Alasan Salah Satu Anggota DPRD Jember Tak Gunakan Dana Sosialisasi Raperda

Kamis, 28 Agustus 2025 - 10:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPRD Jember Mochamad Hafidi saat dikonfirmasi (Sumber foto: Sigit)

Anggota DPRD Jember Mochamad Hafidi saat dikonfirmasi (Sumber foto: Sigit)

Frensia.Id– Anggota Dewan Perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Mochamad Hafidi mengungkap alasannya tidak menggunakan dana Sosialisasi Raperda yang kini tengah menjadi pembahasan hangat di Kabupaten Jember. Dirinya memilih untuk tidak memanfaatkan anggaran tersebut karena dinilai tidak efektif dan berpotensi menimbulkan masalah.

“Pelaksanaan sosper itu yang saya lihat, menurut pribadi saya, itu merugikan,” katanya, Kamis (28/08/2025).

Selanjutnya kata dia, format sosper yang mengundang sekitar 100 orang justru busa memicu kesalahpahaman di kalangan pendukung politiknya.

“Ketika 100 orang sayang undang, maka pendukung saya yang lain akan meng-claim saya jelek, sehingga mereka akan lari dari saya. Jelas ini merugikan saya,” ujarnya.

Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai, penyampaian materi sosper bisa dilakukan dengan cara yang lebih baik efisien tanpa membebani APBD. Hafidi mencontohkan, pertemuan rutin dengan ribuan wali santri dan wali siswa yang bisa menjadi ruang penyampaian program DPRD.

“Itu ada ruang yang bisa saya gunakan untuk menyampaikan beberapa tentang program inisiatif DPRD. Bisa saya sampaikan dan volumenya ribuan,” terangnya.

Menurutnya, keputusan tidak menggunakan dana sosper juga berlaku di periode sekarang. Dia menyebut, tidak ada aturan yang mewajibkan anggota DPRD harus menggelar Sosperda.

“Buktinya ketika saya tidak menggunakan dana itu tidak ada apa-apa, tidak masalah,” paparnya.

Terkait kasus dugaan korupsi dana Sosperda yang tengah diselidiki Kejaksaan Negeri Jember, Hafidi menegaskan dirinya tidak terlibat. Dia hanya berharap proses hukum di Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember berjalan sesuai koridor.

“Saya hanya berdoa mudah-mudahan semua bisa berjalan dengan baik dan normal sehingga masyarakat akan tahu dari mana sumbernya,” tandasnya.

Baca Juga :  Pengusaha Situbondo Jajaki Penjualan Beras Premium Asal Vietnam
Follow WhatsApp Channel frensia.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Baca Lainnya

Membedah Fikih Lingkungan, UIN KHAS Jember Gelar Serial Kajian Ekoteologi
Dolomit: Komoditas Tambang yang Menjanjikan
Kejari Jember Periksa 9 Saksi Dugaan Korupsi Pengadaan Konsumsi Sosraperda
DPC PDI Perjuangan Banyuwangi Gelar Rakorcab Sosialisasi Peraturan Partai Nomor 1 Tahun 2025
Masyarakat Jember Against Corruption Gelar Aksi Damai di DPRD dan Kejari
Ning Ghyta Sebut Festival Anggrek Harus Bisa Berikan Manfaat Ekonomi bagi Masyarakat
Buntut Karyawan Tewas, Disnaker Jatim Datangi Perusahaan Rose Brand Jember
Dzikir, Fikir dan Amal Sholeh: Pesan Rektor UIN KHAS Jember Pada Closing PBAK 2025

Baca Lainnya

Kamis, 28 Agustus 2025 - 10:56 WIB

Alasan Salah Satu Anggota DPRD Jember Tak Gunakan Dana Sosialisasi Raperda

Rabu, 27 Agustus 2025 - 19:40 WIB

Membedah Fikih Lingkungan, UIN KHAS Jember Gelar Serial Kajian Ekoteologi

Rabu, 27 Agustus 2025 - 11:48 WIB

Dolomit: Komoditas Tambang yang Menjanjikan

Selasa, 26 Agustus 2025 - 16:43 WIB

Kejari Jember Periksa 9 Saksi Dugaan Korupsi Pengadaan Konsumsi Sosraperda

Senin, 25 Agustus 2025 - 18:09 WIB

Masyarakat Jember Against Corruption Gelar Aksi Damai di DPRD dan Kejari

TERBARU

Pengusaha asal Situbondo HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy dan timnya saat melakukan survei lokasi tambang dolomit di Gresik. (Sumber foto: Istimewa)

Regionalia

Dolomit: Komoditas Tambang yang Menjanjikan

Rabu, 27 Agu 2025 - 11:48 WIB

Religia

Maulid Nabi dan Ironi Demokrasi Kita

Selasa, 26 Agu 2025 - 22:55 WIB