Frensia.id- Diresmikan Program Percepatan Industri Gim Nasional, akan mendorong konsumen game juga semakin menguta. Pada satu sisi baik, sebab dapat menambah sektor usaha baru. Namun, di sisi yang lain, ada temuan adanya dampak negatif game pada romantisme asmara.
Industri game yang didorong oleh pemerintah didasarkan pada pengambilan peluang pasar teknologi permainan yang semakin meluas. Hal demikian dinyatakan dalam lampiran Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional. Intinya negara perlu ikut mendorong agar industri game, agar tidak rugi dalam kontestasi pasar yang terjadi secara global.
Akan tetapi, beberapa penelitian menjelaskan bahwa ada dampak negatif yang akan lahir jika pasar game terus berkembang. Salah satunya, jika konsumen game telah kecanduan, akan mengganggu keharmonisan sosial. Intraksi tidak akan harmonis.
Fakta ini pernah dijelaskan dalam penelitian yang dilakukan oleh Melvin dan Suwarno. Karya keduanya disusun dengan judul, “Analysis in Video Game Adiction and its Effect On Romantic Relationship Among Adolescent in Batam City : A Case Study Of Mobile Legend : Bang Bang!” dan terbit dalam Conference on Business, Social Sciences and Technology pada tahun 2023 kemarin. Keduanya fokus pada dampak produk aplikasi bernama “Mobile Legend“
Setelah mereka melakukan riset dengan mixed method, ditemukan bahwa ada korelasi negatif antara frekuensi bermain game dengan Dyadic Adjustment Scale. Artinya, mengindikasikan bahwa semakin sering individu laki-laki bermain Mobile Legends, maka semakin merasa tinggi tingkat ketidak kecocokan pada wanita.
Kecanduan game dapat signifikan mempengaruhi cara pasangan berkomunikasi dalam hubungannya yang romantis. Mobil legends dianggap dapat merusak kepercayaan, keintiman, dan kedekatan. Jadi, hati-hati! Jika pasanganmu senang bermain game sejenis ini.