Perempuan di Jember Mengaku Jadi Korban Begal Hingga Viral di Media Sosial, Begini Kronologi Lengkapnya

Minggu, 20 April 2025 - 15:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perempuan yang rekayasa jadi korban begal memberikan klarifikasi di Polsek Bangsalsari (Sumber foto: Istimewa)

Perempuan yang rekayasa jadi korban begal memberikan klarifikasi di Polsek Bangsalsari (Sumber foto: Istimewa)

Frensia.Id- Viral di platform media sosial instangram mengenai perempuan di Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember merekayasa kejadian pembegalan. Hal itu pun kemudian menjadi konsumsi publik dan membuat warga sekitar menjadi resah atas unggahannya di media sosial.

Diketahui, pelaku yang melakukan rekayasa berjumlah 3 orang perempuan. Yakni, DFN (31), SN (23) dan IA (31).

Ketiganya merupakan warga kecamatan Bangsalsari, namun berbeda desa.

Berdasarkan penelusuran Frensia.Id, video rekayasa pelaku mengaku menjadi korban pembegalan dibuat pada hari Rabu (16/04/2025), tepatnya pada 18:30 WIB di ruang IGD Puskesmas Sukorejo, Bangsalsari, Jember.

Video tersebut kemudian di unggah ke akun MBK LIE Jember di Facebook Grup Info Warga Jember yang berisi video korban pembegalan di wilayah hukum Polsek Bangsalsari.

Setelah diselidiki oleh pihak kepolisian, ternyata video tersebut hanyalah rekayasa.

Tampak dalam postingan akun instangram ‘platpemedia’ itu, 3 wanita yang menjadi pelaku rekayasa memberikan video klarifikasi di Polsek Bangsalsari.

Pada penjelasannya, motor yang direkayasa hilang karena dibegal, ternyata dijual kepada orang lain. Motor tersebut adalah milik orang tua DFN, dan dijual tanpa seijin orang tuanya.

Menanggapi hal tersebut, Kanit Reskrim Polsek Bangsalsari, Aipda Beny Wicaksono, membenarkan adanya insiden tersebut.

“Iya memang benar pelaku melakukan rekayasa pembegalan. Pelaku sudah menyadari perbuatannya dan sudah memberikan video klarifikasinya kepada publik,” kata Beny, Minggu (20/04/2025).

Diketahui , DFN menjual motor orang tuanya karena punya hutang dan sudah di tagih secara terus-menerus. Enggan jujur kepada orang tuanya, DFN bersama temannya berbohong dan mengaku motornya dirampas oleh begal.

“Dini punya hutang kepada seorang laki-laki. Karena ditagih terus, Dini akhirnya berinisiatif untuk menjual motor milik orang tuanya,” ujar Beny.

Lebih lanjut kata Beny, karena bingung dan enggan jujur kepada orang tuanya, DN bersama temannya akhirnya merekayasa terjadinya pembegalan terhadap dirinya.

“Dini bingung dan tidak mau jujur kalau motor orang tuanya di jual. Akhirnya dia bersama temannya membuat skenario terjadinya pembegalan untuk mengelabui orang tuanya,” ujarnya.

Hal tersebut terungkap setelah pihak kepolisian berhasil menginterogasi si pembeli motor. Akhirnya polisi pun melakukan pengembangan dan mengumpulkan barang bukti yang membuat DN bersama temannya tidak bisa berkutik.

“Setelah kami lakukan serangkaian penyelidikan, kami mendapat temuan bahwa motor tersebut dikendarai oleh seseorang,” paparnya.

“Ternyata dia merupakan orang yang membeli motor dari si Dini. Kami akhirnya mendatangi Dini dengan membawa semua bukti yang kami kumpulkan. Mereka akhirnya tidak bisa berkutik,” tambahnya.

Sebelumnya telah diberitakan bahwa perempuan di Jember merekayasa terjadinya pembegalan. Mereka mengarang cerita bahwa motor Honda Vario warna merah dengan nopol P-2619-HJ milik orang tua DN hilang dirampas begal.

Pihak keluarga ada yang merekam cerita tersebut dan akhirnya video itu viral di berbagai platform media sosial. Saat ini, kasus tersebut telah dilimpahkan ke Polres Jember mengenai tindak penyebaran video hoaks.

“Mengenai tindakan ini, kami limpahkan kepada pihak Polres Jember,” tandasnya.

Baca Juga :  Kolaborasi! KUA Kaliwates Bersama UIN KHAS Jember Siapkan Duta Moderasi di Wilayah Perkotaan
Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Parodi Anak SD Manggul Ghulu’en: Cerita dan Asa Tembakau Madura
Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda
Harjabo 206: Jalanan Bondowoso Disulap Jadi Panggung Budaya Pelajar
Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal
Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi
DPC PDI Perjuangan Banyuwangi Upacara Bendera HUT Ke 80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
PKB Jember Optimis Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Ekonomi Daerah

Baca Lainnya

Rabu, 20 Agustus 2025 - 05:32 WIB

Parodi Anak SD Manggul Ghulu’en: Cerita dan Asa Tembakau Madura

Selasa, 19 Agustus 2025 - 21:33 WIB

Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:20 WIB

Fraksi PPP DPRD Jember Sebut Reaktivasi Bandara Notohadinegoro Bisa Dongkrak Sektor Wisata-Ekonomi Lokal

Selasa, 19 Agustus 2025 - 13:52 WIB

Tanggapan Fraksi PKB DPRD Jember tentang Reaktivasi Bandara Notohadinegoro

Selasa, 19 Agustus 2025 - 10:24 WIB

Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi

TERBARU

Ilustrasi Bulan Safar

Educatia

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agu 2025 - 06:14 WIB

(Sumber foto: Istimewa)

Regionalia

Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda

Selasa, 19 Agu 2025 - 21:33 WIB