Bondowoso, Frensia.id — Puncak Hari Lahir (Harlah) Korps PMII Putri (KOPRI) PMII Universitas Bondowoso menjadi momentum reflektif bagi kader perempuan dalam menegaskan kembali perannya di ruang publik dan domestik.
Kegiatan ini mengusung tema: “Membaca Ulang Peran Perempuan dalam Ruang Publik dan Domestik” yang digelar di Graha Paripurna DPRD Bondowoso, pada Minggu (28 / 12 / 2025).
Dalam kegiatan tersebut, mengemukakan penegasan pentingnya peran perempuan dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan strategis.
Perempuan didorong untuk tidak hanya hadir secara kuantitatif, tetapi juga mampu berkontribusi secara substantif dalam proses sosial, politik, dan organisasi.
Tema yang diangkat dinilai relevan dengan tantangan perempuan saat ini yang kerap dihadapkan pada dikotomi peran antara ruang domestik dan ruang publik.
Salah satu isu utama yang disoroti adalah keterlibatan perempuan sebesar 30 persen dalam kepemimpinan politik. Keterwakilan ini ditegaskan bukan sekadar pemenuhan kuota, melainkan peluang strategis yang harus dioptimalkan.
Perempuan diharapkan tidak menjadi penonton dalam proses pengambilan kebijakan, tetapi tampil sebagai aktor perubahan yang memiliki kapasitas dan keberanian.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Gina Belanza Mulia, Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Bondowoso. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan pentingnya kesiapan kader perempuan untuk mengisi ruang-ruang strategis kepemimpinan.
“Keterlibatan 30 persen perempuan dalam kepemimpinan bukan sekadar angka, tetapi amanah yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Jangan sampai kiprah perempuan hanya berhenti sebagai penonton,” tegas Gina.
Lebih lanjut, Gina mendorong kader KOPRI PMII Universitas Bondowoso untuk mempersiapkan diri sebagai kader yang memiliki integritas, kecakapan intelektual, dan kepekaan sosial.
“Jadilah kader yang ke depan mampu mengawal peran perempuan dalam posisi-posisi strategis di berbagai kepemimpinan, baik politik, sosial, maupun organisasi,” ujarnya.
Melalui Puncak Harlah KOPRI PMII Universitas Bondowoso ini, diharapkan terbangun kesadaran kolektif di kalangan kader perempuan untuk terus meningkatkan kapasitas diri dan memperluas kontribusi.
Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa peran perempuan, baik di ruang publik maupun domestik, memiliki posisi penting dalam mewujudkan kepemimpinan yang inklusif, adil, dan berorientasi pada kemaslahatan bersama.







