Frensia.id – Maluku Tengah — Upaya peningkatan literasi di wilayah timur Indonesia kembali mendapat momentum baru. Langkah Kolaborasi Indonesia (LKI), bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), menggelar Kampanye Ayo Membaca di Negeri Saleman, Kecamatan Seram Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah, pada Sabtu (15/11). Kegiatan yang terpusat di Balai Negeri Saleman ini diikuti ratusan siswa dari tiga sekolah penerima manfaat, yakni SMP Negeri Saleman, SDN 214 Saleman, dan SDN 253 Saleman.
Program ini merupakan bagian dari komitmen LKI untuk memperkuat budaya literasi di wilayah 3T, terutama di daerah yang menghadapi tantangan akses pendidikan, keterbatasan buku bacaan, dan minimnya fasilitas penunjang belajar. Dalam kegiatan tersebut, LKI dan BRI menyerahkan ratusan buku bacaan baru kepada pihak sekolah, sekaligus menggelar aktivitas literasi seperti membaca bersama, diskusi cerita, dan perkenalan program pembiasaan membaca harian.
Ketua Umum Langkah Kolaborasi Indonesia, Zumrotun Nafisah, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar aksi seremonial, tetapi langkah awal membangun ekosistem pendidikan yang lebih inklusif di Maluku Tengah.
“Kami hadir bukan hanya untuk membagikan buku, tetapi untuk menyalakan kembali semangat membaca. Literasi adalah pintu pembuka masa depan, dan setiap anak berhak atas kesempatan yang sama untuk berkembang, di mana pun mereka tinggal,” ujarnya.
Zumrotun juga menambahkan bahwa daerah seperti Saleman memiliki potensi besar, namun sering kali terhambat oleh akses terhadap sumber belajar.
“Anak-anak di Saleman memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Yang mereka butuhkan hanyalah sarana. Ketika buku-buku berkualitas hadir di tangan mereka, itu berarti kita sedang menanam benih kemajuan yang akan tumbuh puluhan tahun ke depan,” lanjutnya.
BRI sebagai mitra strategis turut memberikan dukungan penuh dalam penyelenggaraan acara tersebut. Selain mendukung penyediaan logistik dan kebutuhan teknis kegiatan, BRI juga terlibat dalam membuka akses layanan perbankan bagi perangkat desa serta pengurus kegiatan sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat lokal.
Acara yang berlangsung sejak pagi hingga siang itu diisi dengan berbagai rangkaian aktivitas edukatif. Anak-anak tampak antusias mengikuti sesi membaca terpimpin, lomba meresume buku, hingga sesi berbagi cerita. Para guru pun mendapat sesi khusus mengenai pentingnya pembiasaan membaca harian yang bisa diterapkan di sekolah masing-masing.
Raja Negeri Saleman serta perwakilan pemerintah kecamatan turut hadir dan menyampaikan apresiasi atas inisiatif tersebut. Mereka menilai program ini mampu memberi dampak nyata bagi kualitas pendidikan di daerah yang selama ini menghadapi keterbatasan sarana belajar.
Zumrotun menutup rangkaian kegiatan dengan pesan harapan.
“Semoga Saleman menjadi contoh bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah-langkah kecil. LKI berkomitmen untuk terus kembali ke sini, memastikan budaya membaca tidak hanya dimulai, tetapi tumbuh dan mengakar,” tegasnya.
Melalui kolaborasi ini, LKI dan BRI berharap Kampanye Ayo Membaca dapat menjadi gerakan berkelanjutan yang membuka akses literasi lebih luas, memperkuat daya saing generasi muda, dan menghadirkan perubahan positif bagi Maluku Tengah.








