkatan Darat. Semua ini dilakukan untuk memperkuat kemampuan dan kekuatan kesenjataan Kavaleri, serta pembinaan satuan Kavaleri secara keseluruhan. Walaupun telah dilembagakan, namun semestinya hari kavaleri itu bukan hanya dirayakan oleh angkatan bersenjata saja. Sebab jika tidak pemuda sipil yang urun rembuk dalam perampasan senjata, hari kavaleri itu tak akan pernah ada.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah
Beda Pilihan Politik Disebut Khawarij? Begini Jawaban Gus Aab di Harlah Rijalul Ansor Jember
Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal
Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
PKB Jember Optimis Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Ekonomi Daerah
Komisi C DPRD Jember Genjot Penyelesaian Jalur Gumitir Dipercepat
Komisi C DPRD Jember Pastikan Kesiapan Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Jalur Gumitir Ditutup, Anggota DPRD Jatim: Dampaknya Tidak Seperti Sekarang Jika Pembangunan JLS Selesai

Baca Lainnya

Rabu, 20 Agustus 2025 - 06:14 WIB

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Selasa, 19 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Beda Pilihan Politik Disebut Khawarij? Begini Jawaban Gus Aab di Harlah Rijalul Ansor Jember

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:20 WIB

Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal

Selasa, 19 Agustus 2025 - 13:52 WIB

Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 10:53 WIB

PKB Jember Optimis Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Ekonomi Daerah

TERBARU

Ilustrasi Bulan Safar

Educatia

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agu 2025 - 06:14 WIB