Frensia.id- Pidi Baiq kembali menghadirkan karya terbarunya, pada awal tahun 2025 ia menerbitkan sebuah novel yang berjudul Jobin. Tepatnya cetakan pertama pada bulan Januari.
Novel yang selesai ditulis pada 31 Desember 2024, sebagaimana catatan yang sengaja penulis asal Bandung ini berikan, mempunyai genre romance remaja. Bercerita mengenai seorang perempuan bernama Vera yang menjalin hubungan dengan vokalis band bernama judul novel ini, Jobin.
Tidak jauh berbeda dengan novel-novel sebelumnya, penulis trilogi Dilan ini mengambil sudut pandang dari karakter perempuan, yakni Vera untuk bercerita termasuk dalam mendeskripsikan sosok Jobin.
Vera merupakan seorang siswi tingkat menengah atas yang hampir lulus dan hendak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Di sela-sela kehidupannya bersama kawan-kawan nongkrongnya dan detik-detik menantikan pengumuman SNMPTN ia berkenalan dengan sosok Jobin.
Jobin adalah laki-laki berusia 25 tahun, menjadi vokalis band Eidenberg, mempunyai mobil Land Rover, pernah kuliah filsafat dan seorang yang mempunyai rasa toleransi tinggi dalam relasinya dengan Vera.
Pidi Baiq mengkarakterisasi sosok Jobin tidak jauh berbeda dengan Dilan, ia terlihat istimewa dari caranya memperlakukan perempuan. Mulai dari sosoknya yang dominan, melakukan hal-hal kecil yang aneh dan berkesan spesial bagi Vera, seperti memberikan panggilan Bu Haji, mengirimkan hadiah berupa rengginang, tidak pernah memaksakan hubungannya dan jauh dari sikap posesif.
Jobin adalah simbol manusia bebas dalam arti seorang yang tidak mencoba untuk menguasai siapapun dan menghindar untuk tidak dikuasai siapapun, termasuk tuhan. Karena ia merupakan seorang ateis.
Jalinan asmaranya dengan Vera, lewat karakternya yang demikian cukup menarik. Pertama mereka berdua cukup dekat dan romantis tetapi tanpa status yang jelas, Vera digambarkan seolah sedang menantikan kepastian akan identitas hubungannya tersebut, tetapi Jobin tidak menanggapinya.
Kedua hubungan mengalami kerenggangan, hal tersebut dipicu ateisme yang dianut oleh Jobin dan keengganannya untuk memiliki keseriusan dengan Vera, sampai akhirnya berpisah.
Ketiga, pada akhirnya mereka berdua kembali bersatu dikarenakan ada i’tikad dari kedua belah pihak. Di satu sisi Vera yang tidak menghilangkan sosok Jobin dengan segala keanehannya, yang ia sebut sebagai sebuah keistimewaan dan di sisi lain Jobin meninggalkan ateismenya dengan mengambil dalil dari Blaise Pascal. Novel Jobin merupakan salah satu dari karya Pidi Baiq yang ditutup dengan happy ending, karena pemeran utamanya akhirnya menikah tanpa menyisakan pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang belum dijawab.