Rahasia Puasa dalam Kitab Ihya Ulumuddin, Berikut Tingkatan Puasa Menurut Imam Al- Ghazali

Jumat, 15 Maret 2024 - 03:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Gambar, Sumber dari laman NU Online

Ilustrasi Gambar, Sumber dari laman NU Online

Frensia.id – Imam Al-Ghazali merupakan cendikiawan Islam yang produktif dalam berkarya, salah satu karyanya ada yang membahas persoalan puasa. Sebagai Hujjatul Islam, Al-Ghazali memiliki kitab yang membahas secara khusus tentang rahasia puasa.

Gagasan Imam Al-Ghazali tentang rahasia puasa tercantum dalam salah satu kitabnyayang berjudul “Asrar as-Shaum min Ihya Ulumuddin“. Kitab ini memberikan tuntunan bagi Muslim untuk mendapatkan keutamaan puasa seutuhnya.

Menurut Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin, bahwa puasa bukan hanya sekedar urusan menahan diri dari lapar yang sifatnya fisik saja. Lebih dari itu, puasa menurut Imam Al-Ghazali puasa adalah ibadah yang bisa melatih jiwa menjadi lebih baik.

Misalnya berpuasa dengan menjaga hati, fikiran bahkan hasrat nafsu tentang yang bersifat keduniaan. Seorang muslim diwajibkan menahan diri dari apa pun selain Allah.

Baca Juga :  Simbolisasi Ibadah Kurban, Gus Aab: Sembelihlah Hawa Nafsunya!

Sehingga menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin dijelaskan bahwa ada tingkatan puasa yang dilaksanakan oleh seorang Muslim. Adapun tingkatan puasa yang dimaksud Al-Ghazali sebagai berikut.

Puasa Orang Umum

Puasa tingkatan pertama dan paling terendah menurut Imam Al-Ghazali adalah menahan perut dari makan dan minum. Atau hanya sekadar puasa yang menahan hasrat sahwat dari keinginan berhubungan suami istr (berjimak).

Puasa yang sifatnya fisik ini menurut Al-Ghazali tidak lain adalah tingkatan puasa kelas awam yang lumrah dilakukan kebanyakan orang.

Puasa Orang Khusus

Berbeda dari sebelumnya, puasanya orang khusus menurut Imam Al-Ghzali adalah menahan indra dan badan dari berbagai macam perbuatan dosa. Maksudnya ialah menahan lisan, penglihatan, pendengaran, tangan, kaki, dan semua anggota badan dari berbagai dosa.

Inilah yang dimaksud puasa khusus oleh Imam Al-Ghazali dalam Asrar as-Shaumu dalam Ihya Ulumuddin. Puasa ini masuk dalam kategori tingkatan kelas istimewa yang dilakukan oleh orang khusus.

Baca Juga :  SMART, Tawaran Strategis Prof Hepni, Saat Hadiri Sosialisasi Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf

Puasa Khusus dari yang Terkhusus (Super Khusus)

Puasa khusus dari yang khusus adalah berpuasa dengan menjaga hati, fikiran bahkan hasrat nafsu tentang yang bersifat keduniaan. Seorang muslim diwajibkan menahan diri dari apa pun selain Allah. Puasa super khusus dalam istilah Imam Al-Ghazali merupakan tingkatan puasa paling istimewa.

Kategori tingkatan puasa ini adalah puasa yang paling sulit untuk dilakukan oleh kebanyakan kaum Muslim. Sehingga Al-Ghazali mengistilakannya pada puasa yang super khusus. Sebab puasa ini.

Inilah gagasan Imam Al-Ghazali tentang tingkatan puasa. Sebab puasa bukan hanya dilihat dari perspektif syariat antara sah dan batal, melainkan puasa merupakan ibadah baik secara raga maupun secara jiwa.

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

SMART, Tawaran Strategis Prof Hepni, Saat Hadiri Sosialisasi Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf
Menyelami Makna Dialog  Nabi Ibrahim dan Ismail
Simbolisasi Ibadah Kurban, Gus Aab: Sembelihlah Hawa Nafsunya!
Dari Idul Fitri hingga Idul Adha: Agama Tak Pernah Lupa Kemanusiaan
Ragam Ukuran Kemampuan Berqurban: Telaah Lintas Mazhab
Memenuhi Undangan Allah
Setelah Ramadhan, Apa Kabar Ibadah Kita?
Lima Jawaban Elegan Untuk Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran

Baca Lainnya

Rabu, 11 Juni 2025 - 12:27 WIB

SMART, Tawaran Strategis Prof Hepni, Saat Hadiri Sosialisasi Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf

Jumat, 6 Juni 2025 - 18:20 WIB

Menyelami Makna Dialog  Nabi Ibrahim dan Ismail

Jumat, 6 Juni 2025 - 07:25 WIB

Simbolisasi Ibadah Kurban, Gus Aab: Sembelihlah Hawa Nafsunya!

Kamis, 5 Juni 2025 - 20:46 WIB

Dari Idul Fitri hingga Idul Adha: Agama Tak Pernah Lupa Kemanusiaan

Rabu, 4 Juni 2025 - 21:34 WIB

Ragam Ukuran Kemampuan Berqurban: Telaah Lintas Mazhab

TERBARU

Gambar Dapat Rolex Malah Rilex, Timnas Dibantai Jepang (Sumber: Grafis Frensia)

Sportia

Dapat Rolex Malah Rilex, Timnas Dibantai Jepang

Selasa, 10 Jun 2025 - 22:19 WIB