Frensia.id – Memanas! Persaingan sengit Pilkada Jember 2024 antara pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 02, Gus Fawait-Djoko Susanto, dan nomor urut 01, Hendy-Firjaun, menjadi sorotan publik. Hasil sementara dari berbagai versi quick count menunjukkan hasil yang berbeda, memicu spekulasi dan dinamika politik di Kabupaten Jember.
Di Planet Kopi, Hotel Aston Jember, tim pemenangan Gus Fawait-Djos mengumumkan keunggulan pasangan 02 berdasarkan quick count versi Admindek. Salah satu tim pemenangan, Adil Satria dan pengusur DPC PKB menyebut kemenangan ini sebagai bukti nyata dukungan masyarakat luas.
“Kemenangan Gus Fawaid ini adalah kemenangan masyarakat secara luas. Ini semua hasil dari jerih payah tim pemenangan yang telah bekerja keras selama ini,” ujar Adil Satria, 27/11/2024.
Ia juga menekankan pentingnya pengawalan terhadap proses pemilu agar tetap berjalan sesuai prinsip netralitas. Hal ini merupakan salah satu faktor utama yang mendukung capaian pasangan 02 sejauh ini.
“Pengawalan kami terhadap kenetralan penyelenggara membuahkan hasil yang diharapkan. Kami akan terus memantau hingga Gus Fawaid ditetapkan sebagai pemenang oleh KPU,” tegasnya.
Perjuangan kita belum selesai. Kita harus tetap mengawal perolehan suara sementara ini hingga hasil akhirnya ditetapkan. “Kemenangan ini hasil jerih payah bersama. Tetapi kita harus terus mengawal sampai KPU menetapkan hasil resmi,” ujar Adil.
Pernyataan ini didukung Gogot Cahyo Baskoro, Ketua Tim Posko Cinta, yang mengingatkan seluruh pendukung untuk tetap fokus menjaga perolehan suara.
“Perjuangan kita belum selesai. Kita harus tetap mengawal perolehan suara sementara ini hingga hasil akhirnya ditetapkan”, ungkapnya memberi semangat.
Namun, narasi berbeda muncul dari laporan media lokal dan warganet.
Prosalina Radio, salah satu media terkemuka di Jember, menyebut pasangan Hendy-Firjaun unggul dalam quick report sementara. Dari 54 TPS yang tersebar di 19 kecamatan, mereka meraih 55,74% suara, jauh di atas Fawait-Djoko yang hanya 44,38%.
Grup Facebook Informasi Warga Jember (IWJ) juga melaporkan hasil serupa. Quick count versi mereka, yang diperbarui hingga pukul 16.00 WIB, menunjukkan pasangan Hendy-Firjaun memimpin dengan 56,04% suara, sedangkan Fawait-Djoko berada di posisi 43,96%.
Data ini dihimpun secara partisipatif dari anggota grup yang mengunggah foto formulir C1 dari TPS masing-masing.
Metode pengumpulan data pun menjadi perhatian. Jika tim Fawait-Djos bergantung pada teknologi quick count dari Admindek, Hendy-Firjaun lebih mengandalkan kekuatan komunitas dan media lokal untuk menunjukkan dominasi.
Pilkada Jember kali ini menjadi ajang unjuk kekuatan politik yang menggambarkan polarisasi masyarakat. Sementara itu, masyarakat setempat masih menanti pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memastikan siapa yang akan memimpin Jember dalam lima tahun mendatang.
Hasil berbeda dari berbagai sumber ini menambah ketegangan politik yang kini menggelora di Jember. Apakah klaim kemenangan Gus Fawait-Djoko akan bertahan hingga hasil final? Ataukah Hendy-Firjaun akan keluar sebagai pemenang? Semua mata kini tertuju pada KPU.