Frensia.id – Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Nuansa Umat (NU) se-Kabupaten Bondowoso menunjukkan kepeduliannya terhadap korban banjir yang melanda Desa Wonoboyo, Bondowoso, dan Kecamatan Kendit, Situbondo.
Aksi sosial ini dilaksanakan pada Sabtu, 8 Januari 2025, dengan menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok kepada para korban di kedua wilayah tersebut.
Bantuan yang disalurkan oleh BMT NU Bondowoso terdiri dari beras sebanyak empat kwintal (400 kg), mie instan 18 kardus, serta pakaian layak pakai.
Bantuan tersebut dibagi secara merata antara Desa Wonoboyo di Kecamatan Klabang, Bondowoso, dan Kecamatan Kendit, Situbondo.
Hal ini diungkapkan oleh Ahmad Nur Muzayyin, salah satu karyawan BMT NU cabang Klabang.
“BMT NU se-Kabupaten Bondowoso menyalurkan bantuan berupa beras sebanyak empat kwintal atau 400 kg, yang dibagi dua, masing-masing 200 kg untuk Wonoboyo dan 200 kg untuk Kendit,” jelas Muzayyin.
Selain beras, BMT NU juga memberikan bantuan berupa mie instan dan pakaian layak pakai. Mie instan sebanyak 18 kardus tersebut juga dibagi rata untuk kedua wilayah.
Pria yang menyandang gelar sarjana Hukum itu menyampaikan bahwa pakaian layak pakai yang disalurkan merupakan hasil donasi dari warga Desa Kelampokan dan Botolinggo.
“Bantuan mie instan sebanyak 18 kardus juga dibagi dua untuk kedua daerah. Selain itu, ada pakaian layak pakai yang merupakan hasil donasi dari Desa Kelampokan dan Botolinggo,” tegas Muzayyin, yang merupakan lulusan UIN KHAS Jember.
Aksi sosial ini murni diinisiasi oleh BMT NU Bondowoso sebagai bentuk tanggung jawab sosial lembaga yang berbasis filantropi.
BMT NU memiliki misi keummatan yang kuat, sehingga selalu berupaya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam situasi darurat seperti bencana banjir.
“Aksi sosial ini murni inisiasi BMT NU se-Kabupaten Bondowoso. Mengingat bahwa BMT NU merupakan lembaga berbasis filantropis yang mengusung misi keummatan,” tutup Muzayyin.
Senada dengan itu, Febry Ahmad Sofyan salah satu karyawan BMT NU cabang Prajekan menerangkan visi BMT NU yang tidak lain adalah pengabdian kepada masyarakat.
“Prioritas dari BMT NU adalah mengabdi kepada masyarakat. Selain tanggap pada masalah sosial yang dihadapi masyarakat, BMT NU juga selalu menyisikan 10% dari laba untuk setiap MWC dan pengurus cabang Nahdlatul Ulama,” jelas Febry.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan dapat meringankan beban para korban banjir di Wonoboyo dan Kendit. BMT NU berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, terutama dalam situasi-situasi yang membutuhkan uluran tangan.