Viral, Partai Salah Input Sindiran Untuk Partai Solidaritas Indonesia

Senin, 4 Maret 2024 - 04:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Frensia.id- Ada yang mengejutkan dari data real count KPU. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tiba naik dan beberapa partai lain cenderung stagnan bahkan ada yang Turun. Hal ini mengejutkan beberapa pihak. Hal ini yang mendasari malam kemarin banyaknya sindiran “Partai Salah Input” trending pada media X  di Indonesia.

Pada real count KPU dikabarkan PSI mengalami kenaikan hanya dalam waktu 19 jam saja. Sebelumnya, PSI disebut-sebut oleh beberapa kalangan tidak akan lulus Parleman. Ternyata perhitungan real count menunjukkan fakta yang berbeda, suara PSI naik dengan sangat signifikan, yakni menjadi 3,13%.

PSI mendapat 2.403.622 suara. Jumlah ini naik dan membuat partai ini lolos di parlemen. Dibanding partai lain yang terkesan stagnan, PSI terlihat mengalami perkembangan besar.

Perkembangan ini dianggap tidak masuk akal, beberapa pakar survei menanggapi hal tersebut. Salah satunya, Burhanuddin Muhtadi. ia memberikan komentar di laman X melalui akunnya, @BurhanMuhtadi. Pada tanggal 2 Maret kemarin, ia menulis tweet, “Untuk mengujinya, kami akan bandingkan formulir C1 di TPS sample quick count kita dengan data KPU yg tersedia di Sirekap. Saatnya kita gunakan fungsi utama quick count, yakni mengontrol KPU”.

Baca Juga :  PB PMII Gelar Labour Hub, Bahas Ancaman TPPO Digital terhadap Gen Z

Namun menurutnya bukan hanya PSI, partai Gelora juga mengalami perkembangan. Ia menulis dalam akun Xnya, “Ternyata bukan hanya PSI, tapi juga Gelora yg mengalami penambahan suara tak wajar. Bagaimana sikap partai2 lain? Kayak adem-adem saja”, tulisnya.

Beberapa komentar ini, ikut disusul banyak warganet. Beberapa nitizen ada yang merepost postingan Burhunuddin Muhtadi. Selain itu juga, banyak yang menviralkan video analisis beberapa pakar lain.

Misalnya, ada yang membagikan potongan video dalam dari akun tiktok, @Arfanarozaq. Dalam video tersebut , Burhanuddin Muhtadi menjelaskan bahwa hasil analisis yang dilakukan oleh pakar yang berasal dair London School of Economic. Dijelaskan bahwa data tanggal 1 Maret dari 110 TPS yang masuk, PSI selama dua jam mendapat tambahan suara sekitar 19.000. Dalam data statistik, peningkatan suara yang demikian disebut sebagai eksponensial, sebab data mengembang secara aneh. “perlu dicek kembali berapa perTPS”, ujarnya dalam video itu.

Baca Juga :  Meluruskan Narasi Jokowi soal Pemakzulan Satu Paket

Postingan yang beredar dari warganet, dilakukan dengan memakai kosa kata “Partai Salah Pilih”, hingga trens dalam media X di Indonesia. Kata ini tentu menyindir PSI.

Menanggapi hal tersebut, tampaknya PSI merespons secara serius. Cyril Tanzil salah satu satu politisi mengatakan dalam siarah salah satu TV Swasta meminta beberapa pihak yang berkomentar PSI curang, untuk menunjukkan buktinya. “kalau teriak curang dan menuduh PSI, tapi tidak bisa membuktikan secara hukum. Karena kami sudah terbuka. Kalau ada kecurangan silahkan laporkan…Ayolah lebih cerdas lagi berdemokrasi. Jangan hanya ini jadikan bahan buly-membuly, apalagi jempol memang lebih capat dari ada otak berpikir ya..”, ucapnya tegas.  

Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Teliti Penganggaran Reses! Ficky Septalinda, Anggota DPRD Banyuwangi, Lulus Program Doktoral FISIP UNEJ
Meluruskan Narasi Jokowi soal Pemakzulan Satu Paket
Resmi Selesai, Ujian SSE UM-PTKIN UIN KHAS Jember Berlangsung Kondusif Tanpa Ada Kecurangan
Hanya Buat Culas, Kritik Abdul Mu’ti Terhadap Perkembangan AI
PB PMII Gelar Labour Hub, Bahas Ancaman TPPO Digital terhadap Gen Z
MUNAS ADAPI: Berharap UU ASN Direvisi
KH. M. Nazaruddin Umar Sebut PMII Berada di Persimpangan
Tanggapan Pengamat Bisnis dan UMKM Soal Rencana Street Food Pemkab Jember

Baca Lainnya

Selasa, 17 Juni 2025 - 11:54 WIB

Teliti Penganggaran Reses! Ficky Septalinda, Anggota DPRD Banyuwangi, Lulus Program Doktoral FISIP UNEJ

Senin, 16 Juni 2025 - 11:59 WIB

Meluruskan Narasi Jokowi soal Pemakzulan Satu Paket

Kamis, 12 Juni 2025 - 20:37 WIB

Hanya Buat Culas, Kritik Abdul Mu’ti Terhadap Perkembangan AI

Selasa, 3 Juni 2025 - 19:24 WIB

PB PMII Gelar Labour Hub, Bahas Ancaman TPPO Digital terhadap Gen Z

Rabu, 28 Mei 2025 - 12:08 WIB

MUNAS ADAPI: Berharap UU ASN Direvisi

TERBARU

Educatia

Meluruskan Narasi Jokowi soal Pemakzulan Satu Paket

Senin, 16 Jun 2025 - 11:59 WIB