Frensia.id – Universitas Ibrahimy kembali menorehkan sejarah melalui penyelenggaraan Wisuda Sarjana XXXIV tahun 2025 yang digelar di Aula Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo, pada Selasa (16/9/2025). Sebanyak 1.075 wisudawan dari program diploma, sarjana, dan magister resmi dikukuhkan dalam acara penuh khidmat tersebut.
Wisuda kali ini dihadiri langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, KHR. Ach. Azaim Ibrahimy. Dalam sambutannya, Kiai Azaim menekankan makna filosofis dari prosesi pemindahan kuncir toga.
“Tradisi ini bukan sekadar simbol akademik, tetapi memiliki akar dalam tradisi Arab yang sarat makna, yakni menandai perpindahan mahasiswa menuju babak baru kehidupan,” ujarnya.
Menariknya, prosesi wisuda tahun ini juga dimeriahkan dengan pemberian hadiah umrah dari pengasuh pesantren kepada dua mahasiswa dan satu dosen berprestasi.
Mereka adalah M. Yoeki Hendra, peraih juara nasional lomba syair bahasa Arab; Yuni Ayunda, wisudawan dengan IPK tertinggi 3,95 sekaligus juara debat MQK Jawa Timur; serta Bdn. Neni Yuli Susanti, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan.
Selain itu, acara wisuda juga menampilkan momen pembacaan Surat Keputusan (SK) wisudawan terbaik dan wisudawan berprestasi non-akademik yang dibacakan oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. Minhaji, M.Pd.
Pengumuman tersebut disambut meriah oleh para hadirin sebagai bentuk apresiasi universitas atas dedikasi mahasiswa di bidang akademik maupun pengembangan minat dan bakat.
Rektor Universitas Ibrahimy, KH. Ach. Fadhail, SH., MH., dalam pidatonya menegaskan bahwa kampus terus berikhtiar membantu mahasiswa dalam aspek finansial melalui berbagai skema beasiswa.
“Pada 2022 tercatat 633 mahasiswa penerima beasiswa, dan pada 2023 meningkat menjadi 861 orang. Ini ikhtiar Universitas Ibrahimy untuk membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan finansial, baik dengan beasiswa internal maupun eksternal,” jelasnya.
Selain itu, pria yang akrab disapa Lora Fadhoil menjelaskan bahwa Universitas Ibrahimy juga terus memperkuat literasi akademik mahasiswa.
“Perpustakaan Ibrahimy saat ini memiliki 15.313 judul buku dengan 25.819 eksemplar. Koleksi ini menjadi bekal penting agar mahasiswa tidak kalah dalam hal literatur dan referensi keilmuan,” lanjutnya.
Dari aspek penelitian, Fadhail menyebut bahwa Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo memberisupot pendanaan secara penuh terhadap dosen dan mahasiswa dalam melakukan penelitian.
“Dalam tiga tahun terakhir tercatat 1.391 penelitian yang melibatkan kolaborasi dosen dan mahasiswa. Dari jumlah tersebut, 1.350 penelitian didanai langsung oleh Pesantren melalui pos anggaran universitas. Ini membuktikan dukungan penuh pesantren dalam pengembangan akademik,” tegasnya.
Wisuda kali ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga momentum refleksi untuk menghadapi tantangan zaman. Rektor mengingatkan, era 5.0 menuntut lulusan agar berpikir kreatif dan adaptif.
“Wisuda bukanlah akhir, melainkan awal langkah besar berikutnya. Para sarjana Ibrahimy harus mampu menjadikan teknologi sebagai peluang kerja, bukan sekadar tantangan,” tandasnya.
Universitas Ibrahimy menegaskan komitmennya mencetak lulusan khoiru ummah yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki pondasi agama yang kuat.
Sebagai mahasiswa sekaligus santri, para lulusan Ibrahimy diharapkan mampu memberi solusi atas realitas sosial dengan tetap berpijak pada nilai-nilai pesantren.
Acara ditutup dengan doa syukur, menandai berakhirnya perjalanan akademik sekaligus awal pengabdian lulusan Universitas Ibrahimy di tengah masyarakat.