Frensia.Id- PT Imasco memberikan penjelasan mengenai jalan rusak yang diakibatkan oleh truk operasionalnya.
Sebelumnya, masyarakat Puger melakukan aksi blokir jalan. Sebab, truk operasional PT Imasco dinilai sebagai biang keladi kerusakan jalan.
Melalui Humasnya, Ribut Budiono, PT Imasco mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Puger yang telah mengingatkan terkait kondisi jalan rusak akibat truk operasional perusahaan semen tersebut.
Menurut Ribut, perusahaan mempekerjakan lebih dari 400 karyawan internal dan sekitar 3.500 karyawan eksternal.
Dirinya mengakui bahwa aktivitas perusahaan berdampak pada kondisi jalan yang kini menjadi sorotan.
Lebih lanjut kata Ribut, PT Imasco sangat taat untuk membayar pajak terhadap pemerintah. “Perusahaan kami taat membayar pajak kepada pemerintah kabupaten,” kata Ribut, Sabtu (11/1/2025).
Selain itu, PT Imasco juga telah melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) secara rutin setiap tahun.
Program tersebut mencakup pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Perusahaan juga mendukung pelaksanaan program-program desa lainnya, sesuai yang diminta masyarakat sekitar.
“Salah satu contoh adalah dukungan kepada UMKM dan program pembuatan pupuk untuk kebutuhan desa sekitar,” tambah Ribut.
Terkait kerusakan jalan, Ribut mengungkapkan bahwa PT Imasco sudah berkoordinasi dengan Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat.
Perbaikan jalan sudah mendapat persetujuan dan tinggal menunggu pelaksanaan.
“Proses perbaikan jalan dijadwalkan dimulai dalam satu hingga dua bulan ke depan,” ujarnya.
PT Imasco juga diminta membangun saluran drainase sepanjang satu kilometer di sisi jalan, yang kini sudah mendapat persetujuan.
Ketika ditanya soal batas tonase truk, Ribut menyatakan bahwa hal itu sepenuhnya merupakan kewenangan pemerintah, bukan PT Imasco. Perusahaan hanya mematuhi aturan yang telah ditetapkan.
Dalam operasionalnya, PT Imasco menerapkan jadwal khusus untuk meminimalkan gangguan bagi masyarakat. Misalnya, pembatasan truk saat jam berangkat sekolah dan pada hari Jumat siang.
“Truk yang beroperasi sekitar 200 unit per hari, digunakan untuk memenuhi kebutuhan produksi PT Imasco,” jelas Ribut.
Perusahaan juga memastikan kesejahteraan sopir melalui pemberian fasilitas yang memadai, termasuk konsumsi.
Ribut menegaskan, PT Imasco berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat demi menjaga keseimbangan antara operasional perusahaan dan kepentingan publik.