Frensia.Id– Bupati Jember, Muhammad Fawait atau yang akrab disapa Gus Fawait, menegaskan tahun 2025 menjadi tonggak sejarah baru bagi kemajuan sektor pertanian di Kabupaten Jember. Dia menyebut realisasi program pembangunan tahun ini merupakan yang terbesar dalam 40 tahun terakhir.
Hal itu disampaikan Gus Fawait saat meluncurkan program ‘Lingkaran Cinta’ dan ‘Cinta Petani’ di Kantor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Perkebunan (TPHP) Jember, Senin (22/12/2025).
“Tahun 2025 ini mencatatkan sejarah baru. Realisasi program pembangunan kita adalah yang terbesar dalam empat dekade terakhir,” katanya, Senin (22/12/2025).
Selanjutnya kata dia, salah satu fokus utamanya adalah perlindungan bagi pekerja rentan melalui BPJS Ketenagakerjaan. Pemkab Jember menanggung iuran bagi 82.093 orang, yang terdiri dari buruh tani, pekerja sosial, hingga pedagang keliling.
“Total ada 82.093 orang yang iurannya dibayarkan Pemkab. Ini angka partisipasi terbesar dalam tiga tahun terakhir,” ujarnya.
“Hingga Desember, total dana manfaat yang terserap telah mencapai Rp 17,8 miliar dan diprediksi tembus Rp 20 miliar di akhir tahun,” tambahnya.
Perbaikan Infrastruktur Pertanian
Gus Fawait tak menampik bahwa tantangan terbesar pertanian Jember adalah infrastruktur. Dia mencatat hampir 70 persen sarana pertanian sempat mengalami kerusakan.
“Fokus kami adalah memperbaiki yang rusak dan memberikan alat produksi modern. Jember harus kembali jadi lumbung pangan utama di Jawa Timur,” tegasnya.
Sejauh ini, bantuan senilai Rp 73,5 miliar telah digelontorkan, mencakup:
- Mesin Pertanian: 169 unit mesin pra-panen dan 111 unit mesin pasca-panen.
- Pupuk & Benih: 644 ton pupuk, 8.728 benih hortikultura, dan 33.800 bibit perkebunan.
- Lahan: Dukungan untuk 24.292 hektare tanaman pangan.
Lobi Pusat demi Anggaran Rp 1,2 Triliun
Untuk mempercepat pembangunan, Gus Fawait mengaku aktif melakukan lobi ke pemerintah pusat. Salah satu target ambisiusnya adalah perbaikan jalan di seluruh Jember yang membutuhkan dana sekitar Rp 1,2 triliun.
“Kalau hanya mengandalkan APBD, target ini sulit. Makanya konektivitas udara lewat Bandara Jember sangat krusial untuk memudahkan koordinasi dengan pusat agar anggaran bisa turun ke Jember,” tambahnya.
Gus Fawait optimistis, pada 2026 pembangunan akan semakin masif dan selaras dengan visi ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami tidak hanya bercerita, tapi memberikan bukti konkret. Jember harus maju, Jember harus lebih baik,” tandasnya.






