Tiga Penulis Drama Tragedi Era Yunani Klasik yang Karyanya Masih Tersisa

Selasa, 24 September 2024 - 06:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

tiga penulis drama era yunani klasik (Ilustrasi/Arif)

tiga penulis drama era yunani klasik (Ilustrasi/Arif)

Frensia.id- Drama tragedi merupakan salah satu jenis genre yang menceritakan kisah menyedihkan dari pemerannya.

Genre ini berupaya untuk memanfaatkan rasa prihatin dan empati daripada penonton sehingga memberikan kesan yang membekas.

Tokohnya sendiri mempunyai kualitas yang baik ditinjau dari segi moral, akan tetapi nasib mengarahkannya ke dalam perjalanan hidup yang mengenaskan.

Dari kondisi ini, penonton akan merasa terganggu dengan adanya paradoks hidup, karena idealnya seorang yang baik semestinya mendapatkan nasib yang layak.

Akan tetapi dalam drama tragedi justru sebaliknya, duka cita dan kesialan diperoleh oleh mereka yang menanam kebaikan.

Di era modern, penulis yang berhasil dan mampu membawa namanya menuju kebesaran dengan menyajikan drama jenis ini adalah William Shakespeare.

Pujangga dan dramawan berkebangsaan Inggris tersebut bukanlah perintis atau orang yang pertama kali menggagas genre tersebut.

Baca Juga :  Kuliah Gratis Bagi Calon Guru di UIN KHAS Jember, Ada Beasiswa PIAUD dari Pemprov!

Drama tragedi sudah menjadi kegemaran dan memiliki banyak peminat sejak era Yunani klasik. Dipertontonkan biasanya dalam festival keagamaan.

Ada tiga penulis genre drama tragedi yang populer pada masanya dan dikenal hingga hari ini. Karya-karyanya menginspirasi dan memberikan petunjuk bagi penulis selanjutnya untuk melahirkan karya-karya baru dengan genre sejenis atau yang berbeda.

Pertama, Aiskhulos (525/524-455/456), orang pertama dari tiga penulis genre tragedi pada era Yunani klasik. Ia juga dikenal sebagai bapak drama sarkas.

Menurut catatan dari Aristoteles, dalam mengarang sebuah cerita, Aiskhulos memperbanyak penokohan. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk membuka peluang adanya konflik.

Dari keseluruhan karyanya yang bisa ditemukan pada era modern, hanya tujuh naskah saja dari sembilan puluh karya-karyanya yang pernah dikarang.

Baca Juga :  Cabdin Jember Utamakan Motivasi dan Inovasi Siswa Belajar Selama SPMB 2025

Kedua, Sofokles, ia adalah orang kedua dari penulis drama tragedi. Karyanya yang pernah beredar sejumlah 123 drama.

Dari sekian banyak tulisannya, hanya terdapat tujuh saja yag bisa terselamatkan dan bisa dinikmati oleh generasi setelahnya.

Ketiga, orang terakhir dari penulis drama tersohor di Yunani adalah Euripides (480-406 SM). Sebagaimana pendahulunya, menurut sejarawan karya yang ditulis olehnya tidak bisa diselamatkan seluruhnya.

Hanya saja drama yang ditulis oleh Euripides ini lebih banyak yang bisa diakses daripada dua orang sebelumnya.

Sebagaimana dalam catatan para pengamat, ia menulis naskah drama sebanyak sembilan puluh lima buah, delapan belas atau sembilan belas diantaranya masih ada sampai hari ini.       

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah
Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia
Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi
WASPADA! Peneliti Ungkap “Satu Benda” Paling Berbahaya Pemicu Kecelakaan Ojek Online di Jember
Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media
Direktur Politeknik Negeri Jember Dukung Penuh Reaktivasi Bandara Notohadinegoro
Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso Tegaskan Perkawinan Anak Akar Kemiskinan Struktural
Rektor UIN KHAS Baca Trilogi Ikrar Moderasi Beragama, Begini Isinya!

Baca Lainnya

Rabu, 20 Agustus 2025 - 06:14 WIB

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Selasa, 19 Agustus 2025 - 15:16 WIB

Tanpa Bambu, Bumi Akan Mati! Kata Peneliti Universitas Kolombia

Selasa, 19 Agustus 2025 - 10:24 WIB

Ribuan Maba UIN KHAS Jember Ikuti PBAK 2025, Usung Tema Ekoteologi

Senin, 18 Agustus 2025 - 16:49 WIB

WASPADA! Peneliti Ungkap “Satu Benda” Paling Berbahaya Pemicu Kecelakaan Ojek Online di Jember

Minggu, 17 Agustus 2025 - 12:18 WIB

Raih Penghargaan! KUA Kaliwates Terbaik Soal Engagement Media

TERBARU

Ilustrasi Bulan Safar

Educatia

Rabo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Catatan Ilmiah

Rabu, 20 Agu 2025 - 06:14 WIB

(Sumber foto: Istimewa)

Regionalia

Kejari Jember Mulai Periksa Bidik Tersangka Kasus Sosperda

Selasa, 19 Agu 2025 - 21:33 WIB